Friday, December 16, 2011

Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin


~Tere Liye~

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yg tulus.

Sebuah buku yang sangat menarik untuk dibaca, mengisahkan tentang seorang pemuda (Danar) yang bersahaja, berhati mulia. Semoga memang beneran ada pemuda seperti Danar di dunia ini. Kalau saja ada 1000 pemuda berhati semulia Danar, pasti akan mengurangi jumlah anak gelandangan di jalanan atau kolong jembatan, atau dimanapun berada. Dan sudah pasti mengurangi jumlah angka kemiskinan di negeri tercinta.

Ia berbaik hati menghidupi sebuah keluarga kurang mampu, yang berawal dari pertemuannya dengan 2 orang pengamen (Tania & Dede) yang sering dijumpainya dalam bus. Dua pengamen itu tinggal bersama ibundanya di sebuah rumah kardus dekat pohon Linden.

Dua orang pengamen yang bernasib baik, bertemu dengan seorang malaikat yang mengantarnya ke kehidupan yang jauh lebih baik. Belajar mendongeng, mengenal buku-buku bacaan, kembali menjadi anak sekolahan. Mendapatkan beasiswa di luar negeri, menjadi lulusan terbaik di angkatannya.

Kebaikan hati Danar, mampu menumbuhkan benih-benih cinta di hati Tania. Tania berusaha menyembunyikan perasaannya pada Danar. Karena menurutnya ia tak pantas mencintai orang yang telah ia anggap sebagai kakak, bapak dan malaikatnya. Cinta memang tak pernah bisa dihalangi kehadirannya.

Entah bagaimana perasaan Danar pada Tania, karena hingga akhir cerita tak diberitahukan bagaimana perasaannya pada Tania.

Pelajaran hidup yang dapat dipetik adalah bagaimana menjadi orang yang bermanfaat dalam kehidupan. Apakah dengan keberadaan kita memberikan banyak arti bagi orang-orang di sekitar atau justru keberadaan kita memberikan ketidak nyamanan pada orang-orang di sekitar?

3 comments:

Cahaya Hati said...

aku udah baca mba lin bukunya... mengharukan ceritanya tapi ending nya ga begitu jelas ya mba... :D

Linda said...

iya endingnya menggantung :(

Fatimah Azzahra El-Ramly Teenoz said...

habis baca bukunya,saya langsung tambah semangat buat belajar. hebat!. salut banget buat penulisnya!. ^_^