Monday, February 27, 2012

Senangnya Berbagi Ilmu

Minggu, 26.02.2012 kopdar rajuters di TBM Plasa Semanggi Lt. 3 mengambil tema Color Working. Yang datang lumayan banyak dan ternyata dari sekian yang hadir tertarik untuk mempelajari Intarsia Crochet.

Aku mendapat kesempatan dari mbk Oty untuk berbagi tentang tehnik Intarsia ini. Melihat antusias teman-teman rajuters yang hadir, membuatku semakin bersemangat. Hari itu kami membuat intarsia crochet huru L. Karena dianggap paling mudah diantara huruf yang lain.

Kopdar kali ini, kami kedatangan tamu kehormatan dari Tulip Jepang. Mereka hadir untuk memperkenalkan crochet & knit hook merk Tulip Etimo. Alhamdulillah semua yang hadir mendapatkan satu buah crochet hook Tulip Etimo warna pink. Arigato ghozaimasu Ito San.

Dari sekian banyak yang ikutan mencoba intarsia crochet, ada 2 orang yang selesai, Ibu Elsa dan mbk Ria. Oh iya, yang hadir kemarin ada yang datang jauh dari Bandung loh khusus untuk ikutan kopdar hari itu. Alhamdulillah mereka nggak sia-sia datang jauh-jauh dan dapat hadiah cantik.

Insya Allah setiap minggu akan ada pelatihan crochet, knitting dan yubiami di TBM Plasa Semanggi Lt. 3. Untuk keterangan lebih lanjut bisa gabung di milis mari_merajut@yahoogroups.com atau email ke rafadafi@gmail.com

Friday, February 24, 2012

Semua Bisa Jadi Pengusaha

Semua orang bisa jadi pengusaha dengan berdoa dan yakin sama Allah. Penuhi semua perintahNya baik yang wajib, maupun yang sunnah.

Kelengkapan doa:

* Yakin sama Allah, tanamkan dalam alam bawah sadar kita, bahwa kita ingin menjadi pengusaha yang penuh keshalihan.

Dengan berdoa dan yakin sama Allah, siapapun bisa menjadi pengusaha. Rasulullah SAW bersabda, "Teruslah berdoa karena kita tidak tau kapan doa kita akan dikabukan."

Tahapan dalam berdoa:

Istighfar, shalawat, Al Fathihah, doa, istighfar, shalawat, kemudian diikuti dengan sholat dan sabar.

The Art Of Doa (Seni dalam berdoa):

1. Doakan orang lain: jika kita mau mendoakan orang lain, maka Malaikat Allah akan mendoakan kita
2. Disertai dengan amal shalih: kalau ingin jadi pengusaha yang benar, bantu yang lemah.

Ketika kita mendoakan yang lain, kita bantu orang lain.

Sehebat-hebatnya usaha adalah yang memberi manfaat kepada sebanyak-banyaknya umat. Dan bawa orang-orang tersebut untuk berdoa kepada Allah.

Jadi pengusaha harus puny amal shalih, jika tidak punya amal shalih maka perjalanannya akan berat.

Sebaik-baik senjata buat pengusaha adalah DOA. QS Ibrahim 35-41. "Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pendengar DOA."

Allah-lah sebaik-baiknya modal.

Berkah, ridho & doa Orang Tua

Semua orang bisa jadi pengusaha bagi yang memiliki orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Jika ortu masih hidup, bahagiakan mereka. Minta doa dan restunya. Bagi ortunya yang sudah meninggal, ziarahi makamnya, doakan. Dan jangan pernah meminta doa pada orang yang sudah meninggal.

Peluru, Rudal dan Senjata untuk menjadi pengusaha adalah Keluarga. QS An Nisa ayat 9.

Jangan sampai keluarga kita kelaparan, jangan sampai keluarga kita meminta-minta kepada orang lain. Niatkan setiap langkah kita dalam menjemput rizki untuk mengangkat derajat keluarga, untuk kebahagiaan keluarg. Tidak hanya keluarga dalam 1 rumah, tapi semua keluarga terdekat.

Apabila kita berusaha untuk menghidupi perempuan yang bukan istrinya atau lelaki yang bukan suamin, atau digunakan untuk maksiat. Tunggu saja waktunya Allah menghancurkan usahanya.

Visi dan Misi

Untuk membahagiakan Allah dan RasulNya. Menomorkan satukan Allah, bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya umat.

Prinsip / cara / metode untuk mendapatkan dunianya Allah:

- Kita berbuat untuk orang tua
- Kita berbuat untuk alam sekitar dengan menjaganya.

Wednesday, February 22, 2012

Senja Di Kulit Buaya


Hook: Ergonomic Clover 2.5mm
Yarn: KTB
Size: 165 x 14 cm

Special request dari seorang teman. Alhamdulillah selesai juga bermain dengan crocodile stitch (tusukan kulit buaya) dan intarsia. Berhubung lagi berusaha mengkhatamkan tusukan itu jadi lagi senang mengeksplor dengan berbagai project.

Semoga berkenan di hati

Monday, February 20, 2012

Dialah Teman Malam & Pendamping Waktu Sahur

Abdullah Ibnu Umar

Ia habiskan waktu malam untuk shalat, ia terdengar menangis tersedu-sedu memohon ampun dan beristighfar. Saat remaja, ia pernah bermimpi. Lalu mimpi itu ditafsir oleh Rasulullahyang membuat Ibnu Umar menggebu-gebu melakukan Qiyamul Lail.

Apa gerangan mimpinya?

Ia bermimpi seolah-olah di tangannya ada selembar kain beludru. Tempat mana saja di surga yang ia ingini, maka beludru itu menerbangkannya ke surga.

Aku juga melihat 2 orang mendatangiku & ingin membawaku ke neraka. Lalu seorang malaikat mencegatnya & berkata, "Jangan ganggu dia." Maka aku dilepaskan. Saudara perempuanku yang bernama Hafshah menceritakan mimpiku pada Rasulullah. Beliau berkomentar, "Abdullah sangat beruntung, jika ia mau memperbanyak shalat malam."

Sejak saat itu hingga ia wafat, bertemu Tuhannya, ia tidak pernah meninggalkan Qiyamul Lail. Di rumah maupun ketika bepergian.

Sejak saat itu waktunya ia habiskan untuk shalat, membaca Al Qur'an & berdzikir. Ia seperti ayahnya, setiap kali mendengar ayat-ayat Al Qur'an, matanya berderai air mata.

Ubaid bin Umar pernah berkata, "Aku pernah membacakan QS An Nisa ayat 41 kepada Ibnu Umar, Ibnu Umar pun menangis hingga janggutnya basah oleh air mata.

Suatu hari ia duduk diantara kawan-kawannya, lalu membaca Al Muthaffifin ayat 1-6:

"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (1) yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, (2) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (3) Tidakkah orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, (4) pada suatu hari yang besar, (5) (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?

Ia mengulang-ulang ayat ke-6 dan air matanya terus mengalir, sampai ia jatuh pingsan.

Subhanallah semoga kita bisa meneladani beliau untuk bisa istiqhomah shalat di penghujung malam.

Friday, February 17, 2012

Road No 1

Ketika Berjanji Untuk Bertemu Dalam Keadaan Hidup

Aktor: So Ji Sub (Lee Jang Wo), Yoon Kye Sang as Shin Tae Ho
Aktris: Kim Ha Neul as Kim Soo Yeon

Genre: Action, drama, romance, war

Cerita yang berlatar belakang tentang Perang antara Korea Utara dan Korea Selatan tahun 1950 - 1951. Pasukan yang dipimpin oleh Lee Jang Woo yang berusaha mempertahankan Korea Selatan dari serangan pasukan Korea Utara dan Tentara Cina.

Dengan kisah percintaan segitiga antara Lee Jang Woo, Kim Soo Yeon dan Shin Tae Ho. Awalnya Lee Jang Woo dan Shin Tae Ho bersaing keras demi memenangkan hati Kim Soo Yeon. Di hati Kim Soo Yeon hanya ada Lee Jang Woo seorang.

Ketika keduanya mendapat tugas negara untuk mempertahankan Korea Selatan, awalnya masih terbawa persaingan pribadi. Tapi lama kelamaan keduanya bersatu demi bisa memenangkan perang yang sedang terjadi agar mereka dan pasukannya bisa kembali ke kampung halamannya untuk berkumpul bersama keluarga yang masih tersisa.

Di pertempuran terakhir, Lee Jang Woo sebagai Kapten sempat kehilangan semangat melanjutkan perang. Karena ketika mendapat serangan pertama dari pasukan Cina, Kim Soo Yeon tertembak persis di depan Lee Jang Woo dan pasukannya. Lee Jang Woo berusaha keras menghampiri satu-satunya wanita yang dicintai. Karena selama perang berlangsung, hanya Kim Soon Yeon lah yang mampu memberi semangat untuk tetap bertahan hidup.

Tapi langkah kaki Lee Jang Woo dihalangi ole hShin Tae Ho, karena tindakannya sangat membahayakan dirinya juga pasukannya yang saat itu sangat bergantung pada keputusannya. Perang terus berkecamuk, Captain Lee Jang Woo, Sergeant Shin Tae Ho dan pasukannya kembali ke Camp untuk mendapatkan istirahat total karena telah berperang mati-matian.

Captain Lee Jang Woo mengalami depresi, karena ia merasa bersalah telah melihat kekasih hatinya (Dr. Kim Soo Yeon) tertembak di depan matanya sendiri. Dan dia tidak mampu berbuat apa-apa. Tapi takdir berkata lain, kalau jodoh pasti akan dipertemukan juga walau terpisah karena perang.

Pertarungan antara Shin Tae Ho dan Lee Jang Woo yang memperebutkan hati Kim Soo Yeon pun lebur karena kebesaran hati mereka berdua. Terutama karena keluasan hati Shin Tae Ho yang merelakan kaptennya untuk bisa hidup bahagia bersama kekasih hatinya. Pada akhirnya mereka berdua sebagai kakak beradik.


Ibrah:

* Seorang pemimpin sudah selayaknya berani mempertaruhkan jiwa dan raga untuk orang yang dipimpinnya. (Seperti halnya Captain Yoon Sam Soo & Captain Lee Jang Woo yang selalu berani mempertaruhkan jiwa raga untuk pasukannya)

* Seorang pemimpin selayaknya membawa orang yang dipimpinnya ke jalan kebahagiaan menuju kemenangan sejati. (Seperti halnya Captain Lee Jang Woo)

* Perang selalu menyisakan trauma terdalam bagi para pelaku & korbannya.

* Kekuatan cinta bisa memberikan energi positif & semangat yang luar biasa.

* Terkadang kita lebih memberatkan persahabatan ketimbang rasa cinta kepada seseorang. (Seperti halnya Lieutenant Shin Tae Ho)

* Orang yang sombong dan tamak terhadap kekuasaan serta jabatan akan binasa dengan sendirinya. (Captain Young Min)

* Pemimpin yang shidiq, amanah, fathonah, tabligh & akhlakul kharimah akan selalu dinantikan kehadirannya. (Seperti halnya Captain Lee Jang Woo yang sangat diharapkan kehadirannya oleh pasukannya untuk memimpin mereka berperang melawan musuh)

* If we have hope, love will be possible.

* If we have faith, love and hope, we can have a new life.

Wednesday, February 15, 2012

Utbah bin Ghazwan

Diantara Muslimin yang lebih dulu masuk Islam, diantara Muhajirin yang pertama yang hijrah ke Habsyi, kemudian ke Madinah dan diantara pemanah pilihan yang tak banyak jumlahnya yang telah berjasa besar dijalan Allah, terdapatlah seorang laki-laki yang berperawakan tinggi dengan muka bercahaya dan rendah hati, namanya ‘Utbah bin Ghazwan.

Ia adalah orang ketujuh dari kelompok tujuh perintis yang berbaiat menjabat tangan kanan Rasulullah SAW dengan tangan kanan mereka untuk bersedia menghadapi orang-orang Quraisy yang sedang memegang kekuatan dan kekuasaan serta gemar menuruti hawa nafsu angkara.

Pada hari-hari pertama dimulainya dakwah, dan pada hari penderitaan dan kesukaran, ‘Utbah bersama kawan-kawannya telah memegang teguh suatu prinsip hidup yang mulia yang kemudian kelak menjadi bekal dan makanan bagi hati nurani manusia dan akan berkembang menjadi luas melalui perkembangan masa.

Sewaktu Rasulullah saw menyuruh sahabat-sahabat nya hijrah ke Habsyi, maka ‘Utbah pun termasuk diantara orang-orang Muhajjirin itu. Tetapi kerinduan kepada Nabi saw tidak membiarkannya untuk menetap disana, segeralah ia menjelajahi daratan dan mengarungi lautan untuk kembali ke Mekkah, lalu tinggal disana disamping Rasulullah saw hingga datang saatnya hjijrah ke Madinah, maka ‘Utbah pun hijrah bersama kaum Muslimin lainnya.

Dan semenjak orang-orang Quraisy melakukan gangguan dan melancarkan peperangan, ‘Utbah selalu membawa panah dan tombaknya. Ia melemparkan tombaknya dengan ketepatan yang luar biasa, dan bersama kawan-kawannya, orang-orang mukmin lainnya ia menggunakan panah itu untuk menghancurkan alam hidup dan berpikir dengan berhala dan segala kebohongannya.

Di waktu Rasulullah saw yang mulia wafat menemui Rabb Yang Maha Tinggi, ia belum lagi hendak meletakkan senjatanya, bahkan ia selalu berkelana untuk berperang di muka bumi. Dan ketika berhadapan dengan tentara Persi, ia melakukan perjuangan yang tiada taranya.

Amirul Mukminin ‘Umar mengirimkannya ke Ubullah untuk membebaskan negeri itu dan membersihkan buminya dari orang-orang persi yang menjadikannya sebagai batu loncatan untuk menghancurkan kekuatan Islam yang sedang maju melintas wilayah-wilayah kerajaan Persi, serta untuk membebaskan negeri Allah dan hamba Nya dari cengkeraman penjajahan mereka. Dan berkatalah ‘Umar kepadanya sewaktu melepaskannya bersama tentaranya, “berjalanlah anda bersama anak buah anda hingga sampai batas terdekat negeri Persi! Pergilah dengan restu Allah dan berkah Nya! Serulah ke jalan Allah siapapun yang mau dan bersedia. Dan siapa yang menolak hendaklah ia membayar pajak. Dan bagi setiap penantang maka pedanglah bagiannya tanpa pandang bulu. Tabahlah menghadapi musuh serta bertakwalah kepada Allah.

Pergilah ‘Utbah memimpin pasukannya yang tidak seberapa besar hingga sampai ke Ubullah. Ketika itu orang-orang Persi telah menyiapkan bala tentara mereka yang terkuat. ‘Utbah pun menyusun kekuatannya dan berdiri di muka pasukannya sambil membawa tombak di tangannya yang belum pernah meleset dari sasarannya semenjak ia berkenalan dengan tombak. Ia berseru di tengah-tengah tentaranya, “Allahu Akbar, shadaqa wa’dah, Allah Maha Besar, Dia menepati janjiNya.”

Dan seolah-olah ia dapat membaca apa yang akan terjadi, karena tak lama setelah terjadi pertempuran kecil, Ubullah pun menyerah dan daerahnya dibersihkan dari tentara Persi. Sedangkan penduduknya terbebas dari kekejaman yang selama ini mereka rasakan tak ubahnya seperti neraka, dan benarlah Allah yang Maha Besar itu telah menepati janji-Nya!

Di tempat berdirinya Ubullah itu, ‘Utbah membangun kota Bashrah dengan dilengkapi saran perkotaan termasuk sebuah masjid besar. Dan sekarang ia bermaksud meninggalkan negeri itu dan kembali ke Madinah, menjauhkan diri dari urusan pemerintahan, tapi Amirul Mukminin ‘Umar keberatan dan menyuruhnya untuk tetap disana.
‘Utbah pun memenuhi keinginan khalifah, membimbing rakyat melaksanakan sholat, member pengertian dalam soal agama, menegakkan hukum dengan adil, serta member contoh teladan yang sangat teladan tentang kezuhudan, wara’ dan kesederhanaan. Dengan tekun dikikisnya kemewahan dan sikap berlebih-lebihan sekuat dayanya, sehingga hal itu menjengkelnya yang dipengaruhi oleh nikmat kesenangan dan hawa nafsu.

Pada suatu hari, ‘Utbah pun berdiri berpidato di tengah-tengah mereka, ia berkata, “Demi Allah, sesungguhnya telah kalian lihat aku bersama Rasulullah SAW sebagai salah seorang kelompok tujuh yang tak punya makanan kecuali daun-daun kayu, sehingga bagian dalam mulut kami pecah-pecah dan luka-luka! Di suatu hari aku memperoleh rezeki berupa sehelai baju burdah, lalu kubelah dua, yang sebelah kuberikan kepada Sa’ad bi Malik dan sebelah lagi kupakai untuk diriku.

‘Utbah sangat menakuti dunia yang akan merusak agamanya, dan ia pun menakuti hal yang serupa terhadap kaum Muslimin. Karena itu, ia selalu membimbing mereka kepada kesederhanaan dan hidup bersahaja. Banyak orang yang mencoba hendak mengubah pendiriannya dan membangkitkan dalam jiwanya kesadaran sebagai penguasa serta hak-haknya sebagai seorang penguasa, terutama di negeri-negeri yang raja-rajanya belum terbiasa dengan zuhud dan hidup sederhana, sementara penduduknya menghargai tanda-tanda lahiriah yang berlebihan dan gemerlapan terhadap hal-hal ini, ‘Utbah menjawabnya dengan ucapan, “Aku berlindung diri kepada Allah dari sanjungan orang terhadap diriku, karena kemewahan dunia, tetapi kecil di sisi Allah.”

Dan tatkala dilihatnya rasa keberatan pada wajah-wajah orang banyak karena sikap kerasnya untuk membawa mereka kepada kewajaran dan hidup sederhana, ia pun berkata kepada mereka, ”besok lusa akan kalian lihat pimpinan pemerintahan dipegang oleh orang lain menggantikan aku.”

Dan datanglah musim haji, diwakilkannya pemerintahan Bashrah kepada salah seorang temannya, kemudian ia pergi menunaikan ibadah haji sewaktu ia telah menunaikan ibadahnya, ia pun berangkat ke madinah, dan disana ia memohon kepada Amirul Mukminin agar diperkenankan mengundurkan diri dari pemerintahan.

Tetapi ‘Umar tidak hendak menyia-nyiakan corak kepribadian dari orang-orang zuhud seperti ini yang menjauhkan diri dari barang yang amat didambakan yang menjadi incaran orang-orang lain. Beliau pernah berkata kepada mereka, “apakah kalian hendak menaruh amanah diatas pundakku, kemudian kalian tinggalkan aku memikulnya seorang diri? Tidak! Demi Allah tidak kuizinkan untuk selama-lamanya!”

Dan demikian lah pula yang diucapkannya kepada ‘Utbah bin Ghazwan, sehingga karenanya, mau tak mau ‘Utbah harus patuh dan taat. Maka ia pergi menuju kendaraannya dan menungganginya kembali ke Bashrah.

Tetapi sebelum naik keatas kendaraan itu, ia menghadap kearah kiblat, lalu mengangkat kedua telapak tangannya yang lemah lunglai itu ke langit sambil memohon kepada Allah ‘Azzawajalla agar ia tidak dikembalikan ke Bashrah dan tidak pula kepada pimpinan pemerintahan untuk selama-lamanya dan doanya pun dikabulkan oleh Allah sewaktu ia dalam perjalanan ke wilayah pemerintahannya maut datang menjemputnya. Roh nya naik ke pangkuan ciptaannya, bersuka cita dengan perngorbanan, darma baktinya, kezuhudan dan kesahajaan. Begitupun karena nikmat yang telah disempurnakan Nya dan oleh karena pahala yng telah disediakan-Nya untuk dirinya.

Dikutip dari : Serial Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah

Monday, February 13, 2012

Salman Al Farisi, Pemimpin Yang Rendah Hati

Alkisah suatu hari, ketika sedang berjalan, Salman Al Farisi berjumpa dengan seorang laki-laki dari negeri Syam yang membawa sepikul buah tin dan kurma. Rupanya beban itu amat berat dan melelahkannya. Ketika itu Salman berpenampilan biasa dan tampak seperti dari golongan orang tak punya. Laki-laki itu berpikir hendak menyuruh Salman membawa buah-buahan yang dipikulnya dengan imbalan yang pantas sesampainya di tujuan.
Laki-laki itu memanggil Salman dan Salman mendekat. Laki-laki itu berkata pada Salman, “tolong bawakan barangku ini!” Maka Salman mengangkat barang itu dan mereka berdua berjalan bersama-sama.

Di tengah jalan, mereka berpapasan dengan satu rombongan. Salman mengucapkan salam pada rombongan tersebut. Rombongan itu berhendi dan menjawab salamnya, “kesejahteraan untuk Walikota.”

Laki-laki Syam itu berkata dalam hati, “juga kepada Walikota? Siapa yang mereka maksud?” Keheranannya semakin bertambah ketika beberpa orang dari rombongan itu bergegas mendekat dan berkata, “biarkan kami yang membawanya.”

Barulah laki-laki Syam tersebut sadar, bahwa kuli panggulnya itu adalah Salman Al Farisi, Walikota Madain. Ia menjadi gugup, kata-kata penyesalan dan permintaan maaf mengalir dari bibirnya. Dia mendekat hendak mengambil barang yang dipikul oleh Salman Al Farisi, tetapi Salman menolak. Ia berkata, “tidak, biar kuantar sampai rumahmu.”

Wednesday, February 08, 2012

Suksesnya Rasulullah Sebagai Pemimpin & Pengusaha

Leadership & Enterpreneurship Muhammad SAW Sebelum Masa Kenabian

Sabtu, 4 Feb 2012 aku mendapat kesempatan mengikuti kajian yang diadakan oleh YI Lead di mesjid Pondok Indah. Di info yang aku terima acara dimulai jam 18.00 dengan pembicara: Ustadz Muhammad Syafii Antonio, Ustadz Adiwarman Karim dan Ustadz Bachtiar Natsir.

Aku sebenernya penasaran ikut kajian langsung Ustd. Syafii Antonio. Karena selama ini hanya mengikuti dari tv, terutama melalui DAI Muda Pilihan di ANTV. Hari itu acaranya lumayan padat, jam 10.00 ada jadwal ngajar private di Plangi. Trus jam 14.00 lanjut kajian sama temen-temen di musholla kampus. Dan rencananya berangkat ba'da kajian bersama teman-teman. Ternyata ketika perjalanan menuju kampus baru dapat info di detik-detik terakhir kalau kajian hari itu diliburkan.

Akhirnya menjadi tamu tak diharapkan ke rumah mbak Lisda dan berharap mbak Lisda mau ikutan kajian ke Mesjid Pondok Indah. Alhamdulillah, mbk Lisda nggak keberatan ikut kajian. Sekitar jam 16.30 kami berangkat menuju Mesjid Pondok Indah. Usai sholat maghrib berjama'ah, aku dan mbak Lisda bertanya-tanya kapan acara akan dimulai. Sampai ba'da Isya baru ada tanda-tanda akan ada acara di mesjid itu. Ternyata acaranya benar-benar ngaret, jam 22.00 baru dimulai. Subhanallah, gimana mau maju kalau acaranya ngaret gitu?

Ustadz Syafii Antonio pun berhalangan hadir karena sedang menjadi juri di acara Final DAI Muda Pilihan ANTV. Kajian malam itu dibawakan oleh Ustadz Adiwarman Karim, jujur ini pertama kali ikut kajian beliau. Awalnya sempat kecewa karena ustadz Syafii Antonio berhalangan hadir. Tapi rasa kecewa karena acara yang ngaret terlalu lama dan ketidak hadiran Ustd. Syafii Antonio terbayarkan oleh pembukaan tilawah bersama seorang yang hafidz Al Qur'an yang membacakan QS Al Baqarah ayat 253 sampai Ali Imran ayat 10 kalau tidak salah.

Rasa kecewa pun terbayarkan lagi ketika Ustad Adiwarman Karim memulai kajian malam itu. Beliau menceritakan mengenai kepemimpinan dan jiwa pengusaha yang dimiliki Rasulullah SAW.

Kisah yang disampaikan mulai ketika Muhammad bin Abdullah menjual dagangan milik Khadijah. Karena kejujuran Muhammad bin Abdullah, hingga membuat semua pedagang Arab khawatir. Suatu hari para pedagang Arab membanting harga, dengan tujuan agar barang dagangan mereka laku terjual. Hanya Muhammad bin Abdullah yang tetap menjual dagangannya dengan harga normal. Karena Muhammad tau strategi pasar, saat itu lebih banyak permintaan daripada persediaan barang yang ada.

Benar saja, barang dagangan pedagang Arab memang laku terjual. Tapi dengan harga yang murah. Tapi barang dagangan Muhammad bin Abdullah juga laku terjual dengan harga normal.

Yang lebih menakjubkan lagi, jumlah mahar Rasulullah ketika menikahi Siti Khadijah, 100 ekor unta yang kalau dirupiahin saat ini harganya sampai milyaran. Subhanallah.

Rasulullah sebelum menjadi Nabi sudah dikagumi oleh orang banyak, bahkan musuh pun mengakui kejujurannya dan memberikan beliau gelar "Al Amin".

Rahasia sukses Rasulullah sebagai seorang Leader dan Enterpreneurship adalah SAFTA.

*) SIDHIQ: jujur kepada Allah

*) Amanah: jujur kepada manusia

*) Fathonah: cerdas membaca situasi

*) Tabligh: cerdas menyampaikan suatu kebenaran

*) Akhlakul karimah: berakhlak terpuji.


Seperti kisah Rasulullah yang senantiasa menyuapi seorang pengemis buta di pojok Pasar Madinah. Ketika Rasulullah meninggal dunia, Abu Bakar RA salah seorang sahabat Rasulullah menggantikan kebiasaannya itu. Tapi pengemis tua itu menyemprotkan makanan dari dalam mulutnya dan berkata, "kau pasti bukan orang yang biasa menyuapiku."

Abu Bakar RA berkata, "wahai pengemis tua, bagaimana kau bisa tau aku bukan orang yang biasa menyuapimu?"

Pengemis itu menjawab, "karena orang yang biasa menyuapiku selalu melumatkan makanannya sebelum ia suapi ke dalam mulutku. Ia tau aku sudah tidak punya gigi."

Abu Bakar RA berkata, "wahai pengemis tua, aku memang bukan orang yang biasa menyuapimu. Aku adalah salah seorang sahabat beliau. Orang yang selama ini menyuapimu dan selalu kau caci maki adalah Muhammad SAW, dan beliau sudah wafat."

Seketika itu pula pengemis tua langsung bersyahadat dan masuk Islam. Subhanallah.


Makasih ya mbak Lisda, sudah mau menemani untuk ikut kajian yang sangat bermanfaat. Makasih ustadz Adiwarman Karim untuk tausiyahnya yang insya Allah membuka mata dan hati saya untuk bisa meneladani sikap Rasulullah SAW. Selama ini aku membaca Sirah Nabawiyah dan Sirah Sahabat tapi nggak ada yang nyantol. Alhamdulillah ketika dikisahkan kembali oleh ustadz, beberapa kisah langsung mengena di hati.

Bagi teman-teman yang penasaran dengan ustadz Adiwarman Karim, bisa melihat rekaman tausiyahnya: http://www.youtube.com/watch?v=LwfLtSbLzk0

Monday, February 06, 2012

Orange Squash & Blue Ocean

Blue Ocean & Orange Squash Hape Pouch

Orange Squash
Tehnik: Cable Crochet
Hook: Ergonomic Clover 2.5mm



Blue Ocean
Tehnik: Crocodile stitch
Hook: Ergonomic Clover 2.5mm



Ternyata ada beberapa cara menaklukkan kulit buaya. Kali ini bukan buaya yang menyeramkan itu tapi salah satu jenis tusukan dalam crochet yang lebih dikenal dengan crocodile stitch.

Lebih boros benanng, tenaga dan waktu. Tapi sangat menantang. Semoga bekenan di hati ya cantik.

Thursday, February 02, 2012

Mush’ab Bin Umair, Duta Islam Yang Pertama

Beliau adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Seorang remaja Quraisy paling menonjol, paling tampan dan paling bersemangat. Beliau adalah pemuda Mekah yang menjadi sanjungan semua orang. Biasa dikenal dengan nama Mush’ab Al Khair. Sebelum masuk Islam, pakaiannya ibarat bunga di taman, menebarkan aroma wewangian. Semua itu ditanggalkannya demi cintanya pada Allah dan RasulNya.

Alkisah suatu hari ibunya mengusir Mush’ab Umair dari rumah karena tahu bahwa dirinya telah masuk Islam. “Pergilah sesuka hatimu. Aku bukan ibumu lagi.” Mush’ab menghampiri ibunya dan berkata, “wahai ibu, aku sangat sayang kepadamu. Karena itu, bersaksilah bahwa tiada Tuhan selain Allah & Muhammad utusan Allah.”

Ibunya menjawab dengan penuh amarah, “demi binta gemintang, aku tidak akan masuk Islam. Otakku bisa rusak dan buah pikiranku tak akan diindahkan orang lain.”

Mush’ab meninggalkan kemewahan dan kesenangan yang dimiliki orang tuanya, memilih hidup miskin dan kekurangan. Jiwanya yang telah dihiasi akidah suci dan cahaya Illahi, mengubah dirinya menjadi seorang manusia yang dihormati, penuh wibawa dan disegani.

Berbekal kecerdasan dan akhlak mulia yang dikaruniakan Allah padanya, Rasulullah menugaskannya untuk mengajar agama Islam pada orang-orang Anshar yang telah masuk Islam.

Dengan sifat zuhud, kejujuran dan keikhlasan, ia berhasil memikat hati penduduk Madinah hingga mereka berduyun-duyun masuk Islam. Saat ia datang ke Madinah, jumlah orang Islam hanya 12 orang. Pada musim haji berikutnya, kaum Muslimin Madinah mengirim rombongan berjumlah 70 orang untuk menemui Nabi.

Itulah sebabnya beliau mendapat gelar, Duta Islam yang pertama.