Thursday, May 31, 2012

Beautiful Love Bird

Yarn: KTB + Cotton
Hook: Ergonomic Clover 2.3mm
Size: Medium

Setelah mencoba membuat kupu-kupu, buah-buahan dan bunga, akhirnya berhasil juga bikin Love Bird untuk menambah koleksi asesoris. Alhamdulillah

Tuesday, May 29, 2012

Gamis Crochet VS Batik

Hook: Ergonomic Clover 4.5mm
Yarn: China's yarn + Cord
Size: Addult

Alhamdulillahirrobil'alamiin akhirnya kesampean juga bikin gamis Crochet VS Batik. Terima kasih untuk seseorang yang sudah mewujudkan mimpiku menjahitkan kain batik pada rajutanku. Love you mbak sayang *mwuuuah* :-*

Friday, May 25, 2012

Fresh Orange Crocodile Booties

Hook: Ergonomic Clover 2.5mm Yarn: KTB Size: 12.5cm Special request from my co worker. Ordernya mepet banget, cuma dikasih waktu 3 hari. Pfiuuuuh... Benar-benar deh tuh ngerjain orang. Bela-belain begadang di Malam Jum'at, Alhamdulillah selesai juga.

Monday, May 21, 2012

Rainbow Butterfly Brooch

Yarn: Cotton + KTB Hook: 2.3mm Size: Medium Special request from mbk Astin Kurnia. Semoga berkenan di Hati

Sweet Fruits Brooch

Pear, Strawberry & Banana Yarn: Viscose (White) + KTB (Yellow, red, green) Hook: 2.3mm Size: Small Yang berminat bisa langsung kirim email ke nicegreen@gmail.com terima kasih

Rainbow Ice Cream Brooch

Yarn: Cotton + KTB Hook: 2.3mm Size: Small Yang berminat bisa langsung kirim email ke ni
cegreen@gmail.com dg subject Order Brooch, terima kasih.

Wednesday, May 16, 2012

Colorful Butterfly

Yarn: KTB
Hook: Ergonomic Clover 2.3mm

From the bottom of my heart

Monday, May 14, 2012

Bunga Dari Taman Hati

Brooch
Yarn: KTB, Cotton Hook: Ergonomic Clover 2.3mm Diameter: +/- 3 - 3.5cm From the bottom of my heart.

Tuesday, May 08, 2012

Berkarya Dengan Yubiami

Sejak serius menekuni hobi merajut sekitar tahun 2003, semua jenis rajutan yang sudah berhasil kubuat begitu mengesankan. Apalagi jika hasilnya bisa memberi kepuasan kepada yang membeli atau menerimanya. Sungguh kebahagiaan luar biasa bagiku.


Dari semua rajutan yang sudah kuhasilkan, yang paling berkesan adalah Yubiami (merajut dengan jari). Awal tau Yubiami dari googling di internet, awalnya belajar teknik dasar dari bu Soraya (salah seorang atasan di kantor lama yang sehobi denganku), makasih ya bu *mwuuuah*. Lama-kelamaan penasaran dengan hasil yang bisa dibuat dengan teknik Yubiami. Dari hasil trial and success, akhirnya bisa terbit buku Yubiami perdanaku.

Awal mula terbitnya buku Yubiami pernah aku posting di blog: http://nice-green.blogspot.com/2011/06/buku-terbaruku-yubiami-merajut-dengan.html

Buku Yubiami terbit bulan Juni 2011, sejak terbitnya buku tersebut memberikan banyak kesempatan kepadaku untuk bisa mempublikasikasikan apa itu Yubiami. Tanggal 26 Juni, aku mendapat kesempatan mempromosikan buku Yubiami di acara Pro Resensi secara on air di Pro2 FM Jakarta. Tanggal 8 Juli 2011, aku mendapat kesempatan untuk tampil di Pesta Buku Jakarta untuk memberikan workshop singkat tentang Yubiami. 16 - 17 Juli, aku mendapat kesempatan mempublikasikan Yubiami di acara Festival Rajutan Indonesia 2011 di Museum Bank Mandiri yang diliput oleh Trans 7.

Selasa, 19 Juli 2011 aku mendapat kesempatan bertemu Dewi Hughes yang sedang menjadi MC dalam suatu acara di Plasa Semanggi. Karena mbk Hughes sudah asyik ber-Yubiami, ia serahkan mic padaku. Katanya tukeran job, tapi sayang tidak tukeran bayaran :D.

Dari terbitnya buku tersebut, memberi kesempatan padaku bertemu orang-orang hebat di bidangnya. Bertemu orang-orang baru yang tertarik dan berminat untuk ikut ber-Yubiami. Bisa sharing dengan banyak orang, mulai dari anak-anak hingga yang sudah lanjut usia sekalipun. Bahkan sampai dapat telepon langsung dari para pembeli buku Yubiami. Sungguh berkah luar biasa dari Allah untukku.

Alhamdulillah buku Yubiami yang terbit bulan Juni 2011, tgl 9 Februari 2012 sudah cetak ulang. Terima kasih kepada para pembeli buku Yubiami, semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah, rahmat dan ridhoNya kepada kalian. Satu impianku yang belum terwujud, ingin keliling Indonesia sampai ke pelosok untuk mempublikasikan Yubiami dan rajutan. Semoga mimpi itu bisa terwujud. Aamiin

Wednesday, May 02, 2012

Eksotika Pantai Pasir Perawan di Pulau Tidung

Sabtu 21.04.2012

Aku dan teman-teman sekantor berangkat dari Muara Karang sekitar pukul 08.00 menuju Pulau Tidung. Kami menyebrang menggunakan ojek kapal bersama dengan penumpang lainnya, kapasitasnya kurang lebih 150 penumpang. Aku sangat menikmati Selama perjalanan menyebrang dari Muara Karang menuju P. Tidung. Sempat terkantuk di dalam kapal.
Karena diharuskan kumpul di kantor jam 05.00, jadi terpaksa nginep di rumah teman yang kost-nya tak jauh dari kantor. Pagi sebelum berangkat cuma nyabu alias nyarap bubur dan nggak berani ngupi karena takut mules di kapal. Sekitar pukul 10.30 kami tiba di P. Tidung. Ternyata di laut pun banyak sampah, haduh gemes deh sama yang suka buang sampah sembarangan.

Setibanya disana langsung menuju penjual kopi terdekat. Subhanallah nikmatnya kalau sudah minum kopi panas, serasa hape baru di charge :D *tsaaaah*. Setelah di briefieng oleh panitia, kami menuju penginapan di rumah-rumah warga sekitar. Oh iya, penginapan kami dekat dari kantor Kelurahan setempat. Lokasinya sangat strategis menuju tempat-tempat wisata disana. Kami diberi waktu untuk istirahat sampai pukul 13.00.

Sekitar pukul 13.00, kami diminta untuk berkumpul kembali menuju lokasi snorkling. Hmmmm sempat takut juga untuk nyebur, karena lumayan dalam. Tapi melihat teman-teman asyik bermain dalam laut jadi kepingin juga. Sayangnya, acara snorkling tsb tanpa briefing sebelumnya. Akhirnya aku beranikan diri nyebur ke laut. Ho ho ho selama di nyebur aku pegangan sama lifeguard-nya. Dan hanya bertahan sekitar 30 menit berendam di laut. Kuputuskan untuk naik ke kapal dan mendokumentasikan teman-teman yang sedang bermain dalam laut.

Lokasi snorklingnya ada di 2 tempat yang berbeda. Lokasi yang ke-2 airnya lebih dalam lagi atau karena sudah menjelang sore jadi sudah mulai pasang airnya. Lumayan lama kami bermain di lokasi ke-2. Sekitar pukul 16.00 kami semua menyudahkan acara snorkling hari itu dan bergegas menuju Jembatan Cinta. Berikut asal muasal "Jembatan Cinta" menurut indopos.co.id:

"Jembatan penghubung antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil merupakan objek yang ramai dikunjungi. Pada jembatan yang memiliki panjang sekitar 2,5 kilometer itu, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan alam yang memesona. Saat sunrise dan sunset tiba merupakan momen tepat berkunjung ke jembatan cinta. ’’Saya tidak tahu pasti kenapa dinamakan jembatan cinta.

Katanya sih dulu dua wisatawan dari Korea dan datang ke Pulau Tidung lain travel. Lalu, bertemu di jembatan itu yang awalnya tidak saling kenal dan akhirnya menikah. Konon sejak itulah, jembatan yang menghubungkan dua Pulau Tidung dikenal dengan sebutan jembatan cinta,’’ kata Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan Pulau Tidung Abdul Rasyid kepada INDOPOS.

Dulunya kata mantan Kepala Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulau Tidung dan pensiunan Dinas Kebersihan DKI Jakarta itu menyampaikan, konstruksi jembatan cinta hanya berupa jejeran drum yang dimodifikasi menjadi tempat penyeberangan. Namun karena sering rusak, pada 2002-2003 dibangun permanen. ’’Saat ini berlangsung perbaikan sepanjang 174 meter,’’ kata pria kelahiran Pulau Tidung, 7 September 1953."


Kondisi jembatannya sangat memprihatikan, karena kayu-kayu-nya sudah lapuk, besi jembatannya juga sudah berkarat dan bisa membahayakan. Kata teman-teman yang berangkat tanggal 14-15 April, ada yang kecebur di jembatan cinta. Untung orangnya bisa berenang, kalau nggak kan kasihan tuh. Mau berlibur malah tercebur. Semoga pemerintah segera memperbaiki kondisi jembatan yang menjadi tujuan wisata di P. Tidung.

Abis snorkling naga di perut pada main barongsai, akhirnya aku, Idaf dan Eka langsung menuju deretan rumah makan di sekitar Jembatan Cinta. Kami bertiga langsung menuju warung bakso yang paling ramai. Sementara para pria asyik main futsal dan pemenangnya naik banana boat gratis ;).

Setelah itu aku memutuskan untuk kembali ke penginapan karena belum sholat ashar. Kami pun diberi waktu istirahat kembali hingga waktu Isya. Setelah itu kami dikumpulkan untuk acara Barbeque, games dan curhat dengan pihak Perusahaan. Alhamdulillah dapat doorprize Voucher belanja Rp. 100.000,- karena sudah curhat sama pihak Perusahaan. Makasih, makasih, makasih. Lumayan early birthday gift from office ;) Acara malam itu berakhir sekitar pukul 23.00.

Minggu 22.04.2012

Alhamdulillahirrobil'alamiin, terima kasih ya Rabb atas semua nikmatMu. Karena aku masih Kau beri kesempatan untuk bernapas dengan baik. Mendapat kesempatan merayakan ultah ke-32 tahun di P.Tidung. Dengan semilir angin di tepi laut, udara yang beda dari Jakarta pastinya. Terima kasih Tuhan, untuk semua hujan berkatMu.

Niatnya mau bangun untuk sholat lail, tapi apa daya rasa kantuk mengalahkan niat baik itu. Akhirnya bangun pukul 04.25 setelah mendengar Soundtrack Lagu Road No. 1 sebagai alarm dari hapeku. Ho ho ho ternyata sudah banyak yang antri untuk mandi. Oh iya aku lupa bilang, kami ber-16 perempuan semua tinggal dalam 1 penginapan. Dengan 2 kamar tidur, 1 kamar tidur ber-AC, 1 ruang tamu yang cukup luas nyambung dengan ruang tengah, 2 kamar mandi dan dapur yang lumayan luas.

Usai sholat subuh, kami semua bergegas untuk jalan-jalan dengan sepeda yang sudah disediakan dari pihak penginapan. Disana sepeda main digeletakin aja di depan rumah, nggak takut diambil orang ya :D. Aku memutuskan untuk jalan ke arah kanan dari penginapan yaitu menuju Pantai Pasir Perawan berdua dengan Tety. Sementara teman-teman yang lain memilih untuk menuju Jembatan Cinta.

Untuk menuju Pantai Pasir Perawan, harus melewati area yang mirip seperti hutan. Kami sempat berhenti di sebuah taman sebelum hutan untuk menunggu hingga matahari menampakkan cahayanya. Karena cuma berduaan aja kesana dengan modal bismillahirrohmaanirrohiim. Setelah cahaya mentari menyibak dahan-dahan di sekitar, aku dan Tety bergegas menuju Pantai Pasir Perawan.

Pantainya masih sepi, hanya ada 1 rumah yang menghuni di tepi Pantai Pasir Perawan. Aku dan Tety memarkir sepeda di tempat yang sudah disediakan. Kami berdua menyusuri sepanjang Pantai Pasir Perawan. Kenapa disebut Pantai Pasir Perawan? Konon kabarnya, 40 tahun yang lalu ada seorang gadis yang berusia 12 tahun sedang bermain di tepi pantai tersebut. Tapi gadis itu menghilang, sampai saat ini jasadnya tidak ditemukan dan juga belum kembali. Makanya dinamakan Pantai Pasir Perawan.

Sayangnya tempat tersebut tidak dirawat dengan baik, sampah berserakan dimana-mana. Setelah puas bermain-main di Pantai Pasir Perawan, aku dan Tety memutuskan kembali ke penginapan. Setiba di penginapan, aku kembali bersepeda bersama teman-teman yang lainnya juga seorang guide menuju Pantai Tanjung Barat. Untuk menuju lokasi tersebut, kami harus melewati Pantai Pasir Perawan dan sebuah hutan yang lumayan luas. Kalau cuma sendiri atau berdua ke Pantai Tanjung Barat sih nggak berani deh :D Hmmm selama melewati hutan, terdengar simfoni dari gesekan dahan yang tertiup angin, suaranya syahdu. Pantainya benar-benar sepi dan tak berpenghuni.

Setelah puas menikmati keindahan Pantai Tanjung Barat, kami bergegas menuju penginapan. Tapi sampai di penginapan, pintunya masih terkunci. Akhirnya aku memutuskan untuk ke Jembatan Cinta. Genjot teruuuus :D, akhirnya kesampean juga deh sepedaan jauh sampe ke P. Tidung :). Sampai pintu masuk, ternyata sepedanya harus diparkir. Weleh, langsung aja aku putar balik. Hmmm... ternyata lebih berat mengayuh sepeda dari arah Jembatan Cinta karena harus melawan hembusan angin yang lumayan kencang. Setelah lelah bersepeda, aku langsung ke penginapan untuk berkemas-kemas. Karena kami harus stand by di kapal sekitar pukul 12.00. Kami sengaja diminta naik kapal yang berikut, karena kapal yang sebelumnya sudah penuh. Setelah kapal sebelumnya berangkat, kami diminta segera naik ke kapal berikutnya.

Semua memilih berada di atas kapal sampai penuh sesak, padahal di bawah masih kosong. Seorang petugas KPLP (jadi inget alm bapak), mengingatkan bahwa penumpang di bagian atas melebihi kapasitas sampai 90 orang. Akhirnya aku dan beberapa teman memutuskan untuk ke bawah. Kami (beberapa rombongan dari kantor) memilih tempat di bagian belakang mesin kapal. Tak lama setelah meninggalkan dermaga, kejutan dari Allah pun kami rasakan. Kami semua yang ada di dalam kapal diombang ambing ombak yang lumayan besar. Hingga hampir semua penumpang mabuk laut. Padahal aku sudah minum obat anti mabuk, tapi masih nggak sanggup dengan ombang-ambing ombak. Semua penumpang langsung pucat, dan berdoa dengan keyakinan masing-masing. Aku pun pasrah, jika umurku hanya sampai saat itu, aku sudah ikhlas. Lumayan lama kami terombang-ambing oleh ombak di tengah lautan, dari pukul 12.30 sampai sekitar pukul 14.00. Ini ibaratnya main kora-kora asli bukan seperti di Dufan, kalau di Dufan kan ombang-ambingnya depan belakang? Kalau ini kanan kiri.
Pfiuuuuuuuuuh... selama terombang-ambing oleh ombak di tengah lautan, aku memohon pada Allah untuk segera menenangkan ombaknya. Memohon keselamatan untuk kami semua yang ada di dalam kapal, agar tiba di tujuan tanpa kurang suatu apapun. Alhamdulillah setelah sekitar 1,5 jam terombang-ambing oleh ombak, kapal pun berjalan dengan normal. Terima kasih Tuhan. Benar-benar kejutan besar dari Allah di usiaku yang ke-32. Pfiuuuuuh... nggak lagi-lagi deh terombang-ambing ombak di tengah laut.

Note:

* Parkir sepeda Rp. 2.000,- (tidak ada info batasan waktu).
* Jika ingin membeli cinderamata, jangan di dekat lokasi dermaga. Karena harganya tidak bisa ditawar.
* Harga makanan di sepanjang pantai lokasi Jembatan Cinta masih wajar.
* Banyak sepeda yang sudah tidak layak pakai, jadi harus cermat memilih sepeda sebelum berkeliling di area P. Tidung.

Selamat bersenang-senang.