Saturday, January 19, 2008

Rembulan Di Langit Hatiku


Penantian adalah suatu ujian
Tetapkanlah selalu dalam harapan
Karena keimanan tak hanya diucapkan

Adalah ketabahan menghadapi cobaan

Sabarkanlahku menanti pasangan hati
Tulus kan kusambut sepenuh jiwa ini
Di dalam asa diri menjemput berkahMu

Tibalah ijinMu atas harapan ini Rabbi
Teguhkanlahku di penantian ini

Berikanlah cahaya terangMu selalu Rabbi
Segala upaya hambaMu

Hanyalah bersandar semata kepadaMu
Rabbi
Ridhoilah penantianku ini

Hadirkanlah ketentraman di dalam hati

Rabbi, hanya padaMu doaku ini

Duhai tempat mengadu segala resah diri


*****

Rabb... rinduku kembali mengetuk-ngetuk pintu. Padahal bunyi ketukan sebelumnya masih keras terdengar. Adakah kecepatan kelebatan rinduku ini lebih besar dari kecepatan cahaya?

Beningnya adalah lukisan dari gambar yang sengaja kucari. Heningnya adalah siraman yang kubutuhkan kala kemarau melanda seluruh diri. Indahnya membelai sanubari, riuh rendah semarakkan tanahku.

Rabb... rindu ini terus menggebu, menanti tibanya waktu. Ketika aku telah boleh melihatnya tanpa bosan. Ketika aku telah berhak untuk selalu menyertainya menemukan jawaban-jawaban atas berbagai pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tentang laut biru yang luas perkasa. Tentang awan putih berarak di langit senja. Tentang rindu di jiwa. Tentang surga di ujung masa. Dan tentang surga yang Engkau sisipkan diantara keringat dunia.

Adakah segera tiba waktu untukku? Adakah ia untukku?

"Rasa" ini adalah dariMu untukku. Duh... biarlah ia tumbuh seperti seharusnya, disini, di kedalaman jiwa ini. Sejuk sperti pagi, jernih seperti embun diatas dedaunan yang lalu jatuh membasahi bumi. Ketika para penghuninya menyambut hari yang baru lagi. Di bawah siraman cahaya mentari, di dekat tepi... inikah tepi?

*****

Ya Rabb...
Inilah upayaku
Dan inilah doaku
Berikanlah jawaban itu

Pada saatnya... pada waktunya

Dan sabarkanlahku

Menanti keputusanMu

Duhai pembolak bali hati

Duhai pemilik setiap getar jiwa
Pemilik setiap denyut rasa
Rahasia qalbu adalah milikMu


Duhai Allah Rabbi... Adakah seseorang yang kan menjadikanku Rembulan di langit hatinya?

0 comments: