Monday, November 06, 2006

From Kerinci To Bangker

Lebih dari 6 tahun berkantor di daerah yang strategis, mau kemana aja dekat. Dimanjakan dengan beragam pedagang yang menjajakan makanan yang dapat membuat lidah tak pernah bosan untuk merasakan kelezatannya. Jika ingin ke Ps Mayestik, bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Dekat dari Pondok Indah, Blok M, Senayan, apalagi Barito.

Sejak 1 minggu sebelum Lebaran, aku harus melupakan kenikmatan yang kurasakan selama lebih dari 6 tahun. Kantorku kini pindah di daerah Bangker alias Kembang Kerep - Meruya, hanya gedungnya saja yg pindah tapi kantornya masih yang lama. Di gedung yg baru, lokasinya jauh dari mana-mana. Dan tidak mudah dijangkau, karena perjalanannya lebih panjang dan sudah tentu mesti bermacet ria. Setiap pagi aku harus berjalan setelah turun dari angkot yang membuatku cukup berkeringat, ditambah lagi masih harus menaiki anak tangga sampai lantai 3 yang bikin tambah menggeh-menggeh alias ngos-ngosan. Kenapa juga gak naik lift? Andaikan ada lift, aku pasti akan memilih naik lift.

Di gedung yang baru, aku merasa lebih sehat soale banyak olah raga. Tapi aku juga merasa cepat capek dan cepat laper. Fasilitasnya sangat menyedihkan.

Kini tak ada lagi Sop iga Leuser yang membuat lidah tak ingin berhenti bergoyang karna kelezatannya. Tak ada lagi pecel ayam di dekat RSB Asih yang gurih tiada terkira. Tak ada lagi Blenger Berger yang bikin kita gak pernah blenger. Tak ada lagi serabi solo yang ueeeenak banget. Tak ada lagi gado-gado gondrong yang selalu dikerumuni anak SMP 11, 19 & 29. Tak ada lagi bubur ayam yang kata Pak Bondan Winarno ma'nyus. Tak ada lagi warteg Pak Roso yang harganya murah meriah. Tak ada lagi ayam bakar kalasannya bu Endang. Tak ada lagi masakan ala Bang Doel. Dan masih banyak kenikmatan yang harus ditinggal.

Aku gak habis pikir, kenapa para BOD mengambil keputusan untuk berkantor di Bangker? Aku masih tak rela meninggalkan Kerinci yang telah memanjakanku selama lebih dari 6 tahun. Bukan hanya karna jauh dari makanan yang ma'nyus tapi juga ongkos yg dikeluarkan jauh lebih besar begitu juga dengan jajanan disana harganya lebih mahal. Makanya setiap hari aku bawa bekal dari rumah, mulai dari sarapan, cemilan sampai makan siang. Sampe ibu bilang "Mau kerja apa piknik?" Maklumlah banyak tanggungan. Doakan aku ya, agar bisa bekerja dengan ikhlas supaya dapat memperoleh berkah Allah, amin.

0 comments: