Friday, August 11, 2006

Mereka Bilang Aku High Class

Hanya karena aku tak pernah ikut pergi dengan mereka dan malah memilih pergi dengan si ibu yang kebetulan punya hobi yang sama.

Setiap kali mereka pergi, sudah pasti ada tujuannya yang ingin belanjalah atau sekedar memuaskan perut dengan makanan enak atau melakukan perawatan diri. Bukannya aku tak suka belanja, bukan juga karena tak suka makanan enak apalagi merawat diri. Bagiku ada banyak prioritas yang harus didahulukan selain hal tersebut.

Aku harus menyiapkan dana yang tak tau berapa jumlahnya untuk skripsi yang konon kabarnya membutuhkan banyak dana. Selain itu aku harus berbagi dengan keluargaku terutama ibuku. Kebetulan sepeninggal alm bapak, aku yang menggantikan tanggung jawabnya untuk segala keperluan ibu dan rumah.

Alasan lain kenapa aku lebih memilih pergi dengan si ibu ketimbang dengan mereka, karena kami satu hobi. Sama2 senang menggandrungi rajutan. Jadi kalo kami berdua pergi pasti ada tujuannya yaitu beli perlengkapan rajutan terutama benang itupun untuk memenuhi pesanan. Kalo si ibu beli perlengkapan rajutan hanya untuk koleksi pribadinya.

Aku lebih suka tenggelam dalam lautan benang ataupun otak atik leot ketimbang pergi untuk menghamburkan uang. Bagi mereka hal itu mungkin biasa, tapi bagiku lebih baik mendahulukan prioritas yang akan mempengaruhi banyak hal.

Sempet shock waktu dibilang aku High class. Tapi aku tau, hal itu karena mereka tak mau bertanya langsung padaku. Dan aku pun tak mau ambil pusing dengan apa kata mereka. Saat ini aku sedang ingin merileks-kan otak sebelum tiba waktunya skripsi yang membutuhkan banyak biaya, tenaga dan tentu saja pikiran. Yang penting aku tak merugikan mereka atau siapapun juga. Biarlah apa kata mereka tentang aku.

0 comments: