Masih ingat Faiz kan ? yang memenangkan lomba menulis surat ke Ibu Presiden, yang masih berumur 8 tahun. Berikut ini beberapa bagian dari bukunya yang akan terbit, berisi puisi2 karangannya, dengan pengantar Taufiq Ismail. Menarik, menggelitik dan punya kepekaan sosial cukup tinggi untuk bocah seumur Faiz.
Kumpulan sajak ini, Untuk Bunda dan Dunia, sungguh unik, karena pengarangnya, Abdurahman Faiz, berumur 8 tahun. Dia lahir di Jakarta, 15 November 1995. Ibunya, Helvy Tiana Rosa adalah pengarang, dan ayahnya, Tomi Satryatomo, wartawan. Faktor genetik dan lingkungan kepenulisan dengan budaya membaca di rumah, secara dini telah membentuk Faiz. Sebelum menguasai aksara, cara bicara Faiz saja, karena puitiknya, sudah menggemaskan orangtuanya. Di tahun 1998, dia mengatakan pada mamanya, "Bunda, aku mencintai bunda seperti aku mencintai surga." Waktu itu Faiz berumur 3 tahun. Konon banyak kata-kata bijak seperti itu berhamburan dari anak ini karena dia suka berkisah dan gemar bermain peran seperti dalam drama. Sesudah mampu mengetik dengan komputer meja dan laptop orangtuanya, Faiz mulai menulis. Tapi kalau menulis sajak, dia memilih layar telefon genggam yang kecil itu untuk menaruh larik-larik sajaknya.
Dari dua puluh sajak Faiz yang ditulisnya mulai Juli 2001 sampai dengan November 2003 ini, 8 mengenai ibu dan ayahnya, 7 tentang situasi sosial dan 5 tentang tokoh masyarakat. Kecintaan Faiz terhadap orangtuanya, pastilah karena lingkungan interaksinya di rumah yang penuh kasih sayang pula. Saya kutipkan 2
ungkapannya yang orisinal (dari "Ayah Bundaku") dan mengharukan berikut ini:
Ayah Bunda
kucintai kau berdua, seperti aku mencintai surga, Semoga Allah mencium ayah bunda
dalam tamanNya terindah nanti, (Januari 2002)
Dia lebih banyak menulis tentang ibunya. Sajaknya ada yang langsung, terasa jelas apa yang dimaksudkannya, tapi ada pula yang maknanya dibiarkannya menggantung, dan diserahkannya pada kita untuk menafsirkan lebih lanjut:
JALAN BUNDA
bunda, engkaulah yang menuntunku, ke jalan kupu-kupu, (September 2003)
PUISI BUNDA
bunda hanya sedikit mengarang puisi untukku, tapi semakin lama kuamati, senyuman bunda adalah puisi, tatapan bunda adalah puisi, teguran bunda adalah puisi, belaian dan doanya adalah puisi cinta, yang disampaikannya padaku, tak putus putus, tak putus putus, bahkan bila kutidur, (Mei 2003)
Lima sajak sosial Faiz menunjukkan kepekaan yang dalam terhadap duka-derita kehidupan manusia diantaranya:
SITI DAN UDIN DI JALAN
Siti dan Udin namanya, sejak pagi belum makan, minum cuma seadanya, dengan membawa kecrekan, mengitari jalan-jalan ibu kota, Siti punya ayah seorang tukang becak, ibunya tukang cuci, berbadan ringkih, Udin tak tahu di mana ayahnya, ditinggal sejak bayi, ibunya hanya pemulung, memunguti kardus dan plastik bekas. Mereka bangun rumah, dari triplek dan kardus tebal, di tepi kali ciliwung, tapi sering kena gusur, Bila malam tiba, mereka tidur di kolong jembatan, ditemani nyanyian nyamuk, dan suara bentakan preman, Siti dan Udin namanya, muka mereka penuh debu, dengan baju rombengan, menyanyi di tengah kebisingan, pagi sampai malam tersenyum dalam peluh, menyapa om dan tante, mengharap receh seadanya, Beribu Siti dan Udin, berkeliaran di jalan-jalan, dengan suara serak, dan napas sesak oleh polusi, kalau hari ini bisa makan, sudah alhamdulillah, tapi tetap berdoa agar bisa sekolah dan punya rumah berjendela, (Februari 2003)
Faiz juga kenal sejumlah tokoh, dan menulis sajak mengenai mereka, yaitu Rasulullah Muhammad saw, tokoh novel super-populer Harry Potter, tokoh novel Frodo (dari Lord of the Rings karya J.R.R. Tolkien), proklamator Bung Hatta dan dua presiden, yaitu George W. Bush dan Megawati Sukarnoputeri.
HATTA
Engkau adalah kenangan, yang tumbuh dalam kepala dan jiwaku, Suatu malam kau datang dalam mimpiku, katamu: jangan lelah menebar kebajikan, jadikan kesederhaan sebagai teman paling setia. Aku anak kecil, berjanji menepati, jadi akan kusurati lagi presiden kita hari ini (17 Agustus 2003)
HARRY POTTER
Sudahkah kau temukan ramuan paling rahasia itu, agar seluruh orang di dunia bisa saling cinta?
Ibunya diundang sebagai sastrawati berceramah di Universitas Madison, Madison, Wisconsin dan Universitas Michigan, Ann Arbor, Michigan di bulan September 2003. Pengetahuan umum Faiz bukan main, yang diketahuinya lewat media massa dan tentunya percakapan di rumah, tentang kemungkinan repotnya ibunya yang berjilbab pergi ke Amerika Serikat pada hari-hari ini:
dari berita yang kubaca, Amerika penuh rekayasa, khawatir pun melanda, bila jilbab dijadikan masalah, Bagaimana bila bunda tiba-tiba dianggap anggota alqaidah? bukankah Presiden Amerika menuduh dengan mudah, siapa saja yang tak dia suka?
Tapi syukurlah kekhawatirannya tak terjadi dan bundanya selamat sepanjang perjalanan.
MENARUH
Aku menaruh semua mainan dan teman di sisiku. Aku menaruh bunda di hatiku dekat sekali dengan tempat kebaikan. Tapi, Aku tak bisa menaruh Allah. Ia menaruhku di bumi bersama bunda dan semua. Ia ada dalam tiap napas dan penglihatanku. Allah, hari ini kumohon taruhlah para anak jalanan, teman-teman kecilku yang miskin dan menderita dalam belaianMu dan buatlah ayah bunda menjadi kaya dan menaruh mereka di rumah kami. Amin (Juli 2001)
SIAPA MAU JADI PRESIDEN?
menjadi presiden itu berarti melayani dengan segenap hati, rakyat yang meminta suka dan menyerahkan jutaan keranjang dukanya padamu (November, 2003)
Dan masih banyak lagi karya2 Faiz yg sangat luar biasa. Yg kalo saya sebutkan disini bisa menjadi posting terpanjang... Faiz, semoga bakat dan niatmu bisa membuat negeri yg terpuruk ini menjadi negeri yg damai dan terkenal di seluruh dunia dg kebaikan dan prestasinya. Amin
Gorro con esquema jacquard al crochet
9 years ago
0 comments:
Post a Comment