Waktu hari Selasa, gigiku yg pernah patah dan beberapa kali ditambal mulai ngilu. Atas saran teman kantor akhirnya aku minum obat untuk penahan sakit. Aku juga telp Drg.Vini (salah seorang sahabatnya bewok) untuk konsultasi. Mbak Vini bilang harus diliat dulu penyebab ngilunya.
Karna gak tahan, hari Rabu aku gak masuk kantor dan langsung pergi ke dentist. Ketemu sama mbak Iris (calon drg). Setelah diperiksa sama mbak Iris ternyata harus dirontgen dulu giginya biar lebih jelas apa hasilnya.
Hasil rontgen menyatakan bahwa gigiku yg ngilu itu tambalannya sudah terlalu dalam. Semestinya sebelum ditambal di-scalling dulu biar giginya bersih dari kuman-kuman dan bakteri. Selain itu sebelum ditambal permanen seharusnya dilakukan perawatan. Tapi waktu aku tambal gigi di salah satu RS dan sempat dibongkar pasang di klinik gigi, gak pake di-scalling apalagi perawatan. Mereka langsung tambal permanen. Hal itu menyebabkan peradangan yang bisa ke kista
Sempet ciut juga waktu denger hasil rontgen. Tubuhku langsung berasa dingin dan jantung berdegup kencang. Setelah dirontgen ternyata gigiku tak bisa lagi diselamatkan dalam arti harus dicabut. Karna gigiku masih terasa ngilu jadi dokter giginya menyarankan untuk aku menghabiskan minum obat pereda sakit yang sudah kubeli. Hari Sabtu aku diminta balik lagi untuk cabut gigi.
Berdasarkan hasil konsultasi sama mbak Iris, aku harus mengubah jadwal sikat gigi. Yg semula setiap mandi pagi dan sore, kini setiap mandi pagi dan sebelum tidur. Aku juga sempet minta tolong Drg. Vini untuk merekomendasikan Drg yg bakal mencabut gigiku hari Sabtu besok. Dah lama bo gak cabut gigi, denger mesin bor aja rasanya dah ngilu euy
Karna gak tahan, hari Rabu aku gak masuk kantor dan langsung pergi ke dentist. Ketemu sama mbak Iris (calon drg). Setelah diperiksa sama mbak Iris ternyata harus dirontgen dulu giginya biar lebih jelas apa hasilnya.
Hasil rontgen menyatakan bahwa gigiku yg ngilu itu tambalannya sudah terlalu dalam. Semestinya sebelum ditambal di-scalling dulu biar giginya bersih dari kuman-kuman dan bakteri. Selain itu sebelum ditambal permanen seharusnya dilakukan perawatan. Tapi waktu aku tambal gigi di salah satu RS dan sempat dibongkar pasang di klinik gigi, gak pake di-scalling apalagi perawatan. Mereka langsung tambal permanen. Hal itu menyebabkan peradangan yang bisa ke kista
Sempet ciut juga waktu denger hasil rontgen. Tubuhku langsung berasa dingin dan jantung berdegup kencang. Setelah dirontgen ternyata gigiku tak bisa lagi diselamatkan dalam arti harus dicabut. Karna gigiku masih terasa ngilu jadi dokter giginya menyarankan untuk aku menghabiskan minum obat pereda sakit yang sudah kubeli. Hari Sabtu aku diminta balik lagi untuk cabut gigi.
Berdasarkan hasil konsultasi sama mbak Iris, aku harus mengubah jadwal sikat gigi. Yg semula setiap mandi pagi dan sore, kini setiap mandi pagi dan sebelum tidur. Aku juga sempet minta tolong Drg. Vini untuk merekomendasikan Drg yg bakal mencabut gigiku hari Sabtu besok. Dah lama bo gak cabut gigi, denger mesin bor aja rasanya dah ngilu euy
0 comments:
Post a Comment