Monday, July 02, 2007

Road To Cianjur

Hari Minggu akhirnya yg jadi berangkat ke Cianjur (untuk menghadiri resepsi pernikahan Indra & Sadiah) nebeng mobil pacarnya Firman selain aku adalah Vira, Ahmad, Dodo & 2 ponakanku yg paling besar. Kami berangkat sekitar pukul 06.30 meluncur menuju Cianjur. Jalan yang kami lewati adalah tol Veteran - Bintaro, setelah itu kami melewati jalan tikus menuju Cisarua - Bogor karena jalur biasa macet total. Maklum deh ini kan wiken dan bertepatan dg libur sekolah. Kami semua jalan hanya bermodalkan peta yg ada di undangannya Indra dan sama sekali gak ada yg pernah kesana.

Puluhan kali kami menanyakan arah biar gak tersesat, tapi tetep we nyasar. Pfiuuuuuuuuuuuuuh jauh bangetz. Alhamdulillah sekitar jam 11.30 waktu Cianjur, kami sampai di lokasi. Tadinya pengen ikut akad nikahnya jam 10.30, tapi gak kekejar euy. Sampai disana kami disambut oleh Yudhi, Alex, Yadi, Zun, Jamal & Heru yang dah berangkat dari hari Sabtu. Trus kami langsung menemui pengantennya. Hmmmm penganten cowoknya gak betah dipajang euy, jalan-jalan mulu. Asli tempatnya itu bener-bener masih alami banget. Gak jauh dari rumah mempelai wanita terbentang hamparan padi yang menghijau. Lambaian daun kelapa yang semakin membuat suasana bener-bener pedesaan, ditambah pohon-pohon rindang di sekitarnya.

Setelah isi perut, foto-foto dan ngobrol kami pamitan sama kedua mempelai. Sekitar jam 13.00 waktu Cianjur kami pun melaju menuju Jakarta termasuk rombongan Yudhi dkk tanpa Heru. Kami berjalan beriringan dan sempat berhenti sejenak di Mesjid Al Ikhlas - Cipanas untuk sholat dzuhur dan istirahat. Setelah itu kami meluncur lagi, sampai di Cipanas muacet banget dan tali rem tangan mobil yang Firman bawa putus. Ow... wakwaw! Daripada daripada akhirnya kami putar balik cari bengkel terdekat. Alhamdulillah masih ada bengkel buka dan ada tali rem tangan yg dibutuhkan walau diakalin pake tali rem tangan mobil carry karna mobil yang Firman bawa kijang lama. Saat menunggu mobil dibenerin, mobil Jamal pun ikutan ganti oli. Aku mengajak Zun ke seberang membeli bubur ayam untuk 2 ponakanku yang dari pagi blom makan.

Persis di depan bengkel tempat kami memperbaiki mobil, suasana jalan saat itu macet dan tidak bergerak sama sekali. Saat itu posisiku berada di kiri dan Zun di kanan. Waktu aku dan Zun baru menolehkan kepala ke arah kanan, tiba-tiba sebuah motor gede (keknya sih tiger deh) menabrak sisi kanan badan Zun dengan sangat keras. Karna si macan itu melesat dg kecepatan sangat kencang. Pengendara motor itu seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan memboncengi anak perempuan yg berusia sekitar 10 - 13 th yang kukira adalah anaknya. Motor itu langsung membanting kanan dan sempat terseret. Seketika itu juga semua orang yg ada disitu termasuk teman-temanku langsung bergerak menolong pengendara motor itu. Sementara aku membawa Zun ke dalam mobil dan melihat luka yg dialami Zun.

Kaki kanannya biru dekat tulang kering, tulang keringnya pun sedikit bengkak. Dan tangan kanan Zun juga biru. Sementara aku mengurut kakinya Zun, Jamal mengurut tangannya. Aku gak tau lagi apa yg terjadi sama pengendara motor itu. Yang aku tau, motornya sempat dititipkan di warung seberang bengkel dan mereka dibawa ke tukang urut terdekat. Ternyata Yudhi ikut mengantar mereka. Akhirnya Zun juga dibawa ke tukang urut yang sama. Setelah mobil Firman selesai dipasang tali rem tangannya, kamipun menyusul Yudhi dkk ke tukang urut. Saat kejadian itu perutku langsung sakit, deg-deg'an kenceng banget, gemeteran pula. Allahu akbar, ada apa gerangan dengan hari ini pikirku. Kupikir di tukang urut gak akan lama paling gak jam 17.00 waktu Cipanas kita sudah meluncur menuju Jakarta, ternyata habis maghrib kita baru meluncur ke Jakarta. Aku gak tau itu idenya siapa, paling gak ide itu sempat membuatku sangat marah. Karna 2 ponakanku blom makan nasi dari pagi.

Jam 20.30 waktu Cisarua, kami baru makan. Rencananya mau makan di PSK alias Pondok Sate Kiloan, tapi setelah jauh melintasi Puncak dan Cisarua tak jua menemukan lokasinya akhirnya kami makan di kedai Bpk. H. Abdul Kadir. Lokasinya tepat di seberang Grand Safari Hotel. Menu yang kami pesan: 50 tusuk sate kambing, 1 porsi tongseng dan 1 porsi sop iga kambing. Semua serba kambing bo, soale sate ayamnya se'ep. Rasa lapar, kesal dan amarah langsung terbayarkan saat melahap sate kambing. Hmmmmmmmmmmm... dagingnya empuk banget. Kata Dodo, tongsengnya uenaaaak banget. Firman bilang, sop iganya mantap. Hmmm kuah sop iganya emang enak banget, bumbunya berasa. Tapi sayang sate yang datang ke-2 kali, bakarnya kurang mateng karna pengunjung semakin penuh. Jam 21.30 kami meninggalkan Cisarua melaju menuju Jakarta. Sempat kena macet juga loh, makanya masuk tol Jakarta aja baru jam 22.00. Keluar tol Veteran - Bintaro jam 22.45 sampe rumah jam 23.15. Pfiuuuuuuuuh benar-benar hari yang tak akan pernah bisa terlupakan.

Hani, makasih ya dah minjemin mobil dan bolehin Firman ikut. Sori Han, pulangnya kemaleman.

0 comments: