Monday, April 02, 2007

Jadi Upik Abu Bukan Pekerjaan Mudah

Wiken kemaren benar-benar jadi upik abu. Aku kasian dan prihatin liat kondisi ibu selama mbah sakit. Semenjak kepulangan pakdeh ke Madiun dan bulek ke Batu-Wonogiri, gak ada yg gantiin ibu jagain mbah. Untuk itu aku memutuskan selama wiken untuk stay di rumah. Bersih2 rumah, masak [walau cuma menggoreng bakwan jagung yg adonannya sudah disiapkan sama ibu], nyuci, nyetrika. Aku khawatir sama kondisi kesehatan ibu. Kalo ibu sakit, kami akan benar2 kerepotan. Dari hari Jum'at, ibu sama sekali gak tidur. Mbah ngerintih terus dan membuat ibu tak bisa tidur. Untuk itu Sabtu dan Minggu kemaren, aku sengaja tidak keluar rumah. Agar ibu bisa tidur dan istirahat.

Ibu juga merasa sakit hati ketika mendengar salah seorang ponakannya yg bertanya tentang keikhlasannya mengurus mbah yg sakit hanya karena minta giliran menjaga mbah. Kalau saja aku ada saat itu, sudah pasti akan kusuruh ia menggantikan posisi ibu, menjaga mbah dari pagi sampe ketemu pagi lagi. Sabar ya bu, semoga apa yang ibu perbuat dapat menggugurkan semua dosa ibu dan menambah pahala ibu. Semoga hidup ibu makin berkah dan ini semua menjadi ladang amal buat ibu, amin. Pagi ini aku berpesan pada ibu, utk tdk mempedulikan omongan orang yg membuat ibu terluka. Aku orang pertama yang akan sangat sakit hati jika melihat ibu terluka dan bersedih.

Sabtu pagi seorang teman SMEA menelpon dan mengajak ketemuan. Berat sekali meninggalkan ibu sendiri di rumah dengan kondisi yang belum tidur dari hari Jum'at. Lalu kuputuskan untuk tidak ikut ketemuan sama beberapa teman SMEAku. Maaf, Rin maybe next time we can meet and talk together. Aku lebih mengutamakan menyelesaikan pekerjaan rumahku yang masih antri untuk diselesaikan. Sabtu sore seorang teman kuliah menelponku mengajakku membesuk seorang teman yang baru saja melahirkan. Sekali lagi, maaf Ik. Gak ada yg nemenin nyokap jagain mbah. Hari Minggu-nya aku kembali absen dari sebuah pertemuan rutin (Liqo) karna aku tak ingin ibu jatuh sakit karna kurang istirahat.

Menjadi upik abu bagiku bukanlah pekerjaan mudah. Tapi mengapa masih banyak orang yang meremehkan pekerjaan itu. Untuk mereka yang masih merendahkan dan menganggap hina pekerjaan itu, cobalah untuk melakukannya. Dan kau pun akan merasakannya.

0 comments: