Thursday, October 13, 2005

Cuma Lapar & Haus

Kemarin mungkin Linda cuma dapet lapar & haus doank. Kenapa gitu??? Kemaren tuh Linda kesel, sebel, marah, kecewa, sedih, pokoknya campur aduk deh. Gak cuma Linda sih yg merasa seperti itu. Gimana gak kesel coba, wong keputusan yg udah disetujui & ditandatangani diobrak abrik sama seseorang yg sangat...sangat egois.

Jadi keputusan ttg kenaikan uang transport yg kemaren Linda ceritain itu, diobrak abrik sama seseorang yg sebenernya gak punya hak utk itu. Dan muncullah revisi atas keputusan yg udah disetujui & ditandatangani. Mau tau apa yg bikin banyak orang kecewa???? Ternyata uang transport yg sudah disetujui itu dikurangi, entah karna apa. Yg pasti alesannya gak logic banget.

Buat dia mungkin uang 50 ribu gak ada artinya, cuma bisa buat beli bahan kolak, katanya. Tapi buat saya, uang sebesar itu bisa buat makan sama keluarga 3-4 hari. Cobalah untuk merasakan apa yg kami rasakan. Jangan cuma mementingkan diri sendiri. Dimana hati nurani itu berada? Bagaimana kalo kita bertukar tempat, agar dapat merasakan bagaimana penderitaan kami. Dan bagaimana susah payahnya kami mengatur keuangan di kondisi yg serba sulit saat ini.

Tak terpikirkah bila hal ini menimpa keluarga bapak???? Sekarang mungkin hal ini tidak dialami, tapi roda kehidupan tidak selalu berada di atas. Ada saatnya roda itu berputar ke bawah. Tak terpikirkah, bahwa keputusan itu merugikan banyak pihak. Tidak hanya kami, keluarga kami dan orang2 yg berada di sekitar kami yg kebetulan bergantung pada pendapatan kami.

Ya Rabb.....
Bukakanlah pintu hatinya
Agar dapat merasakan
Apa yang kami rasakan


Aduuuuuh.... maaf ya temen2, bulan puasa gini kok ngomongin orang. Trus ceritanya kok kesel melulu. Maaf ya.....maaaaaaaaaaaaaaaaf banget.

0 comments: