Sudah lama ingin berkreasi dengan kulit buaya atau crocodile stitch, alhamdulillah akhirnya kesampean juga. Jadilah tempat hape dan tas kosmetik dari kulit buaya.
Monday, January 30, 2012
Menaklukkan Kulit Buaya
Thursday, January 26, 2012
Abu Dzar Al Ghifari, Orang Yang Paling Jujur
Beliau adalah orang ke-5 atau ke-6 yang masuk Islam. Nama aslinya Jundub bin Junadah. Orang yang berkarakter pemberani dan revolusioner. Orang yang sangat jujur, kejujurannya terpancar dari hatinya. Kejujuran yang bersumber dari keyakinannya.
Alkisah suatu hari ia ditawari menjadi Gubernur Irak. Ia menjawab, “tidak. Demi Allah, kalian tidak akan berhasil merayuku dengan dunia kalian ini.”
Pada kesempatan lain, seorang kawan melihatnya memakai jubah using. Orang itu berkata, “bukankah kamu punya baju lain? Beberapa hari yang lalu aku melihatmu punya 2 baju baru.” Abu Dzar menjawab, “kawan, 2 baju itu sudah kuberikan kepada orang yang lebih membutuhkan.”
Orang itu berkata, “demi Allah, kamu jugan membutuhkannya.” Abu Dzar menjawab, “ya Allah, ampunilah kami. Kawan, tidakkah kamu lihat saya sedang memakai jubah ini? Aku punya 1 lagi untuk shalat Jum’at. Aku punya seekor kambing perah dan seekor keledai tunggangan. Nikmat apalagi yang lebih besar dari yang kita miliki?”
Pada suatu hari ia duduk menyampaikan sebuah hadist, Rasulullah berpesan 7 perkara kepadaku:
1. Aku disuruh mencitai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka;
2. Aku disuruh melihat orang yang lebih rendah dariku dan tidak melihat orang yang berada diatasku;
3. Aku disuruh untuk tidak meminta pada orang lain;
4. Aku disuruh menyambung silaturahmi;
5. Aku disuruh mengatakan yang benar meskipun pahit;
6. Aku disuruh untuk tidak takut pada cercaan siapapun ketika menegakkan agama Allah;
7. Aku disuruh banyak mengucap, “Laa haula walaa quwwata illaa billah (tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
Dirangkum dari buku 60 Sirah Sahabat Rasulullah SAW karya Khalid Muhammad Khalid.
Tuesday, January 24, 2012
Floral Pinky Cap
Tuesday, January 17, 2012
Cain & Abel
Kisah ini bercerita tentang Kecemburuan seorang anak kandung kepada anak yang diadopsi oleh ayahnya. Dr. Lee Cho In (Soji Sub), seorang dokter yang sangat berbakat yang memiliki segala yang diinginkan. Sementara saudara angkatnya Dr. Lee Sun Woo, cemburu terhadap apa yang dimiliki Dr. Lee Cho In. Kisahnya sangat tragis, banyak tetesan darah dan air mata. Banyak adegan tembak-tembakan dan kegiatan di ruang operasi.
Dr. Lee Cho In adalah seorang yang memiliki track record baik, suka menolong, penebar senyum, pokoknya orang pasti senang dengan kehadirannya. Ia diadopsi oleh keluarga dokter yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Lee Sun Woo. Tapi istrinya sangat membenci Lee Cho In. Lee Sun Woo dan ibunya sengaja mengirim Lee Cho In ke China dengan alasan untuk mempelajari suatu kasus disana. Padahal mereka berdua dan 2 orang lainnya yang tidak suka dengan Lee Cho In, berniat untuk membunuhnya.
Sebelum berangkat ke China, Lee Cho In mendapat pernyataan cinta dari Seo Yeon. Yang membuat Lee Sun Woo semakin geram pada Lee Cho In. Karena selama 7 tahun Lee Sun Woo di luar negeri, ia berharap bisa mendapatkan cinta wanita pujaannya sekembalinya ke Korea. Tapi kenyataannya wanita pujaannya malah memilih adik angkatnya.
Setibanya di China, Lee Cho In sudah diatur penjemputannya oleh komplotan Lee Sun Woo dan ibunya. Ia dijemput oleh Oh Young Ji yang menjadi guide-nya selama di China. Awalnya Young Ji tidak suka dengan Lee Cho In karena dia merasa, ini dokter sombong banget sih. Kerjanya sms-an terus, nggak pernah peduliin orang sekitar.
Suatu hari, ketika Lee Cho In ke sebuah tempat yang mirip Kuil di Cina tempat yang biasa ia kunjungi untuk melakukan pengobatan gratis. Young Ji merintih kesakitan, ia memegang perutnya. Dan Lee Cho In langsung memeriksanya. Ternyata Young Ji terkena usus buntu hingga Lee Cho In harus mengoperasi perutnya dengan peralatan seadanya. Sejak itu Young Ji menaruh simpati padanya. Dan Young Ji pun berusaha menyelamatkan Lee Cho In dari target pembunuhan yang akan dilakukan orang suruhan Direktur Oh, Lee Sun Woo & ibunya.
Sebelum berpisah dengan Young Ji, Lee Cho In sempat berfoto-foto berdua. Dan Foto itu adalah jejak untuk menemukan kembali dimana keberadaan Lee Cho In. Ketika Lee Cho In akan kembali ke Korea, 3 orang pembunuh bayaran yang disewa Direktur Oh & komplotannya menculiknya. Ia dibawa ke gurun pasir dan ditembak disana. Lee Cho In ditembak di bagian kepala, dalam keadaan sekarat ia diselamatkan oleh Oh Gang Chul dkk. Ia kehilangan ingatan dan bergabung dengan Oh Gang Chul. Ternyata Oh Gang Chul adalah saudara laki-laki Oh Young Ji. Lee Cho In diberi nama Oh Gang Ho.
Dari sini adegan tembak menembak terjadi. Lee Cho In merasa berhutang nyawa dengan Oh Gang Chul, maka ia berusaha membalas budi pada. Hingga suatu kejadian membuat Oh Gang Chul tertembak, sebelum ia meninggal, ia berpesan pada Lee Cho In untuk mencari adiknya Oh Young Ji dan menjaganya.
Di Korea berita kematian Dr. Lee Cho In membuat heboh RS tempatnya bekerja. Dengan kembalinya cincin bertuliskan Seo Yeon dan abu yang dibilang milik Lee Cho In.
Dengan penuh perjuangan Young Ji akhirnya bisa kembali ke Korea dan dalam perjalanan menuju korea ia bertemu teman SD-nya. Dr. Lee Cho in pun kembali ke Korea. Mereka berdua dipertemukan ketika sedang mengusut kasus Oh Gang Chul. Tapi Lee Cho In sama sekali tidak mengenali Oh Young Ji sebagai guide-nya beberapa bulan lalu, ia mengenali wajahnya dari foto yang dititipkan Oh Gang Chul sebelum ia menghembuskan nafas terakhir.
Lee Cho In dan Oh Young Ji memutuskan untuk tinggal di Cheongju demi keselamatan Lee Cho In dari incaran pembunuh bayaran yang kali ini digawangi oleh Lee Sun Woo. Tanpa sepengetahuan Oh Young Ji, Lee Cho In berusaha mengembalikan ingatannya. Karena tinggal berdua, akhirnya timbul ketertarikan satu sama lain antara Lee Cho In dan Oh Young Ji. Lee Cho In berjanji walaupun ingatannya kembali, ia akan selalu berada disamping Oh Young Ji. Suatu hari Young Ji membuat janji untuk bertemu dengan Seo Yeon, ternyata Lee Sun Woo merencanakan pembunuhan pada Lee Cho In. Mobil yang dikendarai pembunuh bayaran Lee Sun Woo menabrak Lee Cho In dan Young Ji. Karena kejadian itu, ingatan Lee Cho In yang menghilang 6 bulan lalu langsung kembali.
Kedatangan Lee Cho In ke RS tempatnya bekerja membuat heboh RS tersebut termasuk orang-orang yang berkomplot membunuhnya, salah satunya Lee Sun Woo, ibunya dan 2 orang komplotannya. Percobaan pembunuhan pada Lee Cho In terus dilakukan oleh Lee Sun Woo. Karena ia tidak ingin RS tersebut jatuh ke tangan Lee Cho In. Lee Sun Woo juga tidak ingin Seo Yeon, kembali ke pelukan Lee Cho In. Tapi nasib berkata lain, orang-orang yang mencoba membunuh Lee Cho in satu per satu menerima akibat atas perbuatan buruknya. Untuk melindungi Young Ji yang masih menetap di Cheongju, Lee Cho In memintanya untuk bekerja di RS tersebut. Young Ji dan Lee Cho In menetap dalam satu ruangan di RS yang biasa digunakan Lee Cho In untuk istirahat.
Kejahatan pasti akan kembali kepada pelakunya, dan Tuhan akan selalu berpihak pada orang-orang yang melakukan kebaikan. Lee Sun Wo colaps karena tumor otak yang dideritanya, dan hanya Lee Cho In yang bisa menolongnya. Awalnya Lee Cho In tidak bersedia melakukan operasi atas tumor otak yang diderita saudara angkatnya itu. Karena Lee Sun Woo tidak mau meminta maaf atas perbuatannya yang telah merencanakan pembunuhan kepada Lee Cho In. Tapi akhirnya Lee Cho In melakukan operasi tumor otak Lee Sun Woo walau Lee Sun Woo tidak bisa bicara dan harus berada di kursi roda selamanya.
Akhirnya Lee Cho In hidup bahagia bersama Young Ji yang selama ini mendampinginya.
Moral dari film ini:
* Hubungan keluarga tidak menjamin seseorang bersikap baik, justru orang lain yang bukan siapa-siapa sikapnya bisa jauh lebih baik.
* Jangan pernah mengaku diri sebagai keluarga, jika melakukan kejahatan baik secara lisan maupun tindakan, bahkan sampai merencanakan pembunuhan.
* Kejahatan akan kembali kepada pelakunya, dan Tuhan akan selalu bersama orang-orang yang melakukan kebaikan.
* Harta dan kekayaan bisa membuat orang buta hatinya, hingga muncul keinginan untuk membunuh agar bisa menguasai segalanya.
Semoga Tuhan mengumpulkan kita dan keluarga dalam keadaan saling menyayangi, saling mendukung, saling mendoakan dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Dan semoga kita dijauhkan dari orang-orang yang berniat jahat dan orang-orang jahat. Aamiin.
....Soji Sub Sarange yo.... <3
gambar dari Google
Monday, January 16, 2012
Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus
Kalau biasanya selama ini kita menghadapi suatu ujian dari Allah selalu Ikhtiar dulu, Ikhtiar lagi, Ikhtiar terus.
Berusaha cari pinjeman dulu, cari pinjeman lagi, cari pinjeman terus.
Ngarepin bantuan ortu/orang lain dulu, ngarepin bantuan ortu/orang lain lagi, ngarepin bantuan ortu/orang lain terus, dsb.
Alangkah baiknya mulai saat ini kita ubah jadi Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus. Apapun yang terjadi pada kita, usahakan untuk mendahulukan Allah.
Mohon petunjuk dan jalan keluar padaNya dalam segala situasi yang kita hadapi. Setelah itu pasrahkan semuanya pada Allah. Dan jangan pernah berhenti memohon belas kasihNya.
Agar ia senantiasa melimpahkan rahmat, berkah dan ridhoNya pada kita. Memudahkan dan melancarkan segala urusan kita. Melapangkan jalan rizki kita. Agar kita selalu dekat denganNya. Dan menjadi manusia yang bermanfaat di dunia dan akhirat kelak. aamiin
Yuk yang belum Dhuha, sudah waktunya Dhuha.
foto dari film Hafalan Shalat Delisa
Friday, January 13, 2012
Tuhan Tolong, Aku Terjerat Pesonanya
Pertama kali melihat wajahnya dalam film I'm Sorry I Love, kemudian berlanjut di film Cain And Abel.
Ya Allah, semakin memandang wajah, semakin tak bisa hilang bayangan wajahnya dari benak ini.
Jadi penasaran pengen kenal pribadinya secara langsung. Penasaran pengen berinteraksi dengannya secara langsung. Kalau pake bahasa aslinya sih gak paham, tapi kayaknya dia jago bahasa Inggris. Soale di 2 film itu dialog bahasa Inggrisnya jago banget.
Kalau dari karakter peran 2 film itu, dia ini orangnya care banget. Orang yang ada di dekatnya pasti bakal ngerasa aman dan terlindungi, karena dia gak rela orang yang disayangi tersakiti. Orangnya juga kuat, karena perannya gendongin pemain lawannya baik cewek atau cowok.
Asyik kali ya kalau punya saudara laki-laki yang care dan selalu bikin saudara perempuannya nyaman. Hmmmm lebih asyik lagi kalau punya suami seperti itu. Soleh, penuh kasih sayang, penuh kelembutan, bertanggung jawab dunia akhirat. Allahu Akbar.
Pfiuuuuuuuuuh makin tergila-gila aku padanya. Tuhan tolooooooooong.
Wednesday, January 11, 2012
Hanya Allah Tempat Bersandar
Terkadang kita ingin membagi kegelisahan yang kita rasakan pada seseorang yang kita percayai, yang kita anggap dia akan memberikan kata-kata yang membuat hati adem di kala kita sedang emosi. Tapi kenyataannya berbeda.
Orang yang kita pilih dan kita harapkan bisa meredam emosi kita, malah balik menyerang dan mengatakan bahwa kita telah menyindirnya. Apalagi sampai keluar kata-kata, "percuma selama ini sholat!"
Allahu Rabbi, tak pernah ada maksud menyindir siapapun. Hanya berusaha untuk mengingatkan dalam kebaikan. Jika apa yang kulakukan selama ini tidak berkenan di hati, mohon maaf. Aku tidak akan pernah mengingatkan lagi. Aku tidak akan berbagi apa yang kurasa.
Memang hanya Allah satu-satunya tempat bersandar
Ia tak pernah menyerang balik orang yang selalu datang mengeluh padaNya
Ia tak pernah membuat emosi orang yang selalu datang meminta pertolongan padaNya
Ia selalu memberikan jalan keluar terbaikNya, kepada mereka yang selalu datang memohon padaNya
Ia selalu menentramkan dan memberi ketenangan jiwa-jiwa yang selalu datang bersimpuh padaNya
Ya Rabb, jangan pernah tinggalkan hambaMu. Ijinkan aku selalu dekat denganMu. Jangan biarkan aku menjauh dariMu. Aku selalu butuh belas kasihMu.
Doa Nabi Musa: "Allaahumma lakal hamdu, wa-ilaikal musytakaa, wa-antal musta'aan, laa hawla walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adziem (Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Kpd-Mu saja kami mengeluh, mengadu, cerita, curhat, bersandar, berharap, bergantug, memohon.)"
Monday, January 09, 2012
Cardigan Bayi Pelangi
Tuesday, January 03, 2012
Film Di Bawah Lindungan Ka'bah
Film pertama yang kutonton di awal tahun 2012. Akting para pemainnya benar-benar mengesankan. BRAVO!
Sebuah film yang dibuat berdasarkan Novel karya Buya Hamka. Menceritakan tentang kisah percintaan 2 anak manusia yang tidak bisa bersatu karena perbedaan status sosial. Dilatar belakangi oleh adat dan budaya Minang yang sangat kental.
Walau keluarga mereka Zaenab (Ladya Cintia Bella) dan Hamid (Herjunot Ali) tidak merestui hubungan mereka, tapi mereka yakin jika Allah berkenan, mereka pasti akan bersatu.
Hamid, putra dari Yenny Rachman seorang asisten rumah tangga di salah satu rumah keluarga terpandang. Hamid anak yang soleh, cerdas, tutur katanya baik, sikap dan tingkah lakunya sangat sopan. Ia jatuh hati pada Zaenab, salah seorang putri dari keluarga terpandang Engku Jafar (Didi Petet) dan Widyawati.
Ibunya Hamid sudah melarangnya untuk tidak mencintai Zaenab, karena perbedaan status sosial mereka. Tapi Hamid tetap gigih mencintai Zaenab. Hingga ia terkena hukuman dibuang keluar kampung, karena memberi nafas buatan untuk Zaenab yang tenggelam di sungai. Menurut tetua adat disana, perbuatan Hamid melanggar norma agama, karena berbuat hal yang tidak pantas di depan umum.
Hamid dengan ikhlas menjalani hukuman, karena kebesaran cintanya pada Zaenab mengalahkan hukuman yang harus ia jalani. Zaenab sudah dijodohkan dengan salah seorang putra kerabatnya. Dengan alasan, agar kekayaan yang mereka miliki tidak jatuh ke tangan orang lain.
Ketulusan, keikhlasan dan keyakinan mereka berdua mampu menyatukan keduanya di jalan Allah. Subhanallah...
Tak ada yang bisa menghalangi kuasa Allah. Apa pun bisa terjadi berdasarkan kehendaknya.
Badai air mata turun ketika melihat Hamid diludahi penduduk kampung. Ketika Emaknya Hamid meninggal. Dan banyak adegan lain yang membuat badai airmata.
Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari film ini:
"Tidak semua orang suka dengan perbuatan baik yang kita lakukan, tapi jangan pernah berhenti berbuat baik."
"Jangan pernah merasa sendiri hidup di dunia ini, karena Allah beserta malaikatnya selalu bersama kita."
"Yakinlah hanya pada Allah, karena hanya Dia yang Maha Segalanya."