Kemarin aku datang pagi-pagi ke Bank Mandiri di GCC, sekitar jam 07.45. Ketika aku masuk ke dalam, spontan satpamnya menegurku "belum buka mbak, nanti jam 08.00." Kujawab, "iya pak" sambil melemparkan senyum padanya.
Kusempatkan menulis bukti setoran dulu, lalu masuk ke ruang sebelah tempat dimana mesin ATM berada. Aku lakukan pembayaran listrik, kemudian kembali ke dalam bank dan duduk sambil nonton tv. Waktu menunjukkan pukul 07.50. Terlihat tellers-nya masih pada sibuk siap-siap.
Tiba-tiba pukul 07.59 datanglah seorang bapak yang langsung berdiri di tempat antrian. Seorang teller menyapanya, "maaf ya pak fulan, tunggu sebentar." Sepertinya dia nasabah yang cukup dikenal di bank itu. Gayanya sih kek penggede lah. Trus jarum jam terus berputar menunjukkan angka 08.04, teller-teller itu masih belum siap melayani nasabahnya.
Tepat pukul 08.05 seorang teller yang menegur bapak tadi mempersilahkan beliau untuk melakukan transaksi. Aku bengong donk, wong dari tadi disitu dah 15 menit nunggu dicuekin aja. Eh ini yang baru dateng langsung dilayani.
Bete banget gak seh liatnya. Aku langsung berdiri di tempat antrian, sambil menatap jutek teller itu. Kemudian teller yang satunya mempersilahkan aku melakukan transaksi. Keknya kebeteanku terlihat sama teller-teller itu. Tampang mereka bener-bener gak ramah. Beeeh... bukannya petugas-petugas itu diajarin tata krama dalam melayani customernya? Apa mereka diajarin untuk ramah sama customer tertentu aja?
Ternyata aku baru tau, kalo di Bank itu ada nasabah prioritas. Saran nih untuk Bank-bank, mending ditulis deh pengumuman yang terlihat sama para nasabah, tulis gede-gede tuh pengumuman dengan bold dan warna merah. "NASABAH DENGAN JUMLAH REKENING SEKIAN RATUS JUTA AKAN KAMI PRIORITASKAN." Mungkin aku akan lebih maklum setelah membaca pengumuman itu.
Perasaan di mata Allah semua sama deh gak ada yang diprioritaskan.
Gorro con esquema jacquard al crochet
9 years ago
0 comments:
Post a Comment