Awalnya mendengar kabar dari Kakak pertamaku, mengenai harga buku pelajaran yang menggila. Di Sekolah ponakan pertamaku, ada seorang guru yang menjual buku LKS dengan harga lebih tinggi dari pasaran. Seluruh siswanya diwajibkan membeli buku LKS pada guru tersebut.
Baca status seorang teman yang kesal juga dengan harga LKS yang diproyekin salah seorang guru di sekolah SD anaknya.
Salah satu balasan komen status diatas, bahwa untuk kelas 3 saja harus merogoh kocek Rp 402.500 untuk satu paket. Nanti di tengah semester beli LKS lagi, DAN masuk di SD itu juga gak gratis.
Mungkin banyak kasus serupa, yang beredar saat ini. Miris ya kalo dengar hal seperti ini. Kasian siswa-siswi yang semangat sekolah tapi terbentur dengan biaya sana sini yang gak jelas juntrungannya.
Semestinya para guru membantu siswa-siswinya. Memberi kemudahan dalam mendapatkan buku pelajaran. Bukan malah mencari keuntungan dari penjualan buku pelajaran dan melarang siswa-siswinya membeli di luar dengan harga yang lebih murah.
Pengalamanku dulu ketika sekolah, guru-gurunya tidak melarang siswa-siswinya untuk membeli buku di pasaran. Bahkan ada yang memakai buku fotocopy-an. Alhamdulillah proses belajar mengajar bisa berjalan dengan lancar. Bahkan tak sedikit yang memakai buku bekas kakak kelasnya. Hal itu tak menjadi kendala bagi siswa.
Semoga masalah seperti ini bisa segera teratasi. Agar tidak membuat beban bagi siswa dan orang tua.
3 comments:
padahal sekarang salary gurunya udah tinggi.. mestinya ga usah jadi objekan baru lagi :(
nah itu dia Tieh, seharusnya walaupun salary gurunya gak tinggi pun jangan lah ngobyekin buku pelajaran. gak etis kali say :)
pa kbr dirimu?
salam kenal mbak... ^_^
mau nanya, mbak punya account MP juga gak...? IDnya apa...?
soalnya aku familiar sama postingan yang ini, kayaknya pernah baca sebelumnya...
^_^
Post a Comment