Thursday, June 19, 2014

Perjalanan Pertamaku Ke Kota Pecel

Dapat kabar dari kakak sepupu (anak ke-2nya pakdeh), kalo pakdeh kena serangan stroke yang ke-2 dan dirawat di RS Madiun.

Langsung deh kontak kakak no 2, kebetulan kami dapat amanat dari ibu untuk pakdeh di Madiun. Setelah menyocokkan jadawalku dengan jadwal suaminya kakak, langsung jum'at, 13 Juni aku beli tiket di Alfamart terdekat dari tempat aktivitas setelah putus asa order online tiket KA dan nggak berhasil.

Niatnya mau berangkat Sabtu siang dan kembali Senin siang, tapi dapat tiketnya Minggu siang pk. 12.30 dan kembali ke Jakarta hari Selasa pk. 11.20 menggunakan KA Krakatau.

Ini perjalanan jauh pertamaku ditemani kakak no 2 dan suaminya.

Dari rumah kakak sekitar pk. 11, langsung meluncur naik taxi ke Stasiun Senin. Pas di perjalanan? Hujan turun dengan derasnya. Alhamdulillah sampai stasiun hujan reda.

Kondisi Stasiun Pasar Senin full ASAP ROKOK huek. Kok tumben petugasnya gak ada yang menegur? Apa karena minimnya jumlah petugas ya?

Karena baru pertama kali perjalanan jauh dengan KA jadi lumayan riweh untuk mulai dari menukarkan bukti pembelian tiket dengan tiket asli sampai mencari bangku di dalam KA.

Kami dapat no bangku 1B, 1C & 2A di gerbong 4. Tapi sayangnya bangku no 1B & 1C tidak ada, ternyata banyak no bangku penumpang lain yg tidak ada. Akhirya kakakku & suaminya ditempatkan oleh petugas ke gerbong 6.

KA nya molor, jadi jadwal kedatangan di Madiun sekitar pk.00.30 dari ketentuan jadwal di tiket pk. 23.30.

Kami bertiga lumayan kebingungan ketika sampe Madiun, akhirnya kami putuskan untuk singgah di sebuah warung pecel depan stasiun untuk mencari info penginapan terdekat.

Subuh2 ngeteh sambil makan kerupuk gendar bumbu pecel yang puedes jadi bikin mata yg udah 5 watt jadi sueger lagi. Maknyuuusss.

Kami bertiga diantar sopir taxi yg mangkal di stasiun ke penginapan terdekat. O..ow ternyata jarak dari stasiun ke penginapan sekitar 500-600m dan kami dikenakan biaya 35rb oleh sopir taxi nya. Hmmm kalo tau deket gitu mah jalan kaki aja deh. Gpp deh ya, hitung2 bagi rejeki sama dia, semoga berkah buat bpk & kel.

Kami menginap di Hotel Madya, dengan tarif kamar berAC plus TV seharga 165rb. Luas kamarnya sekitar 4x5m persegi. Kamarnya bersih dg spring bed ukuran No. 1. Tapi sayang, pelayanannya luuaaaama.


Pagi2 dapat jatah 2 gelas teh nasgitel (panas, legi dan kentel), 2 buah bakwan goreng & 2 bungkus nasi bogana. Usai sarapan sekitar pk. 08.00, aku ber2 kakak meninggalkan suaminya yg masih terlelap tidur, pergi beli oleh2.

Di depan tempat penginapan kami, ada seorang tukang becak & kami minta diantar beliau ke toko yang jual oleh2. Kami diantar ke toko Mirasa yg jaraknya tidak jauh dari penginapan. Mungkin karena jalanan kosong tidak seperti Ibukota, jadi jaraknya terasa dekat.


Setelah mengantar kami belanja, kami diantar lg ke penginapan. Saat kami tanya berapa ongkos becaknya. Dijawab sama bpknya, "terserah mbak aja." "Wah jangan terserah donk pak, berapa pak pngkosnya?" "Kalau 30rb kemahalan ndak?" Kami pikir murah bener ya? Lumayan pegel kan mengayuh becak dg beban yg berat.

Akhirnya aku tambahkan 5rb ke bapaknya. Sampai penginapan ternyata suaminya kakak udah siap berangkat dan sekitar pk. 09.00 kakak sepupuku datang menjemput.

Sebelum ke rumah pakdeh di daerah Teguhan, kami singgah untuk ngeteh & ngopi. Setelah itu kami bergegas cari taxi, saat menunggu taxi disapa seorang bapak yang ternyata menyewakan mobil. Akhirnya kami sewa mobilnya untuk diantar ke rumah pakdeh dengan ongkos 35rb. Tanpa disengaja tarif taxi yg mengantar kami ke penginapan, becak yg mengantar kami belanja & mobil yg kami sewa semuanya 35rb. Kata kakak sepupuku, kami kemahalan bayar ongkos becaknya. Mestinya hanya 15rb PP.

Sampe rumah pakdeh, langsung disambut budeh di depan pintu dan anak bontotnya. Kami langsung cium tangan budeh tak lupa cipika cipiki. Setelah itu kami gergegas menemui pakdeh di kamarnya. Ketika kami cium tangan pakdeh & memeluknya, pakdeh nangis.

Kasihan lihat kondisi pakdeh yg lumpuh bagian kiri tubuhnya dan bicaranya tidak jelas. Dengan waktu yg sangat singkat, kami ngobrol2 ttg banyak hal.

Rencananya dari rumah pakdeh mau jalan2 ke Sarangan dan lanjut ke Magetan. Tapi rencananya gagal karena ongkos sewa mobilnya terlalu mahal 350rb(PP) sampe penginapan.

Akhirnya kami putuskan kembali ke penginapan. Sampe penginapan, kakak iparku heboh kepingin makam tepo, akhirnya kami minta tlg diantar tukang becak yang mangkal depan penginapan. Kali ini kami tawar 15rb PP ongkosnya. Kebetulan yg jual tepo ndak ketemu, akhirnya kami beli tahu telor di sekitar Jl. Bali. Porsinya banyak buanget dg harga mumer 10rb. Tahunya banyak euy, sampe kubuang karena nggak habis. Top Markotob


Baru berasa deh capeknya, ba'da sholat isya, aku langsung tertidur pulas sampe subuh di penginapan. Karena Selasa siang kami harus kembali ke Jakarta.

Pk.11.20 kami meninggalkan Madiun menuju Ibukota. Kali ini KA nya ontime.

Cepet sehat ya pakdeh. Semoga suatu hari nanti kami bisa kembali ke Madiun dan menjelajah lebih banyak lagi tempat2 wisata.

Lumayan pegel ya duduk dalam KA selama itu, semoga dari pihak KAI menyediakan 1 ruangan di tiap gerbongnya untuk sholat. Karena banyak yang memandang aneh, ketika ada penumpang yang sholat di bangkunya. Tips dari saya, jangan lupa bawa bekal nasi bungkus, cemilan, roti, minum selama perjalanan panjang di KA.

Monday, June 16, 2014

Mari Sambut Ramadhan Dengan Bahagia

Ust Jumhurudin LC: Sambut Ramadhan dengan hati bahagia Bahagia dulu baru kita sukses Memulai hari dg kebahagiaan. Tanah kita injak2 setiap hari, karna ketawadu'an tanah, kita cium 5x sehari. Banyak orang Ɣªήğ menganggap, ibadah itu kewajiban. Banyak orang secara spiritual seperti anak2, kalau dibilang banyak pahalanya baru dijalankan. Orang Ɣªήğ ğä enak ibadah berarti orang sakit. Nikmat makan & minum minimal sama seperti orang ibadah, maksimalnya ibadah lebih nikmat dari apapun. Orang Ɣªήğ jatuh cinta pada Allah, maka ia akan merasakan kenikmatan dlm beribadah. Bagi orang Ɣªήğ mencintai, itung2an itu tidak relevan. Untung rugi bagi orang Ɣªήğ mencintai, tidak relevan. Orang Ɣªήğ mencintai itu kenikmatan memberi lebih besar drpd menerima. Marhaban artinya lapang. Allah tidak pernah berhenti memberikan cahaya kasih sayangnya pada kita, hanya kita Ɣªήğ sering membelakangi Allah. Apabila masuk bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka, pintu2 neraka ditutup, setan2 dibelenggu. Keinginan Allah utk memasukkan kita ke dalam surga lebih besar dari keinginan kita untuk masuk surga. Hadist Ibnu Majid: "Wahai pemburu pahala, wahai orang Ɣªήğ selama ini tenggelam dalam berbagai macam kesalahan, wahai orang Ɣªήğ tenggelam dalam berbagai macam keburukan, ini bulanmu Ɣªήğ tepat untuk memperbaiki keburukanmu." Dosa itu membuat tembok besar kita dengan Allah, dengan bulan Ramadhan, Allah akan merubuhkan tembok2 besar Ɣªήğ membuat jarak kita dg Allah. Ramadhan bagi orang Ɣªήğ berbuat baik akan semakin membuat org tsb lebih baik. Bagi orang Ɣªήğ buruk perilakunya, diberi kesempatan untuk memperbaiki akhlaqnya. Orang Ɣªήğ dewasa dalam beragama tidak perlu disuruh sholat, karena tau sholat adalah kebutuhan bagi dirinya. Hati kita akan tenang ketika dipertemukan dengan Rabb-nya. Keinginan Allah untuk mengampuni kita lebih besar daripada keinginan kita untuk minta ampun pada Allah.