Thursday, March 29, 2007

Pendamping Wisuda

Senin 2 minggu yang lalu seorang adiknya alm bapak menawarkan diri untuk mendampingi aku dan ibu saat wisuda nanti. Wajahnya terlihat begitu bahagia ketika mendengar aku tinggal menunggu wisuda. Senang sekali mendengar tawaran dari om. Omku yang 1 ini terkenal galak. Selama ini aku gak begitu dekat sama beliau. Makanya sempet kaget waktu beliau menawarkan diri untuk mendampingi aku saat wisuda nanti bersama ibu.

Tadi pagi sebelum berangkat kerja, aku tanya sama ibu. Jadi ikut dampingi aku wisuda gak? Mengingat kondisi mbah yang masih sakit. Ibu bilang ikut. Nanti minta tolong salah satu adiknya ibu untuk nemenin mbah. Jadi nanti pas wisuda insya Allah yang ikut mendampingiku, ibu, omku & kakakku yang pertama. Beberapa waktu yang lalu ibu sempat nanya, wisuda itu bagaimana? Maklum saja ini pengalaman pertama ibu mendampingi anaknya wisuda. Lalu kubilang, ya liat aja nanti ibu juga tau wisuda itu gimana.

Hari ini rencananya mo ambil toga. Tgl 2 April tanda tangan ijazah dan insya Allah 5 April aku wisuda. Ada yang mau ikut mendampingi?

Tuesday, March 27, 2007

Antara Amanat dan Permintaan

Pertama-tama saya ucapkan banyak terima kasih atas perhatian dan doa dari teman-teman semua agar diberikan yang terbaik untuk keluargaku, semoga doanya dikabulkan, amin. Setelah sejak Rabu minggu lalu mbah gak tidur, akhirnya kemaren (Senin, 260307) mbah bisa tidur pulas. Tentu saja hal ini membuat hati kami senang. Dan kami berpikir, mbah akan sehat lagi. Pak Deh (kakaknya ibu) yang dari Madiun udah pamitan mau pulang hari ini. Bulek (adik bungsu ibu) yang dari Batu - Wonogiri, juga udah pamitan mau pulang semalam. Mereka berpamitan karena melihat kondisi kesehatan mbah yang mulai membaik.

Kemarin sepulangku kerja, mbah sedang ditemani sama ibu, pakdeh dan adik bungsunya ibu. Mbah terlihat lemas sekali, mungkin semenjak hari Kamis sampai hari hari Minggu tubuhnya dipinjam entah oleh siapa dan diajak berkelana entah kemana. Mbah bilang:

Urip matiku neng kene. Yen aku mati, aku arep dipendem neng kene. Anak, cucu, buyutku neng kene kabeh. Aku ora gelem dipendem neng Jowo. [Hidup matiku disini. Jika saya mati, saya mau dimakamin disini aja. Anak, cucu, buyutku, disini semua. Saya gak mau dimakamkan di Jawa.]

Ibu, pakdeh dan bulekku tersenyum. Entah merasa lega atau bagaimana. Karena waktu malam Minggu, ada seorang pakdeh (kakak iparnya ibu/suaminya kakak sepupu ibu) yang menyampaikan amanat dari mbah, bahwa beliau minta dimakamkan di Jawa. Pakdeh bilang, mungkin itu permintaan terkahir dari mbah yang harus dipenuhi. Saat mendengar perkataan dari pakdeh, wajah ibu terlihat berubah. Yang pasti terpikir dalam benaknya darimana biaya itu bisa diperoleh?

Kemarin siang, aku tanyakan mengenai amanat dan permintaan dalam pandangan Islam pada 2 orang sahabatku. Mereka bilang intinya:
Islam itu memudahkan.
Sunnahnya dimana dia wafat, maka disitu dia dimakamkan. [Begitu bunyi sms dari seorang sahabat]

Pagi ini aku googling mencari kejelasan mengenai pandangan Islam tentang 2 hal itu. Tapi gak ketemu euy. Masih penasaran aja pengen baca lengkapnya mengenai penjelasan 2 hal tersebut. Kalo ada yang tau mengenai hadist yg berhubungan dengan 2 hal tersebut, mau donk informasinya.

Ba'da Maghrib, mbah membaca alfatihah sebanyak 3x. Lalu ia mulai beramanat, ia mengulangi perkataannya yang ingin dimakamkan di Jakarta. Ia juga gak keberatan jika dimakamkan bersebelahan dengan makam bapakku. Ia beramanat dalam keadaan mata terpejam di depan keluarga besarku [ibu, kakak & adik kandungku, pakdeh, bulek, pakle & 2 orang anaknya, budeh dan pakdeh yg tinggal di Singgalang, bulek dan paklek yg tinggal di Cipadu]. Mbah berpesan sama pakdeh dan bulek yang mau pulang ke Jawa, untuk pulang hari ini jam 8 pagi. Jangan barengin yang pada mau berangkat kerja. Setelah selesai beramanat, mbah berpamitan mau tidur dengan mengucapkan Assalamu'alaikum - Wa'alaikumsalam. Serentak kami yang ada disitu menjawab salamnya wa'alaikumsalam wr wb. Dan mbahpun tertidur pulas sampai mengorok. Pakdeh dan bulek yang berencana mau pulang, akhirnya mengurungkan niatnya. Semalaman kami semua menemani mbah. Sampai tadi pagi waktu aku berangkat kerja, mbah masih tidur dan mengorok.

Ya Allah, Yang Maha Kasih
Berikanlah yang terbaik
Untuk mbah dan keluargaku
Mudahkan jalannya, ya Rabb. Amin

Monday, March 26, 2007

Mohon Diberikan Yang Terbaik

Waktu hari Kamis sekitar jam 21.30 WIB, mbah mulai sekarat. Kami semua mendampinginya dengan kalimat "Laa illa hailallah" berulang-ulang kali. Para tetangga pun datang. Aku menghubungi semua keluarga. Aku mendampinginya dan membacakan surat Yasin berulang-ulang kali sementara ibu dan keluargaku yang lain mendampinginya dengan mengucapkan "Laa illa hailallah". Semua saudara datang dan ikut membacakan Yasin. Kemudian sekitar jam 01.00 WIB, mbah sekarat lagi sampai keluar busa dari mulutnya. Kami pikir sudah waktunya menghembuskan napas terakhir. Tapi setelah dibacakan ayat suci Al-Qur'an oleh salah seorang tetanggaku, mbah sadar lagi. Tapi ngoceh terus minta maaf. Aku tak sanggup mendengar rintihannya, hingga membuatku menangis memohon ampunan pada Allah SWT dan memudahkan jalannya. Aku juga sempat membacakan surat Ar-Radh.

Waktu hari Kamis malam Jum'at kami semua begadang menemani mbah, aku tidur setelah sholat subuh. Sampai tadi pagi, mbah sama sekali gak tidur dan ngomongnya udah ngaco. Ibu juga gak bisa tidur, nemani mbah terus. Kami bergantian menemaninya.

Ya Illahi Robbi,
Ampunilah segala dosa dan kesalahan mbahku
Mudahkanlah jalannya
Jikalau Engkau masih menghendakinya untuk mendampingi kami
Berikanlah kesehatan padanya
Tapi jikalau memang sudah saatnya ia Kau panggil
Ambillah ia dan jangan Kau siksa dirinya
Kami ikhlas Ya Rabb
Berikanlah yang terbaik pada kami, Amin.

Thursday, March 22, 2007

Nenek Yang Gemar Bersilaturahmi

Seorang nenek yang berusia sekitar 80 tahun lebih dengan kondisi fisik yang masih segar bugar rutinitasnya setiap hari adalah seperti kebiasaan nenek-nenek yang lain. Di pagi buta setelah adzan subuh menyapu halaman rumah. Segelas teh manis hangat selalu tersedia untuk mengobati dahaganya saat pagi hari. Setelah minum beberapa teguk teh manis hangat yang telah disediakan dan memakan sedikit cemilan, ia akan berpamitan pergi. Entah ke rumah anaknya, cucunya, keponakannya, sepupunya, pokoknya semua sanak famili ia kunjungi secara bergilir.

Di usianya yang sudah renta, beliau terlihat sangat sehat bahkan lebih sehat dari anak perempuannya yang usianya terpaut 30 tahun. Nenek ini selalu bepergian seorang diri saat berkunjung ke rumah sanak familinya. Dari Senin sampai Minggu, waktunya ia habiskan untuk mengunjungi sanak familinya. Beliau punya keahlian mengobati anak-anak yang masuk angin atau jatuh dan terkilir. Tak jarang orang dewasa seperti aku pun ia obati. Jika aku masuk angin, beliau selalu menawarkan diri untuk memijat dan mengeroki. Dan alhamdulillah setelah dipijat dan dikeroki lalu minum teh manis hangat, akupun langsung merasa lebih segar dari sebelumnya.

Beliau terkadang sangat *maaf* cerewet. Tapi kami sudah biasa dengan hal seperti itu. Kami tak pernah ambil pusing, tapi jika cerewetnya sudah kelewatan karna sering ngedumel sama orang yang gak disuka, aku terkadang menegurnya baik-baik. Entah berbapa jumlah cicit yang dimilikinya. Yang pasti dari saudara kandungnya tinggal beliau dan adik laki-lakinya yang masih hidup. Beliau pun gemar sekali membuat kue apem dan tempe kedelai dan tempe bengok. Saat lebaran tiba, ke-3 penganan andalannya itu pasti dicari sanak familinya.

Saat banjir kemaren, kondisi kesehatannya mulai memburuk. Kami mengungsikan beliau di rumah omku (anak lelaki nenek itu). Dan kemarin (Rabu, 21 Maret 2007), beliau tak berdaya. Kata ibu, setelah menyapu halaman beliau berteriak minta tolong karna semua anggota tubuhnya tak dapat digerakkan. Siang hari beliau digotong dan di bawa oleh keluarga omku ke klinik 24 jam dekat rumahku. Kini beliau benar-benar tak berdaya di atas tempat tidur. Beliau menggigil sampai getarannya menggoyang tempat tidurnya. Nenek ini adalah mbahku. Yang kini sedang terbaring tak berdaya di atas tempat tidur. Dan anak perempuan yang usianya terpaut 30 tahun darinya adalah ibuku.


Ya Illahi Robbi, sembuhkanlah mbahku. Jangan kau siksa ia dengan sakit yang berkepanjangan.

Wednesday, March 21, 2007

Finished Project

Minggu kemaren sempet stuck dan males banget merajut. Tapi kemaren disemangatin sama mbak Thata dan inilah hasilnya

Photo Sharing and Video Hosting at Photobuckettaplak meja kecil

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket tempat hape pesanan temennya adik kalo yang ini ngerjainnya cuma 2.5 jam

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket joining motif, setelah beberapa kali trial and error akhirnya jadi juga dalam waktu gak sampe 1/2 jam.

Tuesday, March 20, 2007

Tentang Lamaran

Gimana perasaan kamu ketika suatu hari ada teman yang mengucapkan selamat karna sudah dilamar tapi kamu sendiri memang belum pernah ada yang melamar? Kaget aja waktu ada yang ngasih selamat atas lamaran seseorang. Sampe detik ini belum ada 1 orang pria pun yang berani melamar, jadi tentang kabar lamaran itu dah pasti gak bener. Masa iya kabar baik ditutupin?

Hayooo... siapa burung yang nyebarin kabar gak bener harap ngacung ;)

Friday, March 16, 2007

Merangkai Kata Tak Semudah Merajut

Ternyata merangkai kata-kata menjadi sebuah cerita yang menarik untuk dibaca tak semudah merangkai benang menjadi suatu hasil rajutan. Pfiuuuuuuuuuuuh... mending dikasih project rajutan bertumpuk deh. Tapi gak boleh putus asa ya, harus usaha biar bisa tetap merangkai kata-kata jadi sebuah cerita yang menarik untuk dibaca. Yang pasti harus rajin baca cerita-cerita yang menarik biar dapet ide. Mo cari ide dulu aaaaaaaaaah...

Wednesday, March 14, 2007

Unfinished Projects

Aku selalu ingat pesan mbak Donna, "kalo mau jadi penulis harus disiplin menulis setiap hari." Postingan kali ini sih gak ada hubungannya sama dunia menulis. Tapi kata-kata mbak Donna itu bisa jadi cambuk untuk segala macam bidang. Impianku selama ini gak mau selamanya jadi karyawan dan ingin mengembangkan hobi merajutku menjadi usaha yang bisa memberikan lapangan pekerjaan pada orang lain. Untuk itu aku berusaha disiplin setiap hari membuat 1 project.

Ini doily pertama yg kubuat, polanya dapet dari merajut dot com.

Yang ini taplak meja pertama yang kubuat, polanya dari mbak thata. Tapi blom selesai tinggal pasang mote-mote aja. Semalem dah niat untuk nyelesaian project ini tp sayang jarumnya tinggal 2 dan kebetulan lobang motenya terlalu kecil jadi patah deh jarumnya. Rencananya sih hari ini mo ke mayestik beli jarum sama mote yang lebih besar ;).

Kalo yang ini grany's square pertama yang kubuat, polanya kalo gak salah dari mbak Rini7. Rencananya sih mo belajar bikin bolero atau rompi yang polanya dah dikasih sama mbak Thata. Doain ya semoga impianku bisa segera tercapai, amin. ;)

Monday, March 12, 2007

All First

Waktu hari Jum'at kiriman benang dari mbak Thata sampe. Langsung deh pulang kerja meluncur ke tempatnya Bu Yuli ngambil kiriman. Trus Jum'at malem langsung nyoba bikin gelang. Sabtu siang nyoba bikin kalung dan sabtu sore nyoba bikin anting. Ini dia gambar benang dan asesorisnya:




Trus hari minggunya bikin camerabag. Sebenernya penasaran pengen bikin baju bayi. Nah camerabag ini inspirasinya dari model baju bayi ;)

Thursday, March 08, 2007

Ketika Cinta Bertasbih

Membaca Novel ini membuat kita seolah-olah berada di Negeri 1000 Menara, Negerinya Para Nabi, Negeri Mesir. Novel ini menceritakan perjuangan para mahasiswa/mahasiswi Indonesia dalam menuntut ilmu. Ada yang benar-benar menuntut ilmu karna memang berasal dari keluarga berada. Tapi ada juga yang harus banting tulang berjualan tempe dan bakso agar dapat menghidupi keluarganya di Indonesia. Sehingga harus menunda kelulusan kuliah S1-nya selama 9 tahun hanya agar tetap dapat mencari uang untuk membiayai hidup keluarganya di Indonesia. Dia adalah Abdullah Khairul Azzam yang juga sering disebut Mas Insinyur karna kepiawaiannya membuat tempe dan bakso. Pelanggannya bapak-bapak dari KBRI. Karna kepiawaiannya itu pula, ia bisa berteman dengan putri Dubes, Eliana. Seorang wanita yang pernah membuat Azzam terpesona ketika pertama kali melihatnya. "Man jadda wajada: Siapa yang bersungguh-sungguh berusaha akan mendapatkan yang diharapkan." Jangan biarkan orang lain lebih tahu banyak tentang dirimu. Bekerjalah dengan senang hati dan dengan ketenangan jiwa, yang membuat kamu menyadari, bahwa muatan pikiran yang benar dan usaha yang benar akan mendatangkan hasil yang benar.

Selain itu dalam novel ini menceritakan bagaimana seorang mahasiswa Indonesia yang berprestasi karna lulus S2 dg predikat suma cumlaude yang terjangkit virus HIV AIDS karna ditulari seseorang yang mengaku sebagai Miss Italiana yang memang mempunyai tugas menulari virus mematikan itu kepada penduduk Mesir. Furqan nama pemuda yang tertulari penyakit mematikan itu. Penyakit mematikan itu tlah membuat dirinya tak lagi semangat untuk hidup. Semua harapan dan cita-cita yang tlah direncanakan serasa tiada artinya lagi.

Bukan Kang Abik kalo dalam novelnya tak ada cerita tentang percintaan antara 2 anak manusia. "Bukannya aku tidak mencintaimu. Sungguh aku sangat mencintaimu. Dan bukannya aku tidak mendamba hidup bersamamu. Sungguh aku sangat ingin hidup bersamamu. Namun tidak semua yang didamba manusia pasti diraihnya. Aku sangat mencintaimu, tapi aku tidak mau kehilangan cintaNya. Aku mendamba hidup bersamamu, tapi aku lebih mendamba hidup bersama ridhaNya. Mari kita sama-sama insyaf. Cinta sejati itu tidak menzalimi. Cinta sejati berorientasi ridha Illahi." Itulah penggalan surat dari Fadhil kepada Tiara, wanita yang rencananya akan dikhitbah setelah ia lulus kuliah tapi ternyata tlah didahului dikhitbah oleh sabahatnya semasa di pesantren yaitu Zulkifli. Di hari pernikahannya, hati Tiara bagai dibetot dari jasadnya mendengar Fadhil orang yang dicintainya dan telah menolak cintanya karna tak mau mengkhianati sahabatnya Zulkifli, menjadi vokalis tim nasyid yang menghibur para undangan. Tiara benar-benar didera kesedihan yang mencekik leher. Ulu hatinya bagai ditusuk-tusuk belati berulang kali.

Betapa bergairahnya hidup memiliki bunga-bunga harapan. Dan bunga harapan paling indah adalah harapan mendapat cinta dari orang yang dicinta. Bunga harapan paling menggairahkan dan paling menghidupkan adalah harapan mereguk cinta sambil bertasbih dan bertahmid memuji dan menyucikan asma Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya segala sesuatu. Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Dan sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan. (QS. An Najm:[53]:42-45)

Wednesday, March 07, 2007

Bookmarks

Karna lagi semangat baca buku oleh&sup2 dari Islamic Book Fair kemaren dan di semua buku yg dibeli gak ada bookmarks-nya, jadi inisiatif untuk bikin bookmarks sendiri. Dan inilah hasilnya tara...........

Monday, March 05, 2007

Interview & Purple Project

Interview

Hari Jum'at pulang gawe minta temenin bos utk interview di daerah Pejaten - Jaksel. Janji interview jam 17.30, ketemuan sama bos sekitar jam 16.45. Mampir dulu ke rumah ambil helm & jaket sekalian ganti sepatu. Karna ngejar waktu, bos memacu kuda besinya dg kecepatan yg lebih dari biasanya. Sekitar jam 17.40 sampe deh di lokasi interview. Sempet nunggu sebentar trus langsung dipanggil. Seorang gadis putih berambut panjang dengan tubuh semampai menghampiriku, ia memperkenalkan dirinya (Benita namanya) dan mengajakku ke sebuah ruangan. Disitu interview dimulai dg bhs Inggris, mbak Benita langsung nyerocos cas cis cus dg Inggris yg fasih. Sedangkan aku, dah lama banget gak bicara dg bhs Inggris jadi hasilnya sangat menyedihkan. Jadi ketauan deh kelemahanku sekarang. Interview berlangsung sangat cepat dan mbak Benita bilang aku sbg kandidat untuk General Affair Supv. di sebuah Perusahaan Otomotif milik orang India. Dia bilang kalo saya lolos seleksi akan dihubungi lagi.

Bos yg lagi asyik baca majalah di ruang tunggu kaget melihatku dah selesai interview. "Udah interviewnya? Kok cepet banget?" Aku bilang cerita nanti aja. Pulang yuuuuuuuuuk... Di perjalanan pulang kuceritakan semuanya. Tumben bos gak pake nyasar, biasanya kudu nyasar tuh kalo pergi2 ;). Thanx bos, dah mau nganterin. ;)

Purple Project

Alhamdulillah kelar deh semua pesenannya mbak Adhe. Ada 1 dari project ini yg puluhan kali trial and error, karna gak sreg sama motifnya. Pfiuuuuuh... akhirnya selesai juga semuanya. Semoga mbak Adhe puas dg hasil yang dah dikerjain. Mbak Adhe, insya Allah hari ini dikirim via PCP. Makasih ya mbak orderannya. Ditunggu orderan yang lainnya ;)

Thursday, March 01, 2007

Alhamdulillah orderannya Mbak Adhe dah hampir selesai, 2 tas slempang dah beres tinggal dikasih kancing aja, tempat duit receh juga dah selesai dan tinggal dikasih kancing juga, yang blom tempat hapenya, insya Allah hari ini kelar semua. Tinggal hunting kancing di Mayestik. Dulu waktu kantor jaraknya deket dari Mayestik, tiap hari ke Mayestik. Sekarang kantornya dah jauh dari Mayestik, jadi kudu nyempetin pergi kesana pas wiken.

Ada project bersama di milis merajut, project baju dan project afgan. Boleronya cantik banget, aku gak ikutan project itu karna blom pernah bikin bolero sama sekali. Pengen banget bisa bikin bolero or baju dari rajutan. Sekarang waktu senggangnya lagi banyak, liat bolero cantik itu jadi makin tergila-gila untuk merajut. Pengen coba motif ini, atau motif itu, pokoknya lagi pengen coba motif yg lucu-lucu. Biarpun dah sering bikin tapi tetep we selalu ada trial and error.

Sayang banget, waktu banjir kemaren sudah menenggelamkan stok benang rajutan termasuk benang oleh2 dari mbak Ika *hiks*. Padahal benangnya dah disayang2 gitu karna warnanya cantik2. Sekarang sih lagi nyiapin foto2 koleksi rajutan yg dah pernah dibuat utk ikutan ngisi gallery di merajut.com. Selain 2 project itu milis merajut dot com juga ngadain project buku. Untuk project buku ini, aku juga gak ikutan. Gak pede euy, wong masih belajar kok.

Oh iya, mulai bulan Maret mo diadain proyek bertema. Untuk bulan Maret temanya: Simple is Beautiful. Gak boleh pake fancy stitches. Semua pakai tusukan dasar, untuk membuktikan kalo bagus itu gak musti susah. Nah kalo yang ini insya Allah mo ikutan ;). Mbak Dydy dan mbak Thata, makasih dah ngomporin untuk terus berkarya di rajutan. *hugs & kisses* mhuuuah...

Pfiuuuuuh... sumpah deh sekarang masuk blogger kok susah banget ya jadi bikin males yg mo posting euy.