Thursday, September 27, 2007

Pertanda Apakah Itu?

Pernahkah kau terbangun dari tidur dalam keadaan menangis tersedu-sedu?

Semalam sekitar pukul 23.30, aku terbangun dari tidur dalam keadaan menangis. Pasalnya aku bermimpi yang sangat sedih tentang almarhum bapak. Dalam mimpi itu, aku & ibu diusir dari rumah sama bapak. Sepertinya bapak benci sekali pada kami.

Semasa hidupnya, memang aku selalu bersitegang dengan bapak. Mulai dari pilihan sekolah sampai hal yang paling kecil. Akupun belum sempat membahagiakannya. Semasa hidupnya aku selalu berusaha menjadi anak yang baik untuknya. Tak pernah sedikitpun berniat untuk melukai hatinya. Apalagi merusak nama baiknya. Justru aku selalu berusaha untuk mengangkat namanya.

Sambil mengusap air mata yang deras membasahi pipi, kuraih hape dan menekan tombol on. Jari jemariku mulai mengetikkan kata-kata tentang kejadian yang baru saja kualami. Lalu kukirim SMS padanya.

Aku tak bisa tidur, karna air mata masih mengalir deras. Lalu kuberanjak dari tempat tidur, kemudian berwudhu dan sholat 2 raka'at. Dalam sholat aku memohon ampunan pada Allah, atas semua dosaku pada bapak semasa hidupnya. Aku juga tak lupa memohon ampun atas dosa-dosa bapak dan ibu. Aku juga memohonkan ampunan atas dosa-dosa mbah, dan memohon pada Allah jalan keluar terbaik untuk kami atas kondisi mbah selama ini. Akupun memohon petunjuk pada Illahi Rabbi tentang dirinya. Aku mohonkan yang terbaik untuknya.

Sehabis sholat kurebahkan lagi tubuh ini di atas tempat tidur, karna waktu masih menunjukkan pukul 00.30. Sekitar pukul 03.20 hapeku bergetar sebelum waktunya alarm berbunyi untuk membangunkanku sahur. Dalam keadaan mata yang masih terkatup rapat, kuraih hape yang berada tak jauh di dekat bantalku. Sebuah SMS masuk dan isinya:

Gue juga barusan ketiduran eh gak tahu pas bangun air mata gue keluar... tapi gak mimpi apa2x. Coba wiridin alm bapak linda

Itulah jawaban SMS dari dirinya. Pertanda apakah itu?

Wednesday, September 26, 2007

Special Gifts For Her

Alhamdulillah akhirnya selesai juga project rajutan ini. Project ini special utk kado ultah seorang sahabat yang berulang tahun hari Sabtu, 29 Sept 2007. Semoga dia suka dengan model, warna dan motifnya. Sengaja warnanya nicegreen banget biar dia selalu ingat sama diriku :D

Monday, September 24, 2007

Maksud Hati Buka Puasa Di Bandar Djakarta

Sabtu kemaren dah semangat 45 ngajakin Firman, Hani, Doqi & Erwin untuk buka puasa bersama di Bandar Djakarta. Hanya dengan bermodal hasil browsing hari Jum'at. Sabtu sore sekitar jam 4, Firman sampe rumah. Dari situ kita langsung meluncur ke rumahnya Hani. Berangkat dari rumah Hani sekitar jam 5 sore, dan jalanan di depan gang rumahnya Hani muacet rek. Firman melajukan mobilnya ke arah Slipi untuk jemput Doqi & Erwin. Setelah itu kita langsung meluncur ke Ancol.

Ini pertama kali kita ke Bandar Djakarta, jadi tiap kali ketemu orang pasti nanya dimana lokasinya. Setelah beberapa menit Adzan maghrib berkumandang, sampailah kami di Bandar Djakarta. Kita dah semangat banget. Ternyata waiting list sampe nomor 117. Wuiiiiiiiih gak kebayang deh naga dalam perut kami bisa ngamuk kalo nunggu sampe selama itu. Gak taunya kudu reservasi sebelumnya. Akhirnya dengan sangat terpaksa kami mencari tempat makan lain di Ancol, karna sayang dah mahal-mahal bayar tiket masuk bo

Setelah bertanya sana sini, akhirnya sampailah kami di Jimbaran Resto. Suasana tempat makannya bener-bener di pinggir laut. Tiap meja terdiri dari 5 kursi yang diberi cahaya sebuah lilin dalam botol kaca. Di sekitar meja terdapat banyak pohon kelapa batangnya dililit oleh kain khas bali berwarna putih hitam. Di salah satu sudut ada sebuah panggung pertunjukan.

Sebelum menuju meja, kami diminta untuk memilih menu. Menu yang kami pilih, kepiting telur, udang asam manis, ikan kwe lada hitam, cumi goreng tepung, dilengkapi dengan 3 macam sambal. Setelah itu kami menuju salah satu meja yang berada di tengah-tengah. Lumayan lama menunggu pesanan sampai ke meja. Sambil menunggu pesanan datang, kami dihibur oleh tarian khas Bali.

Hmmmm ternyata ada yang mabok kepiting bo. Katanya perutnya dijapit sama kepiting Tapi masih penasaran bo sama Bandar Djakarta. Setelah selesai memuaskan rasa lapar yang mendera. Kami pun sempat mampir ke Ancol. Dan pemandangan disana adalah lautan manusia yang sedang terkena gelombang cinta *dzigh*

Thursday, September 20, 2007

Berkah Ramadhan

Halo sahabat semua, pa kabarnya? Yang puasa, gimana puasanya? Moga-moga lancar sampai hari terakhir ya, amin. Maap blom sempet blogwalking, masih terlena dengan suasana kantor baru.

Alhamdulillah Ramadhan ini dapat kesempatan bergabung di kantor baru. Hari ke-5 Ramadhan tahun ini tepatnya Senin, 17 September 2007 adalah hari pertama aku bergabung di salah satu Perusahaan di daerah Gatsu. Hari pertama di kantor baru, di dera dahaga yang teramat sangat. Sambutan dari rekan-rekan kerja dan atasan, sangat menyenangkan.

Hari ke-2 di kantor baru dikasih tasbeh, hari ke-3 kerja dikasih jaket. Hari ke-4 kata Pak Danu dikasih mahar. Amin amin amin Allahumma amin. Hari ke-4 tepatnya hari ini dikejutkan dengan nominal yang membahagiakan di rekening tabungan, alhamdulillah ...... Allahu akbar.

Semoga hari-hari berikutnya makin berkah, amin. Gusti Allah mboten sare.

Sujud syukurku padamu ya Rabb.

Friday, September 14, 2007

Cobaan Di Hari Pertama

Hari pertama puasa, semangat bangun untuk sahur walau mata berat menahan kantuk yang mendera. Mantengin acara Tasahur agar bisa melawan rasa kantuk. Dah punya jadwal puasa tapi lupa naro dimana *dzigh*.

Sambil nunggu subuh datang, membaca beberapa ayat dari surat cinta Allah. Abis subuh mata ini tak lagi bisa diajak kompromi. Kurebahkan tubuh ini diatas tempat tidur dan mulai bermimpi.

Sekitar jam 8, aku terbangun. Mandi dan bersiap-siap untuk bertemu dengan seseorang demi suatu tujuan. Jam 10 dah sampe di tempat yang telah disepakati, jam 10.30 baru ketemuan. Alhamdulillah semua urusan dah beres.

Setelah itu janjian lagi sama seseorang yang berbeda. Niatnya mo minta temenin beli gift untuk ponakan yang lagi ultah hari itu. Sekalian mo beliin gift buat ibu yg ultah tgl 11. Sekitar jam 12 baru ketemuan. Langsung kuajak sholat dzuhur, setelah itu barulah hunting gifts. Tapi gak jadi beli gift untuk ibu, abis bingung euy. Kasih mentahnya aja deh

Bener-bener seharian deh kemaren. Sempet terdampar juga di toko buku. Aiiiiiiih godaan paling berat kalo dah sampe toko buku. Banyak banget yang pengen dibeli. Untung masih kuat nahan godaan Dari toko buku meluncur ke Ratu Plaza beli flash disk & DVD. Jam 5 meluncur menuju salah satu mesjid deket Blok M. Sholat ashar dan sempat melemaskan kaki disana, sambil nunggu mahgrib. Alhamdulillah, puasa hari pertama berbuka puasa bareng sama pengunjung mesjid. Nikmat banget.

Dari situ melangkahkan kaki ke Grande. Ada yg ngidam es capucino bo. Daripada nanti anaknya ngiler kan berabe toh, langsung deh meluncur ke foodcourt. Hmmmmm ada yg ketagihan sama es capucinonya sampe gak rela mau ngabisin.

Makasih ya dah mau nemenin jalan seharian. Jangan kapok ya

Wednesday, September 12, 2007

7 Tahun Bersama

Selama 7 tahun bersama, tak pernah sekalipun ia marah padaku. Banyak ilmu dan petuah bijak yang kudapat darinya. Terkadang petuah bijak yang disampaikan disertai mata berkaca-kaca. Jujur, aku tak tega meninggalkan dirinya setelah sekian lama bersama. Karna aku telah menganggapnya seperti bapak sendiri, apalagi semenjak meninggalnya bapakku.

Tapi dengan sangat berat hati, aku harus meninggalkannya. Walau jarak memisahkan aku dengannya, insya Allah tali silaturahmi akan selalu terjaga.

Dari lubuk hati paling dalam, saya mohon maaf atas segala khilaf yang selama ini terjadi. Terima kasih pak, untuk segalanya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah, rahmat dan ridhoNya pada bapak dan keluarga. Memudahkan dan melancarkan segala urusan bapak dan keluarga. Mengabulkan semua doa bapak & keluarga. Semoga bapak dan keluarga selalu diberikan kesehatan. Diberikan kebahagian dunia akhirat. Dan makin berkah hidupnya.

Salam hormat saya untuk ibu di rumah.

Monday, September 10, 2007

Maaf Lahir Bathin

Allahumma Bariklana Fi Rajaba Wa Sya'ban Wa Balighna Ramadhan.

Lisan kadang tak terjaga
Hati kadang berprasangka
Sikap kadang menyakitkan
Janji kadang diingkari

Mohon maaf atas segala khilaf selama ini
Semoga Allah menghimpun kita dalam hamba-hambaNya yang soleh
Dan perbanyak shoum & tilawah
Amin

Friday, September 07, 2007

Karena Benang Kami Dipertemukan

Rabu sore sepulang kerja, kulangkahkan kaki ini dengan pasti menuju Pasaraya Grande Blok M. Aku janji ketemuan dengan seseorang. Ini pertama kali aku bertemu dengannya, setelah seringnya berkomunikasi melalui dunia maya. Kami janji ketemuan jam 5 sore.

Sekitar jam 5 lewat, aku sampai di Pasaraya. Langsung ku sms dirinya dan bergegas menuju tempat pertemuan yang telah disepakati. Sampai di depan Body Shop, aku melihat seorang wanita berkerudung pink, kupikir itu dia. Tapi kok dia gak bereaksi ya. Ya wes, aku berkeliling dulu sambil window shopping. Tak lama kemudian, hapeku bergetar. Ada sms masuk, doi udah nunggu di depan Body Shop. Aku langsung bergegas menuju Body Shop. Sesampainya di Body Shop, aku raih hape ini dan menekan nomornya. Ternyata dari kejauhan ada seorang wanita berkerudung putih dengan stelan biru dongker yang sudah tersenyum padaku. Langsung kuhampiri dirinya. "Linda Ya?" tanyanya padaku. "Mbak Niken kan? Kami langsung cipika cipiki dan bergegas menuju food court.

Kuajak Mbak Niken ke suatu tempat makan yang tempatnya persis di pojokan. Kenapa aku suka ke tempat itu? Karna tempatnya tidak terlalu bising dan asyik untuk ngobrol. Sepanjang pertemuan itu kami ngobrol banyak hal. Mulai dari benang, rajutan, kerjaan, tesisnya mbak Niken, dan gak ketinggalan tentang cowok. Hampir 2 jam kami ngobrol, seperti orang yang sudah lama sekali tidak bertemu. Emang baru pertama ketemu Rasanya tak hendak mengakhiri pertemuan ini. Tapi kami harus kembali ke kehidupan kami masing-masing. Setelah kuserahkan benang pesenan mbak Niken, kami pun berpisah. Tentunya untuk bertemu kembali Mbak Niken kapan mau ke Bandung bareng? Ditunggu undangan buka puasa or sahur barengnya ya. Tentunya sambil merajut donk Makasih ya mbak Ditunggu kiriman fotonya

Wednesday, September 05, 2007

Buah Dari Silaturahmi

Nda kalo antum lagi punya masalah, banyakin silaturahmi. [pesan seorang sahabat]

Senin sore aku berniat untuk menyambangi Pak Mukmin seorang rekannya maknyak. Kebetulan seorang teman yang 1 gedung mahasiswa UIN. Pulang kerja, kami bergegas menuju UIN. Sore itu Meruya dilanda macet yang luar biasa. Kami sempat berjalan lumayan jauh untuk menghindari macet agar bisa segera sampai UIN. Ternyata disana kena macet juga walau tak separah di depan kantor. Setelah 1,5 jam kami berusaha menerjang kemacetan dan 5x ganti angkot, alhamdulillah sampai juga di UIN. Sebelumnya aku kabari Pak Mukmin bahwa akan terlambat sampai disana. Tapi Pak Mukmin tak keberatan menunggu.

Sampai UIN jam 18.30, tapi kali ini Pak Mukmin belum sampai. Aku diantar temanku menuju mesjid di sebrang UIN. Setelah mengantarku sampai mesjid, temanku pamit karna dia harus kuliah hari itu. Desti makasih ya dah mau nemenin Tak tenang rasanya jika belum sholat. Usai sholat maghrib aku hendak memuaskan dahaga ini. Aku berjalan ke samping mesjid, dan disana ada kedai bakso rusuk. Hmmmm... sekalian wisata kuliner nih. Aku pesan semangkuk bakso rusuk dan segelas es teh manis. Segelas es teh manis masih kurang memuaskan dahaga ini, kupesan lagi teh botol dingin. Alhamdulillah... basah sudah tenggorokan yang tadi mengering. Semangkuk bakso rusuk pun telah memuaskan rasa laparku.

Tak lama setelah aku memuaskan dahaga dan rasa lapar yang mendera. Pak Mukmin menelpon dan menanyakan lokasiku saat ini. Setelah menutup telp, aku bergegas menghampiri Pak Mukmin yang sudah menunggu di pintu masuk mesjid depan klinik. Karena aku tidak tau wajah Pak Mukmin, lalu aku telp. Ternyata Pak Mukmin berada tidak jauh dari tempatku berdiri. Aku matikan telepon dan segera menghampirinya.




Pertemuan kami teramat sangat singkat, hanya demi sebuah amanat. Alhamdulillah buah dari silaturahmi itu aku mendapatkan 2 buah buku kerajinan tangan buah tangan dari maknyak dan sebuah tas yg bertuliskan MCGill. Mak, makasih ya gifts nya. Buku yang dikasih merupakan harta karun buat linda. Semoga Allah membalas semua kebaikan maknyak dengan balasan yang berlipat ganda. Amin

Sementara kaos dan tas yang lainnya untuk para pemenang lomba 17 Agustus-an di Blogfam.

Monday, September 03, 2007

Menghilangkan Penat Melihat Aneka Flora

Hari Sabtu secara dadakan jalan ke Lapangan Banteng untuk hunting tanaman di Pameran Flona yang diperpanjang sampai tgl 15 Sept 2007. Blom pernah bo ke Lapangan Banteng jadi kudu tanya sana sini. Setelah naik busway dari Benhil, kami turun di Harmoni. Di jembatan penyebrangan itu ada 2 option kiri dan kanan. Sebenernya takut salah jalan euy, tapi gak ada orang yang bisa ditanyain. Akhirnya nekat ambil yang jalur kiri. Pas dah sampe bawah, tanya sama seorang bapak paruh baya. Kemana arah ke Lapangan Banteng. Ternyata kami salah arah dan harus menyebrang lagi menaiki anak tangga penyebrangan jalan. Pfiuuuuuuh... ada yang dah lemes bo :D. Dari sebrang baru bisa naik angkot ke arah Lapangan Banteng.

Langsung deh nyebrang dan sempet nanya lagi sama seorang bapak paruh baya lainnya angkot nomor berapa yang lewat ke Lapangan Banteng. Beliau bilang naik P7 lalu turun di Pasar Baru, dari Pasar Baru udah gak jauh ke Lapangan Banteng. Tapi kalo mau langsung turun di Lapangan Banteng bisa naik 115. Lumayan lama nunggu 115, akhirnya lewat juga. Kami pun bergegas naik, dan saat di dalam bus aku pastikan lagi bertanya sama pak sopir "lewat Lapangan Banteng ya pak?" Pak sopir menganggukkan kepalanya. Saat membayar ongkos akupun bilang pada kondekturnya untuk diturunkan di Lapangan Banteng. Maklum bo ini pertama kalinya ke lapangan banteng, takut nyasar aja. Setelah bus berjalan beberapa lama, aku tanya kembali kepada bapak paruh baya yang duduk di sebelahku. "Pak maaf, Lapangan Banteng masih jauh ya?" Bapak itu menjawab, "mau ke gedung apa dek?" Kubilang "mau ke pameran Flona pak." Lalu bapak itu menunjuk ke sebelah kiri sambil berkata "itu dia dek, pamerannya yg banyak tenda warna putih." Kamipun bergegas untuk turun.

Waktu masuk pintu pameran dah banyak tuh aneka ragam tanaman dengan keindahannya masing-masing. Subhanallah... cantik-cantik banget. Ada bunga mawar dengan warna merah dan ada bintik-bintik hitam di kelopak bunganya. Ada pula bunga mawar yang pinggiran kelopak bunganya warna pink dan kelopak bunga lainnya berwarna putih. Ada pula bunga mawar dengan kelopak bunga perpaduan putih dan kuning. Subhanallah, kreatif nian orang yang membuatnya seperti itu.

Kami melangkah lagi ke tempat yang lainnya. Ada buah mangga berbuah tomat. Ada pula buah kelengkeng yang sedang ranum. Ada sawo durian, sawo mentega, dragon fruit, aneka ragam mangga, belimbing dan masih banyak lagi tanaman buah lainnya. Yang membuat diri ini tertegun adalah pohon anggrek yang berwarna ungu dengan kelopak bunga yang besar dan susunan bunga yang cantik. Subhanallah... Kalo aku penggila tanaman hias, sudah pasti kubeli bunga anggrek ungu yang cantik itu. Tapi kalo ada yang mau beliin gak nolak kok ;)

Tapi sayang bo, kemaren tuh gak bawa kamera. Hmmm seandainya aku bawa kamera, boleh gak ya motret? Trus disana juga lokasi musholla dan kamar mandi jaraknya lumayan jauh. Apa aku yang gak nemuin musholla dengan kamar mandi di dekatnya ya.

Nah buat pecinta atau kolektor tanaman, masih bisa tuh berburu ragam tanaman ke Lapangan Banteng. Mbak Thata, perkawinan mangga manalagi dan harum manisnya bisa dikembangkan untuk dijual tuh mbak ;)