Kemarin aku mendapat kesempatan diundang dalam acara Kusala Swadaya, penghargaan yang diberikan kepada Para Pelaku Wirausaha Sosial, Pendamping, Kelompok Wirausaha Sosial dan Media Massa.
Di undangannya acara dimulai pukul. 09.00 WIB. Pukul 08.15 aku tiba di lokasi, kupikir bakal cengo' karena belum ada orang yang kukenal datang. Ternyata mbk Bene (yang mengundangku) udah datang lebih dulu. Thanx God ;)
Sempat merasakan camilan pagi dulu sambil menunggu acara dimulai. Niatnya sih pingin merajut tapi kok ya gimana gitu. :) Acara dimulai pukul 9 lebih, lupa pastinya jam berapa karena nggak perhatiin.
Pembawa acaranya Dik Doank, awalnya nggak ngeh kalo itu dia. Karena biasanya dia bergaya pakaian sporty. Kali ini dia pakai batik jadi lebih kebapak-an.
Sewaktu acara dimulai, mbk Bene ngasih tau aku seorang sosok ganteng yang mempesona. Bapak Sandiaga Salahudin Uno (http://id.wikipedia.org/wiki/Sandiaga_Salahudin_Uno), jujur sebelumnya aku nggak tau siapa dirinya. Tapi dari acara itu, aku mulai tertegun dan mengagumi dirinya.
Menurut majalah Forbes, beliau tercatat sebagi orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia. Senyumnya selalu mengembang dari bibirnya, santun dan penuh pesona. Subhanallah...
Tapi sayangnya pukul 11.00, beliau harus meninggalkan lokasi karena ada acara penting lainnya. Padahal niatnya mau minta foto bareng bapak yang penuh pesona itu. *jiaaaaaaaaah kayak berani aja minta foto bareng
Back to acara penghargaan, penghargaan diberikan kepada mbak Berti Sarova. Seorang mantan TKI yang memelopori Pasar Rintisan di daerah tempat tinggalnya. (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/04/04263482/Memelopori.Pasar.Rintisan.Mantan.TKI)
Penghargaan kepada media massa diberikan kepada Kompas. Dan penghargaan berikutnya diberikan kepada seorang bapak (lupa namanya, saking terpesonanya dengan pak ganteng) yang berhasil menghasilkan air bersih untuk dikonsumsi di daerah tempat tinggalnya. Semua itu dilakukan tanpa bantuan pemerintah.
Cinta Pada Permainan Pertama
Selain acara penghargaan ada jug hiburannya. Tarian ronggeng apa gitu dan yang bikin aku terkesima adalah penampilan Katie dkk dari sanggar Mang Engking oups itu mah tempat makan ya. Yang bener tuh dari sanggar merajut. Tapi bukan merajut dengan benang, merajut nada menjadi sebuah lagu yang enak didengarkan. Yup bener sanggar Mang Udjo. Pasti udah pada tau donk, masa sih gak tau ;)
http://www.youtube.com/watch?v=q_vuy-lvVOE&feature=related
Kami semua dipinjamkan sebuah angklung, di bagian bawahnya ada label Saung Mang Udjo dan nomor (1-7 dan 1 titik, entah dimana letak titiknya karena aku mendapat angka 3) dengan tulisan besar. Tabung yang bagian besar di sebelah kanan kita, tangan kiri menggenggam bagian tengah angklung. Cara membunyikannya digoyangkan dari kanan ke kiri.
Wow keren banget teh Katie, bisa memimpin semua yang hadir disitu untuk bermain angklung dengan keren. Aku yakin pasti hampir semuanya baru pertama megang angklung tapi udah bisa memainkan lagu Quesera Sera, Cucak Rowo, Kemesraan dan We Are The Champion. Sumpah berasa ada di dalam konser hebat. Lebih hebat dari konsernya Chiaki Senpai. Karena Chiaki Senpai menjadi konduktor orang-orang yang memang ahli dengan alat musiknya. Tapi teh Katie bisa menjadi konduktor orang-orang yang baru pertama kali main angklung. Jutaan jempol buat teh Katie, karena hafal not-not lagu yang dimainkan. Ini baru anak muda yang berprestasi. Yang patut jadi kebanggaan. Jadi kesemsem nih main angklung.
Kata Dik Doank, orang yang bodoh adalah orang yang hidupnya sehat tapi tidak bermanfaat untuk orang di sekitarnya.
Ayo kita mulai bergerak, nggak perlu menghujat pemerintah begini begitu. Mulai dari diri sendiri. Dengan menjadi orang yang bermanfaat minimal untuk keluarga. Dengan mengawali diri untuk tidak menjadi beban bagi orang lain. Ayo Indonesia bisa!
Selamat hari Sumpah Pemuda, semoga semakin banyak generasi muda negeri ini yang mengharumkan nama bangsa.