Dua minggu yang lalu aku mendapat kiriman sebuah amplop berwarna coklat, awalnya kupikir sesuatu yang berhubungan dengan rajutan tapi ternyata aku salah. Isinya sebuah undangan pernikahan berwarna merah dari seorang teman SMP bernama Luti. Wuiiiiiiih hebat, kok bisa ya dia masih punya alamat rumahku. Aku aja heran kapan ngasih alamatku ke dia. Langsung ku sms Dwi, yang juga teman dekatnya Luti. Tapi Dwi bilang gak bisa datang ke acara pernikahannya Luti. Waduh, mesti menghubungi siapa lagi ya? Padahal pengen banget dateng, karna dah lama gak ketemu dan ingin hadir di acara pernikahannya. Tempatnya itu loh jauh banget, Depok bo. Sempet mengurungkan niat untuk tidak hadir dalam acara tersebut. Tapi Jum'at kemarin Dwi sms, ngajak bareng ke tempat Luti.
Nah parahnya aku sampe lupa tanggal. Kupikir tanggal 30 tuh Minggu ternyata Sabtu. Jadi semua jadwal acara rutin di hari Sabtu, aku cancel. Janjianlah aku, Dwi dan Bendel di Cipadu [daerah rumahnya Dwi], biar bisa langsung bablas ke Tol Veteran. Padahal kita bertiga rumahnya satu arah, tapi gak pernah ketemuan. Dan ini pertemuan pertamaku sama Bendel setelah lulus SMEA, kalo sama Dwi kadang suka ketemu di jalan.
Janjiannya sih jam 10, tapi jam 11 baru kumpul karena Bendel bawa mobilnya hati-hati banget. Aku sengaja duduk di belakang, biar Dwi yang jadi navigatornya. Aku di belakang mau melanjutkan WIP cocoon. Inget pengalaman mbk Krissim, dari Blok M - Depok dapet 1 hape case.
Awalnya, Bendel mau lewat tol Veteran. Tapi akhirnya muter balik ke tol Bintaro. Hanya bermodal peta yang ada di balik undangan. Pas sampe di jalan arah Kelapa Dua dan UI, kami sepakat untuk mengambil arah UI. Dan alhasil kami 3x muterin tempat yang sama karna alasan untuk menghindari macet di arah Kelapa Dua. Tapi akhirnya kami lewat ke arah Kelapa Dua juga, yang macetnya gak separah yang kami bayangkan. Duuuuuuh... hampir dapat gelas dari pak polisi gara-gara 3x muter hehehehe.
Sekitar th 2005, aku pernah undangan juga ke daerah Studio Alam TVRI tapi naik motor. Jadi udah gak inget daerahnya. Setelah perjalanan yang panjang, akhirnya kami tiba juga di tempat resepsi. Untung acaranya di rumah, jadi gak ada kata terlambat deh :). Dekorasinya didominasi bunga-bunga, terutama mawar. Aku sempat iseng mencari mawar biru atau hitam, ternyata tidak ada :D. Expresi wajah Luti begitu terkejut melihat kehadiran kami bertiga. Sambil menikmati hidangan, kami pun melempar pandangan ke seluruh penjuru halaman. Halaman rumah Luti didominasi tanaman buah-buahan. Yang terpikir oleh kami adalah "rujak". Ada nangka bantet (bentuknya kecil, tak sebesar nangka biasanya), durian yang udah sejak 98 tak pernah berbuah, belimbing, rambutan, mangga, sawo kecik, jambu klutuk, ntah ada pohon buah apa lagi yang mungkin terlewat oleh pandangan mata kami.
Sekitar jam 15.30, kami pamit khawatir kemalaman di jalan. Maklum cewek semua dan gak ada yang hafal dengan rute jalanan disana. Sebelum meninggalkan lokasi, kami sempat foto-foto dulu. Udara disana begitu panas, hingga tak jauh setelah meninggalkan lokasi kami sempat singgah di salah satu supermarket mini untuk sekedar membasahi tenggorokan ini dengan ice cream. Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan pulang.
Dear Luti & Eri, selamat menempuh bahtera kehidupan yang baru. Semoga selalu dalam limpahan berkah, rahmat & ridho Allah SWT. Bahagia dan sejahtera selamanya. Aamiin.