Sudah berhari-hari aku berkelana bersama seorang pria yang tak kukenal. Entah siapa namanya, tapi aku ingat wajahnya. Wajahnya begitu teduh dan menyenangkan. Kulitnya putih, badannya tinggi besar. Sepertinya ia orang yang rajin olah raga dan menjaga kesehatan tubuhnya. Bibirnya merah seperti Ari Wibowo, satu lagi tanda bahwa ia bukan seorang penghisap rokok.
Entah berada dimana aku saat itu.? Yang kuingat, tempatnya dikelilingi pohon besar dan rimbun. Sepertinya di dalam hutan, tapi entah hutan di daerah mana. Karena baru kali itu aku berada disana.
"Tante, kapan pulang? Sudah tiga hari, tante nggak pulang?" suara di seberang terdengar keras melalui telepon genggamku, suara yang khas dari ponakanku nomor dua.
"Iya nih, sudah berhari-hari nggak pulang. Kapan pulangnya?" suara lain di seberang, suara khas kakak pertamaku.
"Bilang saja, kita akan kembali setelah puas berkelana." bisik pria misterius itu di telingaku.
Kutatap wajah pria misterius itu. Subhanallah, suaranya lembut sekali. Sepertinya dia orang yang berhati lembut. Timmbul getaran-getaran di hatiku.
"Tante, bangun... udah siang." teriak seorang ponakanku.
Ku buka mata, astaghfirullaha'adziim ternyata aku mimpi. Siapa pria misterius dalam mimpi ku itu?? Rabb, siapa gerangan pemilik wajah teduh itu?
Entah berada dimana aku saat itu.? Yang kuingat, tempatnya dikelilingi pohon besar dan rimbun. Sepertinya di dalam hutan, tapi entah hutan di daerah mana. Karena baru kali itu aku berada disana.
"Tante, kapan pulang? Sudah tiga hari, tante nggak pulang?" suara di seberang terdengar keras melalui telepon genggamku, suara yang khas dari ponakanku nomor dua.
"Iya nih, sudah berhari-hari nggak pulang. Kapan pulangnya?" suara lain di seberang, suara khas kakak pertamaku.
"Bilang saja, kita akan kembali setelah puas berkelana." bisik pria misterius itu di telingaku.
Kutatap wajah pria misterius itu. Subhanallah, suaranya lembut sekali. Sepertinya dia orang yang berhati lembut. Timmbul getaran-getaran di hatiku.
"Tante, bangun... udah siang." teriak seorang ponakanku.
Ku buka mata, astaghfirullaha'adziim ternyata aku mimpi. Siapa pria misterius dalam mimpi ku itu?? Rabb, siapa gerangan pemilik wajah teduh itu?
2 comments:
ada yang bilang kita punya konsep mengenai diri kita sendiri yang berwujud lawan jenis. Mungkin, secara tak disadari, itu adalah diri kamu dalam bentuk laki-laki.
Sorry sok tau, jgn dianggap serius
hehehehe masa sih :)
Post a Comment