Laisa
Wajahnya tak cantik
Tampilan fisiknya jauh dari menarik
Walau hinaan sering menghujam hatinya
Tapi akhlaknya luar biasa
Laisa
Bekerja keras tak kenal letih
Semangatnya bagai bara api yang menyala
Tak pernah ingin terlihat sedih
Dan berpegang teguh pada janji
Laisa
Bertaruh nyawa demi orang-orang tercinta
Peluh dan tetesan darah menjadi saksi
Keberanian seorang anak manusia
Membuat penguasa Gunung Kendeng urung memangsa
Laisa
Dilintasi 3 orang adiknya
Karena keterbatasan fisik yang dimiliki
Ketulusan dan keikhlasannya
Meluluhkan segalanya
Laisa
Tak ada lagi umpatan perawan tua
Tak ada lagi bahasan tentang perjodohan
Yang ada hanya rasa syukur dan bahagia
Laisa
Adakah ia salah satu Bidadari-bidadari
Yang akan menempati Surga nan Indah
Dengan ahklak yang begitu memposa
Laisa
Bagai parade kupu-kupu bersayap cahaya
Ia pergi dengan senyum bahagia
Dalam pernikahan terakhir di Lembah Lahambay
Dan sesungguhnya di surga ada bidadari-bidadari bermata jeli (Al Waqiah:22). Pelupuk mata bidadari-bidadari itu selalu berkedip-kedip bagaikan sayap burung indah. Mereka baik lagi cantik jelita (Ar Rahman: 70). Bidadari-bidadari surga seolah-olah adalah telur yang tersimpan dengan baik (Ash Shaffat:49).
Boina con ochos al crochet
9 years ago
0 comments:
Post a Comment