Sebuah Korean Drama yang kisahnya sangat menarik menurutku. Mengisahkan perjuangan seorang anak mendapatkan kasih sayang ibu kandung yang telah membuangnya sejak ia lahir.
Moo-hyuk (So Ji Sub), nama yang unik seunik karakternya. Ia sempat tinggal di Australia bersama kekasihnya. Hidup sebagai seorang gangster karena ditinggal pergi oleh kekasihnya. Kekasihnya lebih memilih pria bule yang memiliki banyak harta. Ia diundang ke acara pernikahan kekasihnya itu. Dari sinilah cerita dimulai.
Seorang pria mengarahkan tembakannya ke arah pengantin pria, kemudian dia mengarahkan tembakannya ke arah kekasih Moo-Hyuk. Moo-Hyuk berlari, berusaha mendahului peluru agar tak sampai ke sasaran. Dua buah peluru berhasil menembus tubuh Moo-hyuk. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya sebuah peluru harus tinggal di kepalanya. Karena menurut dokter, terlalu berbahaya jika dipaksa untuk dikeluarkan.
Akhirnya ia sempat mengalami lupa ingatan. Karena kekasihnya masih sayang padanya, makanya ia siapkan tiket Australia-Korea, menyewakan sebuah apartemen mewah di korea, memberikan mobil mewah dan uang saku untuk mencukupi kebutuhan Moo-hyuk selama di Korea.
Setibanya di Korea, ia berusaha mencari ibu kandungnya. Dengan bermodal sebuah kalung dengan liontin cincin perak bertuliskan sebuah nama di dalamnya. Ia mengikuti acara reality show pencarian keluarga.
Ternyata Moo-hyuk adalah anak dari seorang artis, yang lahir ketika ibunya sedang naik daun. Tapi ortu ibunya tidak menginginkan kelahiran Moo-hyuk dan saudari kembarnya. Saudari kembarnya mengalami gangguan jiwa, ia juga memiliki seorang putra bernama Kal-chi. Suatu kejadian membuat saudari kembar Moo-hyuk terkena gangguan jiwa. Mereka tinggal bersama seorang bapak yang usianya berkisar 60 tahun.
Moo-hyuk mondar mandir antara apartemen dan rumah tempat keluarganya berkumpul. Ia mencari tau dimana alamat ibu kandungnya. Ia menghampiri rumah ibu kandungnya. Berteriak-teriak sambil menggedor-gedor pintu pagar rumah mewah yang dihadapannya. Keluarlah Song Eun Chea, koordinator artis Choi Yoon yang kebetulan tinggal di basement rumah artis terkenal itu. Ia memarahi Moo-hyuk yang berteriak-teriak dan memintanya menghentikan kelakuannya. Tapi Moo-hyuk memaksa minta dibukakan pintu dengan alasan ingin numpang buang air kecil.
Eun Chea ikut berteriak, kalau mau pipis di toilet, ini bukan toilet umum. Moo Hyuk memaksa akan pipis di pojokan depan pagar rumah. Eun Cha terperangah membuka pintu pagar dan mendapati Moo-Hyuk benar-benar pipis di pojokan tembok depan pagar rumah mewah. Dari situlah kisah cinta mereka dimulai.
Ternyata mereka pernah bertemu sebelumnya ketika Eun Chea ikut Choi Yoon ke Australia, Moo-Hyuk pernah menyelamatkan nyawa Eun-Chea ketika dikejar gangstar di Australia. Moo-Hyuk akhirnya melamar menjadi Manager artis Choi Yoon, agar bisa lebih dekat dengan ibu kandungnya dan mencari informasi lebih lengkap tentang dirinya.
Awalnya Eun Chea tidak suka dibuntuti oleh Moo-Hyuk, karena hatinya hanya untuk Choi Yoon seorang. Sayangnya Choi Yoon mencintai Minjoo, artis cantik lawan mainnya. Moo-Hyuk sempat ingin merampas semua kebahagiaan yang dimiliki Choi Yoon. Dalam benaknya, seharusnya dia, saudari kembarnya dan keponakannya Kalchi yang seharusnya berada di posisi dengan kehidupan serba mewah.
Akhirnya hati Eun Chea luluh juga ditaklukkan oleh sikap mengagumkan Moo-Hyuk. Moo-Hyuk dan Choi Yoon malah berusaha mendapatkan cinta Eun Chea. Karena Minjoo telah berulang kali melukai perasaan Choi Yoon. Dan Choi Yoon baru menyadari bahwa selama ini sebenarnya ia mencintai Eun Chea apalagi setelah tau Moo-Hyuk sangat mencintai Eun Cha. Choi Yoon semakin berusaha untuk bisa merebut Eun Chea dari Moo-Hyuk. Moo-Hyuk pun semakin tak ingin melepaskan Eun Cha.
Choi Yoon sempat collapse ketika tau Eun Cha pergi berdua Moo-Hyuk. Ada masalah dengan organ dalam tubuhnya, kalo gak salah ginjalnya bermasalah. Moo-Hyuk mengajukan diri untuk mendonorkan ginjalnya. Karena selama hidup ia merasa menjadi manusia yang tak berguna, dan ingin menjadi manusia yang bermanfaat dengan mendonorkan ginjalnya. Moo-Hyuk juga sempat collapse, dan ketika ia sedang sekarat ia sama sekali tak ingin ditemui oleh Eun Cha, agar ia tak terlalu bersedih ketika ditinggal pergi nanti.
Tapi Eun Chea gigih, ia berusaha mencari tau keberadaan Mr. Prevert (panggilan kesayangan untuk Moo-Hyuk). Akhirnya mereka pun bertemu, namanya jodoh kali ya :). Eun Chea berhasil membujuk Moo-Hyuk, bahwa kita hidup harus dinikmati. Kenapa Moo-Hyuk malah ingin segera mengakhiri hidupnya yang belum sempat menikmati hidup selama ia hidup. Eun Cha ingin selalu ada di sisi Moo-Hyuk hingga maut memanggil. Akhirnya Moo-Hyuk luluh dengan kata-kata tulus Eun Chea.
Eun Chea bahagia sekali, karena sebelumnya ia hampir gila karena Moo-Hyuk tak mau ditemui. Eun Chea hanya bisa tersenyum pada Moo-Hyuk, orang yang dia sayangi. Sebelum kepergian Moo-Hyuk, Eun Chea mengabadikan setiap sudut wajah Moo-Hyuk yang sedang tertidur pulas. Tapi semua foto dirinya di ponsel Eun Chea, ia hapus. Agar ketika ia meninggal, tidak meninggalkan kepedihan yang mendalam di hati Eun Cha. Tapi yang penting Eun Chea tau bahwa cintanya pada Moo-Hyuk tak bertepuk sebelah tangan.
Moo-Hyuk menghubungi Choi Yoon, memintanya untuk segera menjemput Eun Chea. Moo-Hyuk kembali ke rumah keluarganya dan disana ia sekarat lagi. Tiba-tiba kekasih hatinya yang tinggal di Australia datang, ia mengajak Moo-Hyuk untuk berobat di Australia. Katanya ada dokter terbaik Jerman yang bisa menyelamatkan Moo-Hyuk dari sakit yang dideritanya. Eun Chea akhirnya terpaksa menyetujui pernikahannya dengan Choi Yoon walau dengan berat hati. Karena sebenarnya ia hanya ingin hidup bahagia bersama Moo-Hyuk.
Dengan berpakaian seperti waktu ia menjadi gangster, Moo-Hyuk melaju di jalan raya dengan sebuah motor yang bannya sebesar ban mobil. Ia berjalan tak tentu arah, dan sekarat diatas motor yang dikendarai, dan berakhirlah nyawanya. Ia dimakamkan di Australia.
Sebuah kisah tragis yang sangat menguras air mataku. Selama menonton kodrama ini, mataku serasa gerimis dan hatipun menangis. Apalagi ketika Eun Chea tidak bisa menjumpai Moo-Hyuk. Atau ketika melihat Moo-Hyuk sekarat. Ya Rabb, ada apa dengan hati ini. Sampai-sampai Senin sore, ketika sedang bermunajat kepada Tuhan sewaktu sholat Ashar, air mata ini tak tertahankan lagi. Tumpah dan berhasil membasahi mukena yang kupakai. Seperti ada gumpalan dalam hati yang meledak. Tapi sesudahnya langsung lega. Pfiuuuuuuuuh... terlalu mendramatisir euy. Efek Moo-Hyuk nih :D
Tapi aku malah bersyukur karena masih diberi kebahagiaan menangis ketika sedang asyik berbicara dengan Tuhan. Terima kasih Tuhan. Aku memang telat nonton, mungkin para penggila kodrama sudah ada yang berkali-kali nonton film ini. Dan sejak melihat akting So Ji Sub, aku jatuh cinta.
Ketulusan cinta tak mengharapkan balasan apapun, cinta dapat memberikan kebahagiaan kepada pemiliknya. Dan akan memberikan penderitaan jika cinta itu dijauhkan dari pemiliknya. Tataplah di sekelilingmu orang-orang yang dengan tulus mencintaimu. Ia yang selalu bisa memberikan kebahagiaan. Orang yang selalu bisa membuatmu tersenyum. Dialah orang yang mencintaimu. Jangan kau sia-siakan cinta yang kau peroleh. Karena banyak orang yang mencari-cari dimana cinta itu berada.
Sarange.....
0 comments:
Post a Comment