Monday, June 29, 2009

Cutie Baby Booties


Wiken sama sekali gak kemana-mana, karna rutinitas Sabtu diliburkan. Jadilah iseng berexperimen bikin booties for baby girl. Yang biru spesial untuk Salwa yang selalu membuat hari-hariku penuh senyum dan tawa. Yang orange untuk putri pertama salah seorang rekan kantor. Semoga berkenan di hati

Sajadah Cinta Syafrina Siregar


Sajadah ini spesial request dari mbk Nana untuk kedua ortu tercinta yang ada di Medan. Makasih mbak untuk kepercayaannya. Semoga berkenan di hati.

Wednesday, June 24, 2009

Garuda Di Dadaku: Semangat Dalam Menggapai Mimpi


Pemain :
Emir Mahira
Aldo Tansani
Marsha Aruan
Ikranagara
Maudy Koesnaedi
Ary Sihasale
Ramzi
Sutradara :
Ifa Isfansyah
Penulis :Justify Full
Salman Aristo

Setelah selesai baca bukunya [http://nice-green.blogspot.com/2009_05_01_archive.html#2393704983739060846] yang beredar jauh-jauh hari sebelum film ini ditayangkan di bioskop, aku langsung meminta ponakan nomor 2 untuk membaca bukunya. Lalu kubilang padanya, "nanti kita nonton film-nya di bioskop." "Bener tante, kita nonton?" "Iya, kita nonton berdua!" Gurat bahagia terlukis di wajahnya.

Senin malam, aku dan Alfi meluncur ke 21 di Blok M Plasa. Aku dah beli tiket untuk nonton pemutaran film Garuda Di Dadaku yang jam 19.30. Sampai 21, lumayan banyak anak-anak kecil, mulai dari umur 5 tahun s/d seumuran Alfi (11 th).

Sebelum nonton, aku bilang ke Alfi: "kak, nanti ceritain ke tante ya gimana filmnya." "Loh, emang tante gak ikut nonton?" "Bukan gitu, tante mau tau tanggapan kakak, tentang film ini." Btw, ini pertama kalinya Alfi nonton di bioskop.

Film yang memberikan inspirasi dan semangat untuk menggapai cita-cita. Orang yang penuh dengan prestasi pasti akan banyak yang menyayangi. Seperti Bayu yang mempunyai bakat turunan menjadi pemain sepak bola handal. Ia mendapatkan banyak cinta dan dukungan tuk menggapai cita-citanya masuk TIMNAS usia 13 tahun.

Bayu, Heri dan Bang Dulloh ternyata mengalami kesulitan mencari lapangan untuk latihan bola. Dan dengan sangat terpaksa memakai tanah pemakaman di salah satu daerah tak jauh dari rumahnya Bayu. Disana mereka berkenalan dengan Zahra, anak dari penjaga tanah makam tersebut. Awalnya Heri menganggap Zahra aneh, tapi lama kelamaan anggapannya berubah, "Zahra itu unik tau!"

Tingkah bang Dulloh yang selalu mengeluarkan celetukan-celetukan yang menyegarkan, membuat film ini semakin hidup.

Untung sebelum nonton filmnya dah baca bukunya, jadi bisa lebih mengerti film ini.

Tapi sayangnya, aksi Bayu di lapangan bola kurang banyak. Karena sebenarnya aku penasaran dengan aksi sang Garuda itu ketika mencengkeram bola untuk mencetak kemenangan. Dan aksi permainannya yang mampu membuat jantung kakeknya hampir copot, hingga kakeknya pingsan persis di belakang gawang ketika Bayu mencetak gol untuk ujian seleksi TIMNAS U-13.

Jika ingin menjadi pemenang, jadilah pemenang yang jujur. Dan jangan pernah menyerah untuk dapat menggapai cita-cita walau setinggi bintang di langit.

Tuesday, June 23, 2009

Girly Bonnet


Bonet-bonet ini spesial dibuat untuk para ponakan yang baru saja lahir. Semoga bisa menghangatkan dan berkenan di hati.

Selamat datang di dunia para bidadari yang cantik. Semoga jadi anak solehah, menjadi cahaya dalam kel. Sehat dan bahagia selalu. *Mwuaaaaaaaaaaah*

Friday, June 19, 2009

White Poncho & Hairpin Muffler

Hasil explorasi tarian jari jemari


Ketika Cinta Bertasbih: Perjuangan Anak Bangsa Di Negeri 1.000 Menara


Pemain : Kholidi Asadil Alam
Oki Setiana Dewi
Alice Norin
Andi Arsyil Rahman
Meyda Safira
Deddy Mizwar
Ninik L. Karim
Didi Petet
Habiburrahman El Shirazy
Aspar Paturusi
Prof.dr. Din Syamsudin
Slamet Rahardjo
El Manik
Tika Putri

Sutradara : Chaerul Umam
Penulis : Imam Tantowi

Menonton film ini membuatku membuka kembali lembaran-lembaran kisah yang tertuang dalam bukunya.

Perjuangan para mahasiswa/mahasiswi Indonesia dalam menuntut ilmu. Ada yang benar-benar menuntut ilmu karena memang berasal dari keluarga berada. Tapi ada juga yang harus banting tulang berjualan tempe dan bakso agar dapat menghidupi keluarganya di Indonesia. Sehingga harus menunda kelulusan kuliah S1-nya selama 9 tahun hanya agar tetap dapat mencari uang untuk membiayai hidup keluarganya di Indonesia.

Banyak pesan moral yang disampaikan melalui film ini, diantaranya:

- Siapa yang bersungguh-sungguh berusaha akan mendapatkan yang diharapkan.
- Jangan biarkan orang lain lebih tahu banyak tentang dirimu. - Bekerjalah dengan senang hati dan dengan ketenangan jiwa, yang membuat kamu menyadari, bahwa muatan pikiran yang benar dan usaha yang benar akan mendatangkan hasil yang benar.
- Namun tidak semua yang didamba manusia pasti diraihnya.

Waktu serasa begitu cepat, karna cerita yang begitu konflik hanya disajikan dalam waktu 2 jam lebih. Aku makin gak sabar menunggu lanjutan ceritanya. Ini baru film yang dinanti.

Wednesday, June 17, 2009

Menggali Inspirasi Di Gunung Bunder

Ketika mendapat kabar dari Dekan Mimo, bahwa kami (Master of Yarn @ Universitas Mimo Jakarta) diundang ke Gallery mbk Lita Jonathans. Perasaan senang bukan kepalang. Semua jadwal acara rutin di hari Sabtu langsung di cancel. Setibanya disana, kami dibuat tercengang dengan koleksi harta karun dari berbagai craft yang ada. Termasuk pesona keindahan pemandangan di lokasi. Ini bebera hasil jepretan yg kuabadikan. Thanx to bu Lita dan keluarga ;)



Wednesday, June 10, 2009

Rajuters Di Tabloid NOVA

Jum'at (050609), aku janjian dengan mas Edwin (reporter Nova). Ketemu di MIMO BP untuk membahas mengenai rajuters. Janjian jam 19.00, tapi mas Edwin baru dateng jam 19.30. Semua yang ada di MIMO sempet terhenyak ketika tau mas Edwin dari NOVA. Karena aku sengaja gak woro-woro ke temen yang lain. Disangka mereka mas Edwin akan menjadi anggota baru di MIMO, hehehehhe :D

Aku dan Ari Asih bergantian di wawancara, diselingi teman-teman lainnya. Katanya mas Edwin butuh info tentang rajuters dan macam2 craft untuk dipublish di Tabloid Nova edisi 1111/XXII tanggal 8 - 14 Juni 2009. Walah express banget.


Monday, June 08, 2009

3 Color Of Pine Poncho


Gara-gara liat warna benang yang menarik, langsung deh teringat kalo dah niat bikin sesuatu untuk seseorang. Akhirnya seharian kemaren, ngerjain pine poncho disambi jadi upik abu.

Semoga yang mendapatkan berkenan menerima ;)

Thursday, June 04, 2009

Blue Cocoon


Cocoon ini kubuat berdasarkan spesial request dari Henny. Untuk hadiah keponakannya yang baru lahir di bulan Mei lalu. Sempet bingung mau bikin pake motif or tehnik apa, akhirnya karna lagi gandrung sama cable crochet jadi kubat saja pake tehnik itu dan dimodifikasi dg square.

Semoga hasilnya sesuai dengan apa yang diinginkan.

Tuesday, June 02, 2009

Perjalanan 3 Wanita

Dua minggu yang lalu aku mendapat kiriman sebuah amplop berwarna coklat, awalnya kupikir sesuatu yang berhubungan dengan rajutan tapi ternyata aku salah. Isinya sebuah undangan pernikahan berwarna merah dari seorang teman SMP bernama Luti. Wuiiiiiiih hebat, kok bisa ya dia masih punya alamat rumahku. Aku aja heran kapan ngasih alamatku ke dia. Langsung ku sms Dwi, yang juga teman dekatnya Luti. Tapi Dwi bilang gak bisa datang ke acara pernikahannya Luti. Waduh, mesti menghubungi siapa lagi ya? Padahal pengen banget dateng, karna dah lama gak ketemu dan ingin hadir di acara pernikahannya. Tempatnya itu loh jauh banget, Depok bo. Sempet mengurungkan niat untuk tidak hadir dalam acara tersebut. Tapi Jum'at kemarin Dwi sms, ngajak bareng ke tempat Luti.

Nah parahnya aku sampe lupa tanggal. Kupikir tanggal 30 tuh Minggu ternyata Sabtu. Jadi semua jadwal acara rutin di hari Sabtu, aku cancel. Janjianlah aku, Dwi dan Bendel di Cipadu [daerah rumahnya Dwi], biar bisa langsung bablas ke Tol Veteran. Padahal kita bertiga rumahnya satu arah, tapi gak pernah ketemuan. Dan ini pertemuan pertamaku sama Bendel setelah lulus SMEA, kalo sama Dwi kadang suka ketemu di jalan.

Janjiannya sih jam 10, tapi jam 11 baru kumpul karena Bendel bawa mobilnya hati-hati banget. Aku sengaja duduk di belakang, biar Dwi yang jadi navigatornya. Aku di belakang mau melanjutkan WIP cocoon. Inget pengalaman mbk Krissim, dari Blok M - Depok dapet 1 hape case.

Awalnya, Bendel mau lewat tol Veteran. Tapi akhirnya muter balik ke tol Bintaro. Hanya bermodal peta yang ada di balik undangan. Pas sampe di jalan arah Kelapa Dua dan UI, kami sepakat untuk mengambil arah UI. Dan alhasil kami 3x muterin tempat yang sama karna alasan untuk menghindari macet di arah Kelapa Dua. Tapi akhirnya kami lewat ke arah Kelapa Dua juga, yang macetnya gak separah yang kami bayangkan. Duuuuuuh... hampir dapat gelas dari pak polisi gara-gara 3x muter hehehehe.

Sekitar th 2005, aku pernah undangan juga ke daerah Studio Alam TVRI tapi naik motor. Jadi udah gak inget daerahnya. Setelah perjalanan yang panjang, akhirnya kami tiba juga di tempat resepsi. Untung acaranya di rumah, jadi gak ada kata terlambat deh :). Dekorasinya didominasi bunga-bunga, terutama mawar. Aku sempat iseng mencari mawar biru atau hitam, ternyata tidak ada :D. Expresi wajah Luti begitu terkejut melihat kehadiran kami bertiga. Sambil menikmati hidangan, kami pun melempar pandangan ke seluruh penjuru halaman. Halaman rumah Luti didominasi tanaman buah-buahan. Yang terpikir oleh kami adalah "rujak". Ada nangka bantet (bentuknya kecil, tak sebesar nangka biasanya), durian yang udah sejak 98 tak pernah berbuah, belimbing, rambutan, mangga, sawo kecik, jambu klutuk, ntah ada pohon buah apa lagi yang mungkin terlewat oleh pandangan mata kami.

Sekitar jam 15.30, kami pamit khawatir kemalaman di jalan. Maklum cewek semua dan gak ada yang hafal dengan rute jalanan disana. Sebelum meninggalkan lokasi, kami sempat foto-foto dulu. Udara disana begitu panas, hingga tak jauh setelah meninggalkan lokasi kami sempat singgah di salah satu supermarket mini untuk sekedar membasahi tenggorokan ini dengan ice cream. Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan pulang.

Dear Luti & Eri, selamat menempuh bahtera kehidupan yang baru. Semoga selalu dalam limpahan berkah, rahmat & ridho Allah SWT. Bahagia dan sejahtera selamanya. Aamiin.