Wednesday, November 22, 2006

Nostalgia Masa SMP (part 2)

Jum'at malam Pak Sudir menelponku ketika aku baru saja keluar dari lab kampus. Katanya hasil ketikanku tidak ada alias blank, dari suaranya Pak Sudir terdengar sangat panik. Lalu aku menenangkannya "saya masih punya back up nya Pak." Pak Sudir pun memintaku untuk ke rumahnya Sabtu pagi. Aku menyanggupinya untuk datang jam 08.00 ke rumahnya.

Sabtu pagi selesai sarapan, aku langsung meluncur ke rumah Pak Sudir. Tapi sampai rumahnya ternyata beliau di sekolahan. Aku bergegas menemuinya di sekolah. Sampe di sekolah, kuminta adikku meninggalkanku dan kubilang padanya nanti aku pulang sendiri naik angkot. Sampe di sekolah, aku melihat Bu Endang (guru Fisika dan Seni Musikku waktu SMP) dan Bu Tati (guru TK ku) sedang bersama sekitar 20 anak umur 5 th yang sedang berlatih drum band. Langsung kutemui Bu Endang dan menyapanya. Setelah itu aku langsung menuju SMP untuk menemui Pak Sudir. Sempat bingung juga, soale dah lama banget gak ke sekolahan. Sekarang gedungnya sudah berbeda jauh, bertingkat 2 atau sampai lantai 3. Lalu kutemui seorang petugas sekolah dan bertanya dimana bisa kutemui Pak Sudir. Ternyata Pak Sudir sedang rapat di lantai 2.

Pak Sudir keluar dari ruang guru dan memintaku menunggu sebentar. Aku jadi tak enak, soalnya gak tau kalo beliau sedang rapat. Lalu aku turun dan duduk di halaman sekolah. Aku duduk di bangku yg terbuat dari semen memanjang membentuk huruf u tepat di bawah pohon. Bangku ini tak berubah, masih sama seperti waktu aku sekolah dulu. Sayang banget aku gak bawa kamera, wong niatnya mo ke rumah Pak Sudir kok. Dari tempat aku duduk, kupandangi anak2 TK yg sedang berlatih drum band. Kupikir Bu Endang jadi guru TK, tapi ternyata beliau hanya membantu melatih saja. Aku tak hentinya memandangi perubahan yg terjadi di sekolahku dulu. Kulihat beberapa guruku dan karyawan sekolah yang tampangnya masih seperti dulu saat aku sekolah. Subhanallah mereka masih awet muda. Lumayan lama aku duduk di bawah pohon itu, sambil menyesali utk kesekian kali karna tak bawa kamera.

Di sekolah aku bertemu Bu Wati (petugas TU), Bu Kis (petugas perpustakaan) dan Bu Nonce. Tak lama Pak Sudir menemuiku dan mengajakku ke rumahnya untuk mencetak hasil ketikanku. Kami langsung meluncur ke rumahnya Pak Sudir yg jaraknya tak jauh dari sekolah. Sampai di rumahnya, aku langsung diminta untuk menyalakan komputer. Saat itu di rumahnya hanya ada anak bungsunya yg sedang libur kuliah. Tapi sayang, baru dapat beberapa lembar tinta printernya habis. Akhirnya Pak Sudir mengajakku kembali ke sekolah. Aku diajak ke ruang guru yg berada di lantai 2. Di dalam ruang guru ada Bu Nina (guru keterampilan dan juga teman kuliahku), Bu Agnes (guru bhs Indonesia), Pak Paulus (guru Agama), Pak Nugroho (guru ekop alias ekonomi koperasi), Pak Jati (guru bhs Inggris), dan 2 orang ibu guru baru yg aku lupa namanya. Mereka semua sedang sibuk dg kurikulum yg dibuatnya untuk akreditasi.

Selesai berramah tamah dg para guru, aku langsung melanjutkan mencetak dan mengetik kurikulum utk Pak Sudir. Sebelumnya aku bilang pada Pak Sudir bahwa jam 13.00 ada janji sama teman kampus di rumah untuk pergi undangan. Jam 12.00 aku masih sibuk mengetik, Pak Sudirpun terlihat makin panik. Aku tau bagaimana rasanya bila berada di posisi Pak Sudir pada saat itu. Aku kembali menenangkannya, sebentar lagi juga selesai pak. Alhamdulillah sekitar jam 12.30 aku bisa menyelesaikan ketikan dan mencetak semuanya. Pak Sudirpun senang bukan kepalang. Sampe2 ia memeluk pamanku dan tak henti2nya mengucapkan terima kasih padaku. Pulangnya aku dibekali nasi bungkus dan diantar sampai tempat angkot oleh Pak Sudir. Di perjalanan aku bilang pada Pak Sudir, jika masih ada yg kurang saya akan dengan senang hati datang untuk membereskannya.

Ternyata th ini adalah th terakhir Pak Sudir menjadi guru di sekolah itu, karna th depan beliau sudah pensiun. Senang bisa membantu Pak Sudir. Senang bisa bernostalgia dengan guru2 SMP dan karyawan sekolah. Semua guru mendoakan untuk kesuksesanku terutama skripsiku. Terima kasih bu, terima kasih pak. Semoga Allah mengabulkan semua doa ibu & bapak guru, amin.

0 comments: