Monday, March 31, 2014

Kemping Di Pantai Tanjung Tum


Awalnya berasa canggung berada di komunitas baru, jadi hanya diam dan menyimak. Sementara om Sigit & om Anggi juga om Saeful & istri sibuk mendirikan tenda, mbk Shanti & om Imam keluar beli nasi padang untuk makan siang. Usai Isoma, om Sigit, om Imam & om Anggi dengan sigab langsung mendirikan tenda satu per satu, sementara di sebelah sana om Saeful dibantu istrinya mendirikan tenda. Setelah tenda selesai berdiri semua, om Sigit, om Imam, om Anggi & om Saeful bergegas menyiapkan kompor, peralatan masak & bahan makanan yang mau disajikan. Om Sigit & om Anggi sibuk menggoreng otak-otak dan masak air untuk bikin kopi & teh. Sementara di sebelahnya om Imam & om Saeful sibuk merebus jagung manis dan menyiapkan bakaran untuk ikan.

Sementara saya, mbk Shanti & istrinya om Saeful ikut membantu menyiapkan makanan yang mau dimasak sama sibuk mengabiskan pancake duren buatan istrinya om Ichal, oh ya om Ichal sempat jemput istri & anaknya dulu untuk ikut bergabung. Menu makan malamnya ikan bawal bakar + ayam bumbu kecap + sambal ijo dengan camilan kacang rebus & pancake duren. Om Sigit, om Imam & om Saeful jadi chef kali ini. Setelah selesai makan malam, om Ichal, istri & anaknya pamit karena harus ke RS menjenguk neneknya yang lagi sakit. Cepet sehat ya om Ichal untuk neneknya. Makasih pancake, ikan, ayam & sambel ijonya.


Sekitar jam 20.30 datang om Haris dengan 2 anak gadisnya & om Dudi bersama 2 jagoannya. Makan malam sambil nonton layar tancap dan bersenda gurau. Sekitar pk. 22.00 mata ini nggak sanggup lagi menahan kantuk, langsung deh masuk ke dalam tenda. Saya 1 tenda sama mbk Shanti & 2 gadisnya om Haris. Ternyata udara di pinggir pantai, malam itu panas banget. Jadi nggak nyenyak tidurnya. Sekitar pk. 03.00 saya dan mbk Shanti terbangun karena mendengar ada pasukan motor yang memasuki area pantai. Kami berdua bergegas keluar tenda untuk membereskan barang-barang yang masih tergeletak di saung, sementara yang lainnya pada tertidur pulas. Karena kegerahan akhirnya saya memutuskan untuk mandi, saya minta temani mbk Shanti ke kamar mandi yang jaraknya sekitar 150 meter dari lokasi tenda.

Usai mandi kami bergegas kembali ke tenda, saya lanjutkan dengan sholat malam ditemani deburan ombak dan hembusan angin pantai, Subhanallah.... Saya lanjutkan tilawah sambil menanti Adzan Subuh. Usai sholat subuh saya baru bisa tertidur pulas, sekitar pk.06.00 saya terbangun karena di luar sudah mulai gaduh. Om Saeful & istrinya lagi sibuk membuat mie rebus untuk anaknya. Lalu saya dan mbk Shanti bergegas membantu menyiapkan sarapan pagi. Om Sigit pun bangun tidur langsung beraksi lagi jadi chef. Menu sarapannya pisang goreng bertabur meces & keju buatan istrinya om Saeful, orak arik telur & somay goreng buatan om Sigit, dan saya membantu membakar sosis bumbu barbeque. Cuci mulutnya pancake duren karena sayang kalo nggak dihabiskan bisa basi dan nggak lupa segelas kopi & teh panas. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?


Usai sarapan pagi, om Sigit & om Imam bergegas merapikan semua barang-barang. Saya dan mbk Shanti ikut beres-beres memasukkan barang-barang ke bagasi. Setelah itu saya dan mbk Shanti menyusul teman-teman lain yang asyik main di pantai. Sekitar pk. 09.00 datang tante Umay, om Didit dan 2 orang anaknya untuk bergabung. Om Sigit, om Haris & Dudi sigab merapikan tenda dan perlengkapan lainnya. Usai bersih-bersih badan dan beberes, kami melanjutkan perjalanan. Yang jadi RC-nya kali ini om Saeful, karena lebih tau Medan yang akan ditempuh diikuti rombongan ada 9 mobil semuanya. Selama perjalanan HT tak pernah berhenti berbunyi dan itu penting banget karena menginfokan kami semua mengenai kondisi jalanan yang akan dilewati. Kami sempatkan singgah untuk makan siang di RM Bu Entin - Labuan. Wow, itu Rumah Makan rame banget. Sampe harus antri untuk dapat tempat, selama yang lain antri tempat, saya sempatkan sholat dzuhur dijama'a Ashar.

Alhamdulillah dapat tempat juga. Menu pembukanya otak-otak, otak-otaknya top markotob. Nggak usah dicocol sambel udah berasa, sayang sambel kacangnya kurang cabe setan hehehehe. Menu yang dihidangkan sate udang, sate sotong, ikan kwue, ayam bakar, oncom leunca, mie goreng, sambal dan lalapan. Lokasinya kurang mendukung, sepertinya sengaja dibuat panas biar nggak berlama-lama disana karena antrian sudah menunggu. Murah juga harganya, karena kami sekitar 20 orang hanya habis Rp. 800.000,-. Usai isoma, kami melanjutkan perjalanan nah disini yang jadi RC-nya mbk Shanti karena cuma mbk Shanti yang bawa pake GPS. Awalnya mau lewat Rangkas Bitung - Leuwiliang - Bogor, tapi di tengah perjalanan ada beberapa orang yang berubah pikiran. Sempat terbagi jadi 2 kelompok karena ada yang nyasar. Alhamdulillah dengan bantuan HT dan Rig, bisa berkumpul komplit kembali. Dan diputuskan mobil om Saeful, mbk Shanti & om Anggi kembali ke Jakarta. Sementara rombongan om Sigit, om Imam, om Haris, om Dudi, om Didit & om Roni melanjutkan kemping ke Cibatok atau Gunung Bunder.

Selamat bersenang-senang ya om tante semua. Saya menemani mbk Shanti selama perjalanan dipandu om Saeful dan diikuti om Anggi. Subhanallahu sepanjang perjalanan Cikande jalanannya rusak parah, ambles dan pecah. Jadi perjalanan agak terhambat. Lumayan jauh untuk bisa ketemu SPBU, sementara rombongan om Saeful & om Anggi berhenti untuk Isoma, saya dan mbak Shanti melanjutkan perjalanan pulang. Wow ternyata jauh ya bo rutenya. Sampai keluar tol Kebun Jeruk masih lancar jaya perjalanan, setelah tikungan keluar tol Kebon Jeruk kami mendapat musibah. Entah karena mbak Shanti ngantuk dan kecapek'an atau emang kami nggak tau area, mobilnya mbk Shanti naik ke atas pembatas jalan. Beberap sopir angkot yang ada disekitar situ langsung bergegas membantu mobilnya mbak Shanti agar bisa diturunkan dari pembatas jalan. Alhamdulillah bisa turun tapi ban depan sebelah kanan mobilnya mbk Shanti pecah. Jadi kami harus mengganti ban dulu dibantu 2 orang sopir dan orang bengkel yang ada persis di sebrang tempat kejadian. Ya Allah, beneran jadi ngerasa bersalah sama mbak Shanti. Mbak Shanti nggak bilang kalo malam udah gak terlalu jelas liat jalanan. Awalnya mbak Shanti mau mengantar saya pulang ke rumah tapi karena kejadian itu, mbak Shanti harus segera pulang dan saya melanjutkan perjalanan pulang sendiri.

Makasih ya mbak Shanti udah diajak touring yang menyenangkan dengan teman-teman yang menyenangkan. Makasih om & tante semua, salam kenal ya. Semoga silahturahminya bisa tetap terjaga. Nggak kebayang deh gimana touring mereka ke luar kota yang lebih jauh dari Jakarta. Kereeeeen. Nice touring, nice chef's, nice team of curse. Jangan kapok ya om & tante semua. Maafin saya udah bikin sylverster-nya mbk Shanti terluka... hiks...hiks...

0 comments: