Wednesday, September 18, 2013

Belajar Ilmu Kehidupan Dari Seorang Istri Shalihah

Suatu pagi sebelum aku berangkat beraktivitas, bunda (panggilanku untuk seorang ibu), datang tergopoh-gopoh membawakanku satu termos berisi air panas seperti kebiasaannya setiap hari.

"Bund, kok ngos-ngosan?" tanyaku sambil mengambil termos yang dia bawa.

Berceritalah bunda itu sebab kenapa dia tergopoh-gopoh:

"Iya Lin, ibu kalo bapak (suaminya bunda) berangkat pagi emang begini. Bangun tidur, ibu siapin baju yang mau dipake sama bapak, sampe ke dalemannya segala dan sapu tangan bapak. Setelah itu, ibu masak 2 panci kecil air panas untuk bapak mandi. Pas Bapak mandi, ibu siapin segelas teh manis panas, kopi panas dan air putih di meja makan. Ibu gorengin telor (diceplok/dadar) untuk bapak sarapan, juga roti bakar. Selesai makan ibu siapin kaos kaki dan uang saku yang mau dibawa sama bapak. Sebelum berangkat ibu siapin berkas-berkas yang mau dibawa sama bapak. Bapak mau berangkat, ibu mesti bukain pintu pager. Itu dari bangun tidur, ibu belum sempet minum atau makan kue sepotong. Kalau bapak udah berangkat kerja, ibu baru deh narik napas panjang. Kadang ibu suka sedih, udah riweh begitu masih suka disalahin sama bapak. Kalo ada yang salah sedikit, suka diomelin. Nanti ibu cuma bisa nangis."

"Nggak apa-apa bund, itu bisa jadi ladang amal buat bunda." jawabku menenangkan bunda

"Iya, kata bapak juga begitu Lin. Kalau ibu ngeluh, cuma dapet capek doank. Tapi kalo ibu ngejalaninnya ikhlas, dapat pahala."

Subhanallahu bunda sungguh istri dan ibu yang luar biasa. Selain taat dan patuh pada suami, beliau ibu yang penuh kasih sayang pada 3 orang anaknya.

Almarhum bapak, dulu juga manja sama ibu. Tapi kalau untuk urusan seragam, ikat pinggang sampai sepatu, bapak sendiri yang menyiapkan. Selain itu ibu yang mengurus.

Memang setiap pemimpin keluarga punya cara tersendiri dalam memimpin keluarganya. "Tapi nggak segitunya kale." Ya tiap orang kan beda-beda caranya. Rasulullah juga nggak gitu-gitu banget. Kembali lagi asal tujuannya baik untuk mendidik istri sih nggak masalah.

Kata bunda, bapak sangat mengagumi mendiang ibunya yang memperlakukan suaminya seperti layaknya bunda melayani bapak sekarang sambil mengurus 8 anaknya. Subhanallahu. Satu lagi pelajaran berharga yang kudapat dari bunda.

Sebagai isteri harus banyak mengalah dan punya lautan sabar. Patuh sama suami, biar suami makin sayang sama kita dan juga keluarga besar kita.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah & kasih sayangnya serta mengabulkan hajat tuk bunda & keluarganya. Aamiin Ya Rabb

0 comments: