Friday, February 08, 2013

Tak Selamanya Yang Putih Itu Bersih

Apa yang kita pikirkan belum tentu benar, kalau selama ini merasa semua yang putih itu pasti bersih, itu tidak benar. Sesuatu yang putih, bersih itu berasal dari hati yang bening, ikhlas. Hati yang selalu bersyukur, dan berpikiran positif tentang segala hal. Yang selalu disibukkan dengan ILMU, AMAL dan IBADAHnya, sehingga sibuk untuk selalu memperbaiki diri.

Saya sempat shock ketika menyangka semua yang putih sudah pasti bersih tanpa noda dan cela. Dan sempat terpikirkan untuk mengambil langkah seribu, karena banyak pertentangan bathin. Tapi saya coba bertahan, dengan adanya secercah cahaya yang saya harap bisa menjadi cahaya dalam kegelapan. Yang bisa perlahan-lahan mengubah keadaan. Agar yang putih, benar-benar bersih dan menyenangkan.

Mungkin diri ini terlalu banyak noda, sehingga tak mampu menyatu. Tapi saya selalu berusaha untuk tetap istiqomah dan melakukan yang terbaik menurut Allah. Karena saya berharap bisa tercipta Indonesia Emas. Yaitu kondisi dimana para penghuninya berakhlak mulia, bening hatinya, harum akhlaknya, jujur, disiplin, penuh tanggung jawab, beretika, adil dan memberikan manfaat kepada sebanyak-banyaknya umat. Agar hidup menjadi aman, nyaman, damai, bahagia dan sejahtera.

Memang tidak semua orang suka dengan perbuatan baik yang kita lakukan, tapi jangan pernah berhenti berbuat kebaikan.

Tak perlu mengkhawatirkan suara-suara sumbang yang membuat kita terpuruk, karena tidak semua orang suka dengan keberhasilan yang kita raih. Tetaplah istiqomah dan berbuat kebaikan di jalan Allah.

Luruskan niat, bersihkan hati, semoga Allah memilih kita menjadi pribadi-pribadi yang menyenangkan yang memberikan banyak manfaat untuk sebanyak-banyaknya umat. Aamiin

Seperti petikan OSD:

"Tidak mungkin ada gelisah jika kita mengingat Allah. Tidak mungkin ada sedih jika kita dekat dengan Allah"

"Sebuah nasihat mengatakan, hati kita ini tidak pernah kosong, kalau ia tidak diisi dengan keta’atan, berarti di dalamnya ada kemaksiatan. Berarti, kita sebagai manusia hanya memiliki dua pilihan; mau dalam keadaan taat, atau mau maksiat"

"Orang yang dekat dengan al-Qur’an, orang yang hatinya selalu berdzikir, akan mudah mendeteksi penyakit hati dalam dirinya, akan mudah pula mengusirnya. Tidak berlarut, tidak lagi galau. Insya Allah kita semua juga bisa seperti itu"

Bermimpilah! Memeluk Bulan Sekalipun.

0 comments: