Monday, February 13, 2012

Salman Al Farisi, Pemimpin Yang Rendah Hati

Alkisah suatu hari, ketika sedang berjalan, Salman Al Farisi berjumpa dengan seorang laki-laki dari negeri Syam yang membawa sepikul buah tin dan kurma. Rupanya beban itu amat berat dan melelahkannya. Ketika itu Salman berpenampilan biasa dan tampak seperti dari golongan orang tak punya. Laki-laki itu berpikir hendak menyuruh Salman membawa buah-buahan yang dipikulnya dengan imbalan yang pantas sesampainya di tujuan.
Laki-laki itu memanggil Salman dan Salman mendekat. Laki-laki itu berkata pada Salman, “tolong bawakan barangku ini!” Maka Salman mengangkat barang itu dan mereka berdua berjalan bersama-sama.

Di tengah jalan, mereka berpapasan dengan satu rombongan. Salman mengucapkan salam pada rombongan tersebut. Rombongan itu berhendi dan menjawab salamnya, “kesejahteraan untuk Walikota.”

Laki-laki Syam itu berkata dalam hati, “juga kepada Walikota? Siapa yang mereka maksud?” Keheranannya semakin bertambah ketika beberpa orang dari rombongan itu bergegas mendekat dan berkata, “biarkan kami yang membawanya.”

Barulah laki-laki Syam tersebut sadar, bahwa kuli panggulnya itu adalah Salman Al Farisi, Walikota Madain. Ia menjadi gugup, kata-kata penyesalan dan permintaan maaf mengalir dari bibirnya. Dia mendekat hendak mengambil barang yang dipikul oleh Salman Al Farisi, tetapi Salman menolak. Ia berkata, “tidak, biar kuantar sampai rumahmu.”

0 comments: