Wednesday, September 01, 2010

Tafsir QS Al An 'Aam Ayat 97 - 117

18 Ramadhan 1431H (28/08/2010) - QS AL AN’AAM (97-103)

M. Quraish Shihab

Allah menjadikan bintang sebagai hiasan.

Allah menciptakan manusia dari satu jenis yang sama. Allah yang menetapkan buat kamu tempat tinggal (dunia) dan tempat menitipkan (dalam rahim ibu/alam barzah).

Rabb artinya pemelihara, pendidik. Itulah Allah, Tuhan, pendidik, pemelihara, pembimbing. Tuhan itu adalah penguasa yang menguasai segala sesuatu, yang menguasai hidup mati seseorang. Tidak ada penguasa di alam raya ini kecuali Allah. Dia yang mencipta segala sesuatu.

Ibadah itu menjadikan segala kegiatan kita karena Allah. Ibadah murni yang ditentukan Allah caranya bagaimana: sholat ditentukan waktunya, ibadah haji ditentukan tempatnya. Beribadahlah kepada Allah, Dia atas segala sesuatu menjadi wakil kita. Allah tidak dapat dijangkau hakekatnya oleh pandangan mata kepala dan mata hati. Allah bisa mengetahui hakekat segala sesuatu.

Latief berarti halus, mengetahui segala sesuatu sekecil apapun dan memberi dia petunjuk yang sesuai demi kemaslahatan yang sesuai.

Semakin akrab seseorang terhadap sesuatu, semakin banyak rahasia yang diketahui. Orang yang angkuh adalah orang yang tidak mau belajar, tidak mau bertanya, menyepelekan sesuatu.

Jin itu ada yang durhaka ada yang taat. Jin punya masyarakat. Iblis awalnya jin yang sangat taat, sedemikian taatnya ia menginginkan masuk di kelompok malaikat. Allah memasukkan mereka ke dalam kelompok malaikat, tetapi ketika Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud, iblis tidak mau.

Allah menciptakan manusia dari jiwa yang sama. Allah itu dekat, walaupun kedudukannya sangat jauh.

  • Allah Maha Kuasa, gunakanlah tanda-tanda kekuasaan Allah untuk beribadah, jadikan sarana untuk membuktikan bahwa Allah Maha Kuasa.
  • Yakinlah bahwa Allah tidak punya anak, baik laki-laki atau perempuan.
  • Perhatikanlah alam raya ini, dan jika kamu memperhatikannya maka akan sampai pada suatu hakekat bahwa Allah Maha Kuasa.
  • Lakukan segala kegiatan hanya karna Allah.
  • Kita tidak mampu mengetahui hakekat Allah, tapi kita bisa merasakannya melalui ciptaanNya atau melalui hati kita yang terkait denganNya.

19 Ramadhan 1431H (29/08/2010) - QS AL AN’AAM (104-108)

Allah SWT tidak menyuruh kita mencariNya, Dia yang datang kepada kita. Allah telah memberi manusia akal dan hati, jika digunakan makan kita temukan bahwa Allah Maha Esa, Maha Kuasa.

Allah menganeka ragamkan bukti-bukti agar bukti-bukti itu dimanfaatkan oleh orang yang mau beriman. Dan bukti-bukti itu menjadi bukti untuk mempersalahkan siapa yang tidak mau beriman.

Laksanakanlah secara bersungguh-sungguh apa yang diwahyukan Allah kepada nabi Muhammad. Allah tidak membebani seseorang sesuai kemampuannya.

Kalau Allah mau jadikan semua orang beriman, maka Dia jadikan semua sebagai Malaikat.

Jangan kamu memaki orang-orang yang menyembah selain Allah, karena itu bisa menjadi sebab mereka memaki Allah. Neraka, surga itu urusan Tuhan. Orang yang memaki adalah orang yang lemah. Orang yang memaki adalah yang tidak kuat alasannya. Salah satu dosa yang paling besar adalah seorang anak yang memaki orang tua. Kita bisa meyakinkan seseorang dengan akal bukan dengan suara yang keras.

Kalau ingin mengambil hak kita, buktikan. Jangan jadikan keinginanmu yang terbesar dalam hidup ini adalah mencapai kelezatan jasmani dan rohani. Jangan juga memperoleh pemuasan amarahmu.

Jangan jadikan tujuan utama kehidupanmu adalah memperoleh kelezatan dan pemuasan amarahmu. Jadikanlah tujuan hidupmu menghidupkan kebenaran dan memadamkan kebatilan.

Berakhlaklah dengan akhlak yang baik. Siapa yang memaki orang lain, berarti orang tersebut tidak berpengetahuan.

Berpalinglah dari orang-orang musyrik. Kalau ada hal-hal yang bertentangan dengan akidah kita, ada hal-hal yang mengandung kemungkaran dan kita tidak bisa melepaskan diri dari itu, jangan hadiri. Hadiri siapapun yang mengundang dalam kebaikan. Kita harus menutup pintu keburukan.

20 Ramadhan 1431H (30/08/2010) - QS AL AN’AAM (109-117)

Al Qur’an sudah menjadi bukti kebenaran. Al Qur’an itu harus dipelajari. Islam itu menghendaki orang percaya berdasarkan akalnya bukan berdasarkan supranatural.

Qolbu artinya berbolak balik. Hati itu berbolak balik, itu kenapa diberi nama Qolbu. Hati bisa berbolak balik karena dipengaruhi. Kalau di luar kuasa kita disebut Qolbu, kalo di dalam kuasa kita disebut Fuad (hati). Jangan pernah terpengaruh dengan kemasan yang indah.

Tidak selalu suara yang banyak itu yang harus dimenangkan.

Al Qur’an itu pasti, apa yang bertentangan dengan Al Qur’an itu dugaan mereka. Al Qur’an sudah pasti menjadi bukti kebenaran.

Sesuatu yang tidak ada gunanya, jangan dikerjakan.

Hidup ini adalah pertarungan antara kebenaran dan kebatilan.

Setan itu adalah makhluk, bisa manusia atau jin, yang mengajak untuk durhaka dan melakukan kedurhakaan.

Kata-kata yang dikemas dengan indah tapi isinya buruk, lebih baik ditinggalkan dan tutup telinga. Jangan pernah terpengaruh dengan kemasan yang indah.

Jika dekat pada Allah, serahkan padaNya, jangan ragu-ragu.

  • Hati yang dituntut untuk bertanggung jawab dinamai Fuad, dan manusia tidak dituntut pertanggung jawabannya menyangkut sesuatu yang berada di luar kemampuannya.
  • Hidup ini pertarungan antaran kebaikan dan keburukan. Setan selalu memperindah yang buruk. Memberi kemasan yang indah terhadap keburukan, maka berhati-hatilah. Jangan setiap yang ditampilkan indah dianganggap indah.
  • Langkah-langkah setan berusaha menggambarkan dengan kata-kata indah.
  • Jangan berkata bahwa orang banyak sudah melakukan itu, karena mayoritas belum tentu menggambarkan kebenaran.

0 comments: