Monday, August 30, 2010

Tafsir QS Al An 'Aam Ayat 88 - 96

16 Ramadhan 1431H (26/08/2010) - QS AL AN’AAM (88-91)

M. Quraish Shihab

Melalui petunjuk itu, Allah memberi petunjuk hamba-hambaNya yang Allah hendaki untuk memperoleh petunjukNya. Kehendaknya itu berdasar kehendak yang bersangkutan. Allah menghendaki menjelaskan & mengantar siapa yang dikehendaki, dan yang dikendakiNya itu sebelumnya harus memiliki kehendak.

Hamba Allah ada yang taat & ada yang durhaka. Allah memberi petunjuk kepada hamba-hambaNya yang taat dan hamba-hambaNya yang durhaka tapi telahmenyesali kedurhakaannya.

Allah menambah petunjukNya, kepada hamba-hambaNya yang telah mendapat petunjuk. Karena petunjuk Allah, ilmuNya tidak terbatas.

Nabi-Nabi (18 Nabi) dianugerahi kitab suci (4 kitab) oleh Allah baik secara langsung buat dia maupun yang lain. Nabi Musa dianugerahi Taurat. Nabi Harun dianugerahi Taurat melalu Nabi Musa.

Hikmah = hukmah: kendali, yang menghalangi anda terjerumus, yang mengantar anda kepada yang baik. Hikmah: ilmu amaliah yang bermanfaat .

Seandainya mereka kufur, maka pasti kami akan menyerahkan tugas itu kepada orang lain yang tidak akan menjadi kafir.

Nabi-nabi diutus Allah untuk menyampaikan kemaslahatan kepada umat manusia. Allah menghendaki Islam ini tersebar.

18 Nabi itulah yang telah diberi petunjuk yang berbeda oleh Allah. Nabi Muhammad menghimpun keistimewaan nabi-nabi. Nabi yang paling pandai bersyukur Nabi Sulaiman & Nabi Daud. Nabi yang paling pandai berdoa, tulus dalam doanya adalah Nabi Yunus. Nabi yang tegas menghadapi kaumnya adalah Nabi Musa. Nabi yang lemah lembut adalah Nabi Harun. Nabi Nuh orang yang paling sabar berdakwah.

Dakwah bukan sesuatu yang diperjual belikan. Orang berdakwah, orang mengajar, orang membimbing, hendaklah menjauhkan kecurigaan kepada dirinya.

Kita tidak bisa meng-Agungkan Allah sebenar-benar peng-Agungan. Mereka tidak meng-Agungkan Allah sesuai dengan perintah Allah meng-AgungkanNya.

Ilmu itu sumbernya dari Allah.

Secara tegas Al Qur’an menyatakan, tanyalah orang yang berpengetahuan jika kamu tidak tahu.

Ada orang-orang yang mencampur kebaikannya dengan keburukannya. Allah pasti mengampuninya, Karen pengampunan Allah sangat luas.

Kita yang butuh Allah, Allah tidak butuh kita.

Nabi Ibrahim disebut Khalilullah. Khalil: orang yang cintanya masuk ke relung hati.

Nabi Musa disebut Kalimullah. Kalim: orang diajak berbicara oleh Allah.

Nabi Muhammad disebut Habibullah. Habibullah: orang yang dicintai dan mencintai.

  • Siapa suatu kaum yang tidak mengindahkan tuntunan Allah, Allah akan memusnahkan mereka dan menggantinya dengan kaum lain.

    • Hindari suatu aktivitas yang menimbulkan kecurigaan, apapun itu.


  • 17 Ramadhan 1431H (27/08/2010) - QS AL AN’AAM (92-96)

Orang-orang yang dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW di Mekah adalah orang-orang musyrik yang mengatas namakan Allah dalam kepercayaan syirik mereka. Ada juga diantara mereka yang berkata mendapat wahyu, bisa membuat semacam Al Qur’an.

Allah menjelaskan bahwa kitab Al Qur’an adalah kitab yang diturunkan dengan penuh berkat. Al Qur’an terkadang ditunjuk Allah dengan kata ini dan terkadang dengan kata itu. Jika Allah menunjuk Al Qur’an dengan kata ini dan semua kata Al Qur’an ditunjuk dengan kata haja, kata ini menginsyaratkan bahwa petunjuk-petunjuknya dekat pada umatNya. Mubarak berasal dari kata berkat: sesuatu yang mengandung kebajikan yang banyak. Pada mulanya kata berkat bisa berarti mantab kandungannya, banyak kebaikannya. Al Qur’an itu Mubarak karena:

  1. Bersumber dari Allah, sedangkan Allah di tanganNya segala macam kebaikan.
  2. Sarat makna.
  3. Dia memberi petunjuk bagi orang pandai dan orang yang bodoh.
  4. Dia membenarkan kitab-kitab yang lalu tetapi Dia mengatasinya, sehingga kalau dalam kitab yang lalu ada yang bertentangan, yang benar ada disini.

Mekah disebut Umul Qu’ro karena bersifat melindungi. Al Qur’an turun di Mekah karena untuk menjadi peringatan untuk mereka semua, karena Mekah pusat bumi.

Orang-orang yang percaya pada akhirat, berarti percaya pada kitab suci. Dan mereka itu selalu memelihara sholatnya.

Seandainya kamu bisa melihat saat orang-orang yang berlaku aniaya itu dalam keadaan sakaratul maut, malaikat-malaikat mengulurkan tangannya untuk menampar dia sambil berkata “KELUARKAN NYAWAMU!” Orang-orang durhaka kalau mau meninggal, lama meninggalnya karena ia sudah melihat tempatnya di neraka. Ada siksa yang pedih tapi menghinakan. Ada siksa yang menghinakan tapi tidak pedih.

Orang yang meninggal itu berjalan ke depan menuju Tuhan.

Allah itu Maha Kuasa, Dia bisa menciptakan dari sesuatu yang mati menjadi hidup. Hal ini menanamkan optimis pada umatNya, tapi jangan sombong. Allah itu yang menyingsingkan fajar. Dan Allah menjadikan malam tempat tenang, agar kita bisa istirahat.

Takdir Tuhan: ukuran yang ditetapkan Tuhan. Tuhan mengukur dengan perhitungan yang sangat teliti.

Kuasa Allah digambarkan ke-Esa-annya dengan ciptaanNya yang begitu teratur.

Al Qur’an pada prinsipnya sebagai petunjuk bagi umat manusia. Siapapun yang mau mempelajari Al Qur’an, Allah pasti akan bantu dirinya. Jika kita tidak mengerti bahasa Arab, kita bisa mempelajari tafsirnya. Banyak yang tidak paham Al Qur’an, karena mereka tidak mau memahaminya.

Kalau ingin mendapat syafaat, banyaklah berkenalan dan bersalawat dengan Nabi Muhammad. Beramallah sekuat kemampuan. Berusahalah sekuat kemampuan berbuat kebajikan.

Wahyu: tuntunan Allah yang diberikan kepada umatNya.

Mereka yang tidak percaya pada Al Qur’an kemungkinan karena tidak mengerti, bisa juga karena hatinya tertutup.

  • Al Qur’an itu kitab yang mestinya dekat dengan kita. Kandungannya sangat sesuai dengan jati diri kita sebagai manusia, penuh berkah. Keberkahannya diperoleh setelah kita melangkah untuk menyambutnya.

  • Siapa yang berkata mendapat Wahyu (informasi dari Allah) padahal tidak mendapat informasi sedikitpun, berarti dia telah melakukan aniaya. Wahyu terakhir ada pada Nabi Muhammad SAW.

  • Orang-orang yang baik (taat) keluar rohnya dengan tenang, orang-orang yang durhaka keluar rohnya dengan amat menyakitkan.

Di hari kemudian apa yang kita duga sebagai sebab hilang semuanya, yang terlihat hanya Kuasa Allah semata-mata.

0 comments: