Friday, August 27, 2010

Tafsir QS Al An 'Aam Ayat 74 - 87

14 Ramadhan 1431H (24/08/2010) - QS AL AN’AAM (74-79)

M. Quraish Shihab

Percaya itu adalah pembenaran hati terhadap sesuatu yang bisa jadi masih ada keraguan. Yakin itu pembenaran hati tidak ada lagi keraguan setelah sebelumnya ada keraguan.

Wajah merupakan kata untuk mengungkapkan totalitas manusia secara keseluruhan, bahkan segala sesuatu yang berkaitan dengannya.

Nabi Ibrahim tidak memberi kesan bahwa Tuhan itu ada tempatnya, karena Tuhan dimana-mana. Kalau mau mengenal Allah, kita tidak bisa mengenalnya secara langsung. Kita bisa mengenal Allah melalui ciptaannya. Jadi pengenalan kita terhadap Allah itu sangat terbatas.

Keistimewaan Nabi Ibrahim itu banyak sekali, Al Qur’an menggambarkan Nabi Ibrahim sebagai umat. Karena Nabi Ibrahim sangat pengiba, kalau ada tamu Ia antar sampai keluar, yang terpenting Ia mengajarkan bahwa Allah itu Tuhan Semesta alam. Nabi-nabi sebelumnya tidak mengajarkan bahwa Allah itu Tuhan semesta alam. Dan Ia sama sekali tidak pernah mempersekutukan Allah.

Nabi itu seorang manusia yang mendapat wahyu dan bimbingan dari Tuhan.

Semakin sadar seseorang tentang kuasa Allah, semakin dalam pengetahuan seseorang tentang alam raya, maka semakin dekat keyakinannya tentang ke-Esa-an Allah.

  • Kita dalam konteks mengenal Allah, kenali ciptaannya, pelajari ciptaannya. Maka kita akan sampai pada kesimpulan bahwa Ia Maha Esa.
  • Allah mengajarkan kepada kita untuk berbicara yang baik dan hormat kepada orang tua, walaupun mereka salah.
  • Tingkat tertinggi dari kepercayaan adalah yakin. Karena ketika itu semua tanda tanya yang pernah ada di dalam hati, akan sirna dengan keyakinan itu.

15 Ramadhan 1431H (25/08/2010) - QS AL AN’AAM (80-87)

M. Quraish Shihab

Nabi Ibrahim membuktikan melalui ciptaan Allah tentang wujud dank e-Esa-an Allah. Kaumnya menyembah berhala, menyembah bintang-bintang. Apa yang disampaikan Nabi Ibrahim kepada kaumnya dibantah, ditentang dan mereka mengancam Nabi Ibrahim. Allah SWT tidak mungkin mengabaikan manusia tanpa bimbingan. Bayi dalam perut ibu, dibimbing oleh Allah supaya ia bisa keluar. Burung dibimbing oleh Allah agar bisa memberi makan anaknya. Nabi Ibrahim sangat percaya pada peranan Allah, Nabi Ibrahim juga sangat tidak percaya selain adanya peranan dari Allah.

Tuhanku ilmunya mencakup segala sesuatu. Ayat Kursi salah satu namanya ayat-ayat pemelihara. Allah mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang siapapun, tetapi semua makhluk tidak mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang Allah, kecuali Allah yang memberi tahu.

Persoalan akidah kita tidak membutuhkan untuk membahasnya melalui nalar/akal kita, pembahasan melalui nalar itu hanya menguatkan.

Allah tidak mau kita bingung mencariNYA, Dia sudah beri tahu bahwa Dia ada. Allah dalam soal agama secara menyeluruh, tidak membebani kita melebihi kemampuan kita. Allah ketika memerintahkan kita memujinya hanya mengajarkan kita singkat, ucapkan hamdallah. Tidak setiap saat kita dituntut untuk sholat, 5x saja.

Hati itu adalah bukti yang paling kuat tentang wujud Allah. Dengan mengingat Allah maka hati menjadi tenang. Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan keimanan mereka dengan mempersekutukan Allah, mereka itu yang akan merasa aman.

Nabi Ibrahim yakin bahwa kepercayaannya itu yang benar, ia juga yakin bahwa akan mendapatkan rasa aman. Tapi siapa diantara kita yang wajar mendapatkan rasa aman.

Kita dapat petunjuk, kita bisa dapat ilham tapi ilham yang kita terima tidak sejelas wahyu.

Takut bermacam-macam, takut yang paling tinggi kedudukannya itu adalah kagum kepada Allah, mengetahui ciptaanNya, mengetahui ke AgunganNya, sehingga terdorong untuk mendekat. Yang takut kepada Allah, hanyalah para cendekiawan, para ulama dan orang-orang yang berilmu.

Yang wajar mendapatkan keamanan adalah orang yang beriman tanpa mencampur adukkan dengan kedzoliman yaitu mempersekutukan Allah.

Orang yang tidak berdosa adalah orang yang wajar mendapat rasa aman. Karena orang yang berdosa hatinya akan gelisah.

Hidayah itu ada 2 macam: memberitahu sesuatu yang baik untuk 1 pihak, memberitahu dan mengantar kepada apa yang diharapkan oleh yang diberi tahu.

Nabi Ibrahim dikenal sebagai bapak Nabi-nabi. Nabi Ibrahim menekankan pada peng-Esa-an Allah.

  • Yakinlah bahwa segala sesuatu bersumber dari Allah SWT.
  • Allah sudah menyiapkan buat kita manusia petunjukNya, khususnya dalam bidang akidah. Semua orang dilahirkan dalam keadaan percaya tentang wujud danke-Esa-an Allah. Yang menjadikan dia menyimpang ibu/bapaknya, lingkungannya, bacaannya.
  • Jika ingin mendapatkan rasa aman, percaya sepenuhnya pada Allah.

0 comments: