Wednesday, January 20, 2010

Belajar Dari Seorang Imam Masjid


Jum'at 15 Januari 2010, hari itu langit berwarna orange terang. Seharian sama sekali tidak turun hujan. Dan hari itu terjadilah Gerhana Matahari di beberapa wilayah Nusantara, antara lain: Jakarta pada pukul 14.33-16.00 WIB, Bandung pada pukul 14.39-15.55, Kalimantan (Pontianak) pada pukul 14.33-1623 WIB, Aceh (Lhokseumawe) pukul 13.45-16.45 WIB.

Alhamdulillah hari itu aku berkesempatan mengikuti sholat Gerhana (sholat khusuf) berjamaah di masjid kantor bersama beberapa rekan. Sebelum sholat dimulai, Imam-nya memberikan informasi:

"Sholat Gerhana (sholat Khusuf) yang insya Allah akan kita laksanakan terdiri dari 2 raka'at, setiap raka'at 2x ruku'. Sholat ini akan berlangsung sekitar 1/2 jam. Ruku' pertama setelah Al Fathihah dilanjutkan dengan bacaan yang panjang, ruku' yang ke-2 setelah Al Fathihah bacaannya lebih pendek. Begitu juga untuk raka'at berikutnya."

Setelah Iqomat selesai dikumandangkan, sholat Khusuf pun dimulai. Imamnya membaca setiap surat sambil terisak-isak. Dari gerakan satu ke gerakan yang lain jedanya cukup lama. Setelah selesai sholat, imamnya menegaskan.

"Sebaiknya kita sholat jangan terburu-buru."

Mendengar bacaan Imam dengan terisak-isak, membuatku membayangkan sedang sholat di Masjidil Haram. Padahal aku belum pernah menginjakkan kaki di Masjidil Haram. Semoga Allah mengijinkan aku menginjakkan kaki di Masjidil Haram. (amiin)

Sepertinya Imam tersebut memahami makna surat yang dibacanya, atau ia juga mengerti mengenai Gerhana Matahari yang sedang terjadi. Hanya Allah yang tau.

Terima kasih ya Rabb, aku semakin menikmati setiap saat berjumpa denganMU. Kumohon jangan Kau cabut nikmat ini dariku.

(Foto Gerhana tahun lalu yang berhasil kuabadikan pada hari Senin, 26 Januari 2009 sekitar jam 16.30: ">spt postinganku)

0 comments: