Wednesday, January 14, 2009

Persahabatan Yang Indah

Jum'at minggu lalu aku janjian dengan seorang teman kuliah untuk menyerahkan donasi yang berhasil ku kumpulkan untuk santunan anak yatim. Kami janjian di salah satu rumah yang dulu pernah menjadi basecamp kami ketika kuliah dulu. Malam itu kami berlima bernostalgia ketika masa kuliah dan sempat merencanakan liburan bersama. Baru berlima aja hebohnya udah gak ketulungan. Kami tertawa begitu lepas, seolah tak ada beban yang menghimpit.

Kami berempat tanpa tuan rumah, melanjutkan obrolan ke salah satu warung makan pinggir jalan yang aku rekomendasikan nikmat dan mumer. Kami memesan 2 menu, capcay dan mie goreng special berikut es teh manis untuk pelepas dahaga. Semua menu disapu bersih.

"Ayo diabisin, jangan sampe tersisa. Kita gak tau dimana makanan yang membawa berkah."

Dan kami pun berebut menyapu bersih menu yang sudah di pesan. ketika tau jumlah yang harus di bayarkan, cuma dua puluh sembilan ribu rupiah. Kami pun bersepakat masing-masing mengeluarkan duit tujuh ribu perak. Mereka pun menggelengkan kepala, gak sampe sepuluh ribu euy.

Persahabatan yang indah, tak pernah ada caci maki atau celaan. Yang ada saling dukung dan memberi semangat. Aku merasa nyaman bersama mereka, dan selalu merindukan kebersamaan dengan mereka.

Enam tahun bersama meniti ilmu dalam satu almamater membuat kami dekat dan sudah seperti saudara sendiri. Silaturahmi dan komunikasi tetap terjalin dengan baik di sela kesibukan kami masing-masing. Dan aku berharap suatu hari kami bisa berkumpul lagi untuk bernostalgia.

Seperti kata Rasulullah SAW "Seseorang itu menurut agama (aturan) temannya, maka telitilah lebih dulu orang yang akan menjadi temanmu”


Sahabat sejati bukanlah seseorang yang manis di mulut dan membujuk pada hal-hal negatif. Orang bijak mengatakan sahabat sejati adalah teman yang mendengar dan mengerti ketika kita mengungkapkan perasaan yang paling dalam. Ia memberikan dukungan ketika kita sedang berjuang. Ia tidak melihat dari fisik dan kekayaan kita. Ia mengoreksi kita dengan lembut dan sayang ketika kita berbuat salah, dan ia memaafkan ketika kita gagal. Seorang teman sejati mendorong dan memacu potensi kita untuk mengembangkan pribadi secara maksimum. Dan yang paling menakjubkan, ia merayakan keberhasilan kita seolah-olah itu keberhasilannya sendiri. Kalau belum punya sahabat seperti ini, berdoalah agar Allah menganugrahkannya untuk kita. [dikutip dari sini]

“Sebenarnya bukan sahabatmu, kecuali yang bersahabat kepadamu, setelah ia mengetahui benar-benar kejelekanmu, dan tiada yang demikian kecuali Tuhanmu Yang Maha Mengetahui. Sebaik-baik sahabatmu ialah yang selalu memperhatikan kepentinganmu, bukan karena suatu kepentingan yang diharap daripadamu untuk dirinya” (Al Hikam, 146)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: “Inginkah aku kabarkan kepadamu oang yang diselamatkan dari api Neraka, atau dijauhkan api Neraka darinya? Yaitu setiap orang yang ramah, lemah lembut dan murah hati.” (HR. At-Tirmidzi).

0 comments: