Wednesday, July 23, 2008

Handmade VS Fabrican

Terinspirasi dengan postingannya mbak Dydy, sering banget ngalamin kejadian yang order rajutan pada terkejut-kejut ketika mendengar harganya. Ealah wong dah dikasih harga standar kok ya masih dibilang mahal toh ya?

Ini kan handmade beda sama fabrican. Ngerjainnya aja cuma pake 2 tangan. Yang dikerjain dikala senggang, karna emang cuma untuk menjadikan hobi menjadi suatu hal yang menghasilkan.

Pernah nih ada email yang masuk minta dibuatkan 1 set topi dan syal gara-gara melihat hasil modifikasi topi dan bordir, masing-masing 150pcs dalam waktu 2 minggu. Gilingan dah masa dia minta 1/2 harga dari yang aku tawarkan. Emangnya dia pikir aku robot apa, dalam waktu sesingkat itu bisa menyelesaikan 300pcs. *hiyaaaaaaaa dzigh* Langsung aja kusuruh beli di tanah abang yang hasil fabrican.

Trus ada juga yang pesen topi cewek untuk usia 8 tahun, setelah melihat potingan Girly Hat For Little Girl. Setelah dikasih tau harganya itu orang gak ada kabarnya. Trus ada juga yang pesen Big Shoulder Bag untuk hadiah ultah istrinya, setelah tau harganya sama juga gak ada kabarnya.

Sejak saat itu aku berprinsip, sebelum mengerjakan orderan harus deal dulu sama pemesan. Dari segi harga, warna benang dan model terkadang motifnya. Setelah itu baru kukerjakan. Dan setelah menerima transferan baru kukirim orderannya.

Makasih untuk teman-teman yang udah mempercayakan aku membuat suatu project untuk kalian. Semoga hasilnya tidak mengecewakan.

0 comments: