Thursday, March 22, 2007

Nenek Yang Gemar Bersilaturahmi

Seorang nenek yang berusia sekitar 80 tahun lebih dengan kondisi fisik yang masih segar bugar rutinitasnya setiap hari adalah seperti kebiasaan nenek-nenek yang lain. Di pagi buta setelah adzan subuh menyapu halaman rumah. Segelas teh manis hangat selalu tersedia untuk mengobati dahaganya saat pagi hari. Setelah minum beberapa teguk teh manis hangat yang telah disediakan dan memakan sedikit cemilan, ia akan berpamitan pergi. Entah ke rumah anaknya, cucunya, keponakannya, sepupunya, pokoknya semua sanak famili ia kunjungi secara bergilir.

Di usianya yang sudah renta, beliau terlihat sangat sehat bahkan lebih sehat dari anak perempuannya yang usianya terpaut 30 tahun. Nenek ini selalu bepergian seorang diri saat berkunjung ke rumah sanak familinya. Dari Senin sampai Minggu, waktunya ia habiskan untuk mengunjungi sanak familinya. Beliau punya keahlian mengobati anak-anak yang masuk angin atau jatuh dan terkilir. Tak jarang orang dewasa seperti aku pun ia obati. Jika aku masuk angin, beliau selalu menawarkan diri untuk memijat dan mengeroki. Dan alhamdulillah setelah dipijat dan dikeroki lalu minum teh manis hangat, akupun langsung merasa lebih segar dari sebelumnya.

Beliau terkadang sangat *maaf* cerewet. Tapi kami sudah biasa dengan hal seperti itu. Kami tak pernah ambil pusing, tapi jika cerewetnya sudah kelewatan karna sering ngedumel sama orang yang gak disuka, aku terkadang menegurnya baik-baik. Entah berbapa jumlah cicit yang dimilikinya. Yang pasti dari saudara kandungnya tinggal beliau dan adik laki-lakinya yang masih hidup. Beliau pun gemar sekali membuat kue apem dan tempe kedelai dan tempe bengok. Saat lebaran tiba, ke-3 penganan andalannya itu pasti dicari sanak familinya.

Saat banjir kemaren, kondisi kesehatannya mulai memburuk. Kami mengungsikan beliau di rumah omku (anak lelaki nenek itu). Dan kemarin (Rabu, 21 Maret 2007), beliau tak berdaya. Kata ibu, setelah menyapu halaman beliau berteriak minta tolong karna semua anggota tubuhnya tak dapat digerakkan. Siang hari beliau digotong dan di bawa oleh keluarga omku ke klinik 24 jam dekat rumahku. Kini beliau benar-benar tak berdaya di atas tempat tidur. Beliau menggigil sampai getarannya menggoyang tempat tidurnya. Nenek ini adalah mbahku. Yang kini sedang terbaring tak berdaya di atas tempat tidur. Dan anak perempuan yang usianya terpaut 30 tahun darinya adalah ibuku.


Ya Illahi Robbi, sembuhkanlah mbahku. Jangan kau siksa ia dengan sakit yang berkepanjangan.

0 comments: