Monday, July 10, 2006

Ketegangan Di Ruang Sidang

Pagi ini aku sms si bapak di kantor minta ijin untuk datang telat karena mau ke kampus utk bayaran kuliah. Berangkat dari rumah 07.30 tanpa sarapan dan hanya minum seteguk teh manis anget buatan ibu tersayang. Sampe kampus ternyata loket pembayaran blom buka. Lalu kulangkahkan kaki menaiki anak tangga menuju lantai 3. Kebetulan jam pertama my sister mendapat kesempatan mempresentasikan TA-nya.

Aku masuk ke dalam ruangan kaca yg disekat menjadi 5 bagian dengan pembagiannya di beri urutan A, B, C, D & E. Aku melongok ke sekat A, tak ada yg kukenal disitu. Lalu kutengok sekat B, sepertinya aku mengenal dua orang yang ada di dalam sekat itu. Sepasang suami istri yg sedang sibuk menyiapkan LCD Projector. Yup, benar sekali yg kulihat adalah Emiel dan suaminya. Kok aku jadi ikutan tegang ya?? Apa karna blom sarapan ;)

Di setiap ruangan disediakan satu buah PC, layar utk LCD Projector, OHP, sebuah meja bundar dengan 3 kursi untuk dosen penguji dan dosen pembimbing, sebuah meja biru dan kursi untuk mahasiswa yg akan melakukan presentasi dan 3 buah kursi untuk yg hendak menonton sidang tersebut. Seorang dosen memasuki sekat dimana kami berada. Awalnya aku tidak tau siapa nama dosen tersebut. Aku salut sama dosen tsb karena benar² on time. Tepat jam 08.00 dia memulai sidang tsb. Tak lama kemudian 2 orang temannya Emiel datang dan bergabung bersama kami.

Pertama kali Emiel diminta mendemokan programnya. Alhamdulillah programnya running, masalah pertama terlewati. Masuk ke sesi berikutnya pertanyaan seputar program, dan sayangnya Emiel harus merevisi programnya karena dosen penguji tersebut meminta ditambahkan kolom harga di bagian Surat Pesanan. Pak Bagus sebagai dosen pembimbing hanya mendampingi sebentar karena beliau harus menguji di sekat sebelahnya. Aku kasihan melihat Emiel yg dicecer habis2an sama dosen penguji pertama yg akhirnya aku tau namanya Pak Bulion.

Pfiuuuuuuuuh... aku semakin tegang. Adu argumentasi semakin memanas ketika Pak Bulion menanyakan mengenai listing program lalu meningkat ke bagian ERD, DAD dan BT. Jam 09.10 Pak Bulion dengan terpaksa menghentikan cecerannya pada Emiel karena harus memberi kesempatan pada Pak Deni sebagai dosen penguji ke-2 yg sejak Pak Bulion men-cecer Emiel senyum simpul saja.

Pak Deny sempat bertanya pada Emiel, apakah sedang puasa atau tidak. Kata beliau "soalnya kalo orang lagi puasa tidak boleh didzolimi". Konon kabarnya anak2 SI & KA berebutan untuk mendapatkan dosen pembimbing beliau. Sidang berakhir pukul 09.35, dan Pak Bulion mempersilakan Emiel dan kami yg menonton utk meninggalkan ruangan sidang dan menunggu hasil keputusan apakah lulus atau tidak dan nilai yg diperoleh Emiel.

Sayangnya aku tidak sempat menunggu hasil keputusan itu, dan aku pamit duluan sama Emiel dan teman² lainnya (Mbak Ita, Heny & Yanti) yg sedang menunggu dg penuh ketegangan di luar ruang sidang. Sampai kantor aku menerima offline message dari mbak Ita yg memberitahu kalau Emiel mendapat nilai B. Alhamdulillah... selamat ya Miel. Masih banyak waktu untuk revisi ;)

---------

Dari sidang yg dilakukan Emiel aku menarik kesimpulan, siapa tau saja bisa menjadi masukan untuk diri ini dan teman² yg sedang skripsi atau akan melakukan skripsi:

* Jangan pernah menyebut suatu istilah yg tidak kita pahami, karena akan menjadi bumerang buat diri kita sendiri dan memberikan kesempatan kepada dosen penguji untuk memborbardir pertanyaan2 yg membuat kita semakin dipermainkan mentalnya saat itu.

* Kuasai materi yg akan disidangkan:
- Mulai dari pemahaman mengenai judul yg kita gunakan;
- Listing program, setiap fungsi dan makna dari coding program
- Teori² yg berhubungan dengan materi yg kita presentasikan
- Serta dokumen&sup2 pendukung


Ini baru hari pertama sidang, masih banyak hari lain yg menunggu dan aku ingin sekali menonton sidangnya anak2 TI. Agar bisa memberikan masukan pada diri ini saat sidang nanti. Pfiuuuuuuuuuh... kepalaku jadi pening ya????? Kalo kemaren anak SMU ribut mengenai UAN yg menentukan kelulusan mereka, beda dg para mahasiswa yg kelulusannya hanya ditentukan dalam hitungan jam.

0 comments: