Wednesday, March 01, 2006

Cara Mengatur Pengeluaran by Safir Senduk

1. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Dari segi bahasa, "butuh" adalah kata sifat yang menunjukkan bahwa kita memang harus melakukan satu hal (apa pun itu) karena memang dibutuhkan. Misalnya: membayar ini atau membayar itu yg memang menjadi kebutuhan. Sebaliknya "ingin" menunjukkan bahwa tindakan yang kita lakukan lebih karena kita memang menginginkannya.

Pada kenyataannya, "butuh" dan "ingin juga memiliki perbedaan-perbedaan lain yang sering kali tidak kita sadari sehingga kita sering melanggarnya.

a. "Butuh" adalah satu hal yang harus kita prioritaskan, sementara "ingin" bisa dilakukan setelah yg "butuh" terpenuhi. Namun faktanya kebanyakan kita seringkali memakai gaji untuk hal² yg memang kita "inginkan" terlebih dahulu sebelum membeli hal2 yang kita "butuhkan". Jadi pantas saja banyak orang yg sudah kehabisan uang bahkan sebelum mereka membeli kebutuhan2nya. Ini terjadi karena mereka mendahulukan "keinginan" daripada "kebutuhan".

b. "Butuh" umumnya terbatas, tapi "ingin" biasanya tidak. Kebutuhan membeli sembako, membayar transportasi, pulsa HP, pasti ada batasan rupiahnya, jumlahnya pasti segitu-segitu aja. Tapi "ingin", biasanya tidak ada batasnya. Apa pun yang kita lihat di toko atau mall saat ini bisa jadi kita inginkan. Bahkan setiap kali kita datang ke toko atau mall, setiap kali itu juga biasanya keinginan kita untuk membeli jadi besar. Tidak ada jaminan bahwa keinginan kita tiap bulan akan terus sama jumlahnya kalau dilihat dari rupiahnya. Bisa jadi lebih besar pada bulan tertentu, menurun di bulan depannya, tapi meningkat 2x lipat dibanding bulan pertama pada bulan ketiga. Jadi kenapa gaji kita seringkali habis? Pada beberapa kasus adalah karena kita selain mendahulukan "keinginan" daripada "kebutuhan", juga memiliki keinginan tidak terbatas. Padahal kalau hanya difokuskan pada kebutuhan, biasanya gaji kita cukup.

c. "Butuh" biasanya tidak selalu kita "inginkan" dan "ingin" biasanya tidak selalu kita "butuhkan". Apapun yang kita beli karena kita butuhkan seperti sembako, pulsa HP, membayar telepon, listrik dsb, tidak selalu kita inginkan. Beberapa diantaranya bahkan tidak kita inginkan sama sekali, karena kita butuh, ya kita beli. Sebaliknya barang2 yg kita beli karena memang "ingin", kadang2 tidak selalu kita butuhkan, tapi toh kita beli juga karena memang kita ingin. Baju bagus misalnya (padahal baju kita sudah penuh sampai satu lemari), HP keluarang terbaru, atau hal-hal semacam itu.

2. Pilihlah Prioritas Terlebih Dahulu
Ada berapa pos pengeluaran yang biasa kita lakukan setiap bulan? Bagi pos pengeluaran tersebut menjadi 3 kelompok: biaya hidup, cicilan & premi asuransi.

Biaya Hidup adalah semua pos pengeluaran yg biasa kita lakukan agar kita, keluarga & rumah kita bisa tetap hidup. Contoh: sembako (agar kita & keluarga bisa tetap hidup), telepon, listrik & air (agar rumah kita bisa tetap hidup), SPP dsb (agar anak ktia bisa menjalani hidup) dst.

Cicilan Hutang adalah semua pos pembayaran hutang yang biasa kita lakukan setiap bulan seperti pembayaran cicilan rumah, cicilan kendaraan, cicilan kartu kredit, dll.

Premi Asuransi adalah semua pengeluaran yg kita lakukan utk membayar pengeluaran2 asuransi kita, seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan atau asuransi kerugian, seperti asuransi rumah & asuransi kendaraan.

Jadi menurut Bapak Safir Senduk yg sebaiknya diprioritaskan adalah kelompok Cicilan Hutang karena:
* Jumlah pos dalam kelompok Cicilan Hutang di sebuah keluarga biasanya tidak sebanyak jumlah pos dalam kelompok Biaya Hidup.
* Pos Cicilan Hutang biasanya mempunyai akibat tersendiri jika kita tidak membayarnya. Apa itu? Denda! Biasanya denda dihitung per hari. Selain itu saldo hutang yang belum kita bayar hanya gara2 telat seringkali akan kena bunga lagi. Padahal kita hanya telah bayar beberapa hari.

Setelah membayar cicilan hutang, prioritas kedua adalah membayar premi asuransi. Karna kalau kita telat membayar premi asuransi, proteksi yg kita miliki dari program asuransi bisa hilang.

Biaya hidup dijadikan prioritas ketiga bukan berarti tidak penting, tapi karena kita ingin mendahulukan kelompok2 pengeluaran lain yang memang "berbahaya" kalau telat membayar.

3. Ketahui Cara Yg Baik Dlm Mengeluarkan Uang Utk Setiap Pos Pengeluaran.

Dengan cara berhemat karena hemat adalah mencari cara agar kita bisa mengeluarkan uang yg lebih sedikit utk bisa mencapai tujuan yg sama. Ketika kita berhemat, berhematlah secara kreatif, bukan menderita." Dg mengetahui cara berhemat, kita bisa mengetahui & mencari tip mengeluarkan uang secara bijak utk setiap pos pengeluaran.

0 comments: